PART 3

8 0 0
                                    

- Grace POV-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Grace POV-

Pagi itu aku terbangun di sebuah kamar, tapi tunggu ini kamar siapa. Aku tidak mengenalinya. Banyak ketakutan yang mulai hinggap di kepalaku. Aku pun mengedarkan pandanganku untuk melihat tiap sudut kamar ini. Aneh. Aku mulai teringat dengan kejadian semalam menerpaku. Bukannya aku ada di dalam kandang srigala kemarin. Mengingatnya membuatku ketakutan. Tidak mungkinkan si Tuan Menjengkelkan yang membawaku kemari. Ralat bukan Tuan Menjengkelkan lagi sekarang. Dia sangat menakutkan. Coba pikirkan siapa orang bodoh yang memelihara binatang buas di rumahnya. Dia pasti sudah gila. Dan mengerikan.

"Masa bodoh"

Aku pun turun dari ranjang dan melihat ke sekeliling kamar ini. Kamarnya lumayan besar. Banyak foto yang tergantung disana. Sebuah foto keluarga. Bahkan terdapat foto seorang anak kecil yang sedang tersenyum disana. Melihat foto anak kecil itu, tanpa sadar aku tersenyum.

" Dia manis sekali, aku ingin memiliki anak sepertinya nanti"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Dia manis sekali, aku ingin memiliki anak sepertinya nanti"

" Tolong kabulkan ya, Tuhan hihihihi"

Cklek

Suara pintu terbuka, mengalihkan perhatianku dari foto anak kecil itu. Ada seorang pria, dia terlihat masih muda dan manis. Wajahnya seperti tidak asing. Aku mencoba mengingatnya. Tapi wajah pria yang ada di depanku ini sangat mirip dengan wajah foto anak kecil tadi. Ahh iya aku ingat pantas saja senyum di wajahnya manis sekali. Sampai-sampai matanya hilang ketika dia tersenyum. Manis sekali.

" Sudah bangun? " tanyanya.

Ya Tuhan suaranya indah sekali. Apakah aku bermimpi disini. Jika ini mimpi tolong jangan bangunkan aku. Aku suka disini apalagi jika setiap hari harus melihat senyumnya seperti ini. Dia berjalan mendekat seraya mengibaskan tangannya diwajahku.

"Nona.."

"Ahh..iyaa iyaa sudah"

"Syukurlah, anda tidak apa-apa kan nona?"

Ohh Tuhan, dia manis sekali, perhatian juga. Berbeda jauh dengan Tuan Menjengkelkan. Lagi-lagi aku teringat pria itu.

"Emm..aku tidak apa-apa, aku baik-baik saja jika kau selalu ada bersamaku" ucapku tak sadar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY ANNOYING MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang