°°°
Suasana dipagi hari itulah yang sangat aku sukai. Apalagi belum begitu banyak kendaraan yang lewat.
Di kotaku ini sangat dingin tapi aku menyukainya. Kota dimana aku dilahirkan. Katanya kotaku terkenal dengan nama kota kembang, Bandung.
Pagi ini aku akan pergi sekolah dengan menggunakan angkutan umum karena Ayah hari ini tidak bisa mengantarkanku.
Jam 07.37 aku sudah sampai di sekolah. Langsung saja langakahku pergi memasuki ruangan X IPS 3 kelas yang baru, di sekolah yang baru.
Begitu sesampainya dikelas sudah ada beberapa temanku yang sudah datang ditempat mereka duduk. Aku sesekali tersenyum dan menyapa pada teman yang aku lewati saat akan pergi menuju tempat duduk.
Sebelum memulai kegiatan ngajar-mengajar biasanya akan melakukan pembiasaan mengaji dengan diawas anggota osis.
"Silahkan baca do'a terlebih dahulu dilanjut dengan pembacaan Asmaul husna dan tadarus Al-Qur'an." ucap ketua OSIS yang mengawas di kelas ku.
Laki-laki itu berucap dengan tegas. Poster tubuhnya jangkung, dibaluti dengan seragam sekolah lengkap ditambah dengan jas osis berwarna abu-abu terlihat sangat berwibawa dipandanganku.
Wajahnya terlihat tampan, idungnya yang mancung, alis tebal, rahang tegas, dan jangan lupa rambutnya yang terpotong seperti ala-ala oppa korea. Aku terpesona dengan laki-laki itu, meskipun kulitnya berwarna sawo matang, tapi terlihat sangat manis.
Setelah melaksanakan pembiasaan mengaji, pengurus osis itu pamit pergi meninggalkan kelas. Aku terus saja melihat perginya laki-laki itu sampai punggung tegapnya sudah tidak terlihat tertelan pintu.
"Heh ngicep lo!" Putri berujar mengejutkanku.
"Astaghfirullah, Put!" Aily terlonjak kaget.
"Ciee yang merhatiin kakel," godanya.
"Apaansih enggak ya!" sangkal Aily dengan cepat.
Putri tersenyum mengejek, "Yaelah jaim banget sih jadi orang. Fyi, ketos itu namanya kak Abidzhris anak kelas XI IPA 3."
"Ganteng juga ya dia, manis," canda Aily tidak sadar dengan ucapannya.
"Makanya! eh katanya dia itu sering dipanggil oppa gitu sama kakel, karena rambutnya mirip oppa-oppa korea gitu." Putri begitu antusias menceritakan sosok ketos yang katanya bernama Abidzhris.
"Kan yang mirip cuman rambutnya doang, Put."
"Tapi yang penting tetep cakep wlee."
Aily menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Putri ini teman semasa SMP-nya yang kebetulan sekarang satu SMA bahkan satu kelas. Sifatnya yang pecinta cogan garis keras tidak berubah dari dulu.
°°°
Jam istirahat berdering, semua muridpun berlomba-lomba untuk ke kantin untuk mengisi perut.
Karena kelas X ada dilantai bawah, sedangkan kantin berada dilantai dua sehingga kita pun harus menaiki tangga terlebih dahulu.
Aily pergi ke kantin bersama Putri dan Mela teman barunya.
"Eh liat deh itu bukannya kak Abi?" tanya Putri pada Aily.
Abi= nama panggilan Abidzhris
"Kok ke Ai sih?" Aily balik bertanya.
"Kan katanya lo naksir sama kak Abi,"
"Oh jadi Ai ceritanya naksir sama kak Abi nih.. Ciee uhuy uhuy." Mela sengaja menggoda Aily.
"Ssst apaan sih, enggak ya! Lagian Ai muji kak Abi ganteng bukan berarti Ai naksir tau," Aily menepis pikiran-pikiran temannya itu yang menganggap Aily naksir sama kak Abi.
"Iya deh iya." Jawab Putri dan Mela bersamaan.
"Kita duduk disini aja biar gampang keluar," kata Aily menunjuk meja kantin yang dekat dengan pintu keluar.
Ketiganya kemudian duduk dibangku yang sudah disediakan dan segera memesan makanan.
Putri yang mesan makanan kini sudah kembali dengan membawa nampan ditangannya.
"Makacii mput," Aily mengulurkan tangannya mengambil pesanannya.
"Ko baik sih," kata Mela.
"Yeu emang dari dulu kali gue baik, cuman lo aja yang belum tau," sewot Putri.
"Kan baru kenal kemaren-kemaren sist, gimana sih."
"Udah ayo mending makan aja nanti keburu dingin."
Kedua temannya menuruti kata Aily memakan makanan yang ada didepannya, ditambah dengan sesekali mengobrol ria.
Ditengah menikmati makannya, bola mata Aily yang indah bertubrukan dengan mata tajam Abidzhris yang sama tengah menatap kearahnya.
Sontak Aily langsung menundukkan kepala menghindari tatapan tajam itu, sebelumnya bibir Aily mengulas senyum tipis kearahnya.
Disebrang sana Abidzhris yang tengah menunggu pesanan sambil mendengarkan temannya yang sedang bercanda melihat cewek yang sangat familiar, ternyata dia baru menyadarinya cewek itu adalah anak kelas X IPS 3 yang tadi diawasinya.
Tersenyum. Cewek itu tersenyum padanya? Abi yang tidak peduli terhadap sekelilingnya mengedikkan bahunya.
"Tiga cewek yang duduk disana pada cakep ya euy!" ucap Aji tiba-tiba.
"Mana bego! tiga cewek yang ada disini banyak kali," kata Azril sambil celingukan mencarinya.
"Itu! mata lo ketarak ape gimana!" Aji menunjuk dengan dagunya kearah meja yang ditempati Aily.
Abidzhris melirik kearah yang ditunjuk Aji.
"Ma syaa Allah cakep banget, calon." puji Azril.
"Calon apa dongo?"
"Calon makmun hehe," Azril cengengesan, tangannya menyenggol lengan Abi, "Iya gak, bi?" tanyanya pada Abi.
Abi mengedikkan bahunya lagi, tidak tertarik dengan obrolan yang temannya bicarakan.
"Kulkas mah beda, bahas cewek cakep aja gak tertarik," ucap Aji.
Pasalnya Abidzhris adalah orang tercuek diantara ketiga temannya, apalagi tentang perempuan. Jadi tidak heran lagi kalo banyak cewek yang mengejarnya tapi dia selalu menghindar.
"Gak penting." ucap Abi datar.
Putri yang menyadari diliatin oleh orang lain berucap, "Liat deh temen kak Abi pada liatin kesini,"
"Jangwan gweer, hah!" kata Aily masih dengan mengunyah makanan dimulutnya.
"Telen dulu kali tuh makannya," Mela menggelengkan kepala. Melihat Aily yang makanannya tidak cantik, pipinya kembung berisi makanan yang belum ditelan, dan bibirnya merah karena kepedasan sampai belepotan.
Aily langsung menelannya dan menyedot minuman didepannya.
"Katanya kak Abi orangnya cuek banget gitu, anti cewek." nah, mulai kan Putri mulai ghibah.
"Menilai orang itu jangan dari katanya, tapi dari nyatanya." Aily menceramahi.
"Tau lo gosip mulu," Mela ikut-ikutan.
"Ih tapi emang bener!" kekeuh Putri.
Aily menghela nafas, "Yaudah si mau dia cuek, anti cewe, gay, dan apapun itu bukan urusan kita."
"Kan siapa tau nanti lo beneran naksir gitu, jadi gampang buat pdkt, ya ga?" Putri menaik turunkan alisnya menggoda.
"Nah kan, mulai lagi."
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah kita | Airis
Short StoryAily adalah seorang gadis cantik yang baru memasuki sekolah menengah atas (SMA). Di sekolahnya ia naksir pada kakak kelas yang bernama Abidzhris, cowok itu terkenal dengan sikapnya yang dingin. Menurut Aily, sikap cowok itulah yang membuat dirinya t...