A

10 3 0
                                    

Ini adalah hari Senin hari dimana hari yang banyak orang membenci hari senin. kenapa? Karena weekend atau hari Minggu telah berakhir karena itulah yang membuat orang-orang membencinya.

Lail mengambil sepeda yang ada di gerasi dan langsung pergi dari rumahnya untuk menuju ke sekolah.
Lail lebih suka menaiki sepeda dibanding motor, menurut lail sepeda jauh lebih menyenangkan sekaligus menyehatkan.

Lail mengayuh sepeda dengan tenang sembari menikmati indahnya pemandangan kota di pagi hari, udara kota di pagi hari sangatlah sejuk, itulah yang membuat lail suka.
Selang beberapa menit, lail datang ke sekolah.

Di sekolah, lail termasuk murid yang pintar sekalipun cerdas. dia pandai berbicara dan bergaul kepada para siswa. Tak heran banyak yang menyukainya, tapi tetaplah ada orang yang membenci lail. mungkin karena mereka iri kepada lail karena lail siswi yang pintar sekaligus cantik.

Lail pergi menuju kelasnya, disana kelasnya masih sepi, anak anak belum pada datang hanya ada satu siswa laki-laki yang duduk di belakang sembari melihat ke jendela dan mengenakan earphonenya yang sedang mendengarkan musik.

Lail duduk di bangkunya, dia mengeluarkan sebuah buku, yang pastinya itu buku novel. Lail dari kecil memang suka membaca, diantaranya membaca buku novel. menurut lail, membaca novel itu hobi——hobi yang tidak pernah lail tidak melakukan sama sekali. Sudah seperti kewajiban.

Setelah beberapa menit lail membaca buku itu, sebagian siswa sudah pada datang. Lail pun mengakhiri bacaannya itu dan langsung menyimpannya ke falam tasnya.

"Hallo lail, apa kabar?" Tanya seorang anak perempuan berambut pendek yang bernama Jihan diiringi dua temannya yang bernama Abel dan Siska.

"Baik kok, Alhamdulillah" jawab lail singkat.

"Lail, kamu katanya bakalan ikut lomba olimpiade matematika ya?" .Tanya Siska dengan muka juteknya.

"Iya, ada apa?".

"Nggak kok, cuma nanya doang. Tapi aneh ya, ko bisa kamu si yang selalu ikut olimpiade. padahalkan Jihan lebih pintar dari mu, hanya saja dia beda kelas. Coba kalo sekelas pasti kamu dah kalah sama si jihan, iya gak? " Siska langsung menatap Jihan.

"Ih apaan si sis, kamu jangan cari gara-gara ya. Aku tuh mungkin pintar tapi kalo di bidang hitungan aku kalah sama lail, makanya ibu Ratih milih lail".

"Tau ya si Siska nyebelin ngomongnya gak di jaga, gabaik loh sis, Jihan juga suka ikut lomba biologi ini". Ucap teman Jihan satu lagi yang berambut pirang yaitu Abel.

" Kalau gitu, aku pamit mau pergi ke kamar kecil. Makasi ".

Lailpun langsung pergi meninggalkan mereka. Jujur lail gak suka sama mereka bertiga, lail tau mereka bertiga memang tidak suka lail entah kenapa. Tapi hanya Siska yang berani mengungkapkan rasa ketidaksukaannya langsung di depan lail.

***

KRINGGGGG———

WAKTUNYA ISTIRAHATTT

" Oke, sekarang pelajaran bapak sudah habis. waktunya pulang. Terimakasih atas perhatiannya, bapak pamit dulu. Assalamu'alaikum "

"Waalaikum salam pak" ucap siswa dengan serentak.

Siswa di kelasnya pun langsung sibuk merapikan buku-buku kedalam tasnya begitu juga dengan lail.
Setelah itu, lail langsung pergi ke luar kelas menuju ruangan belajar. Lail tidak langsung pulang, lail harus ikut les matematika dulu di sekolahnya. Apalagi dia mau ikut olimpiade matematika tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A - ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang