Ajari Aku Rahasiamu - TANGGA

680 98 15
                                    

Aku butuh segala cara
Tuk sembuhkan rasa kecewa
Belajar tuk berhenti mencintaimu
Dan membunuh rasa ini....

Hinata menghela nafas lelah. Pekerjaan hari ini begitu menumpuk. Ia tidak tahu mengapa pertengahan bulan sudah harus lembur menyelesaikan laporan akhir bulan. Bukankah harusnya kegiatan lembur masih seminggu lagi.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Seharusnya, ia sudah ada di ranjang empuknya. Menikmati alunan musik dari playlist aplikasi berbayar yang sudah di subscribe untuk satu bulan kedepan.

"Kau tidak pulang?" Tanya Toneri. Salah satu rekan kerja di kantornya.

"Ini, aku sedang berkemas," jawab Hinata sambil menunjukkan kegiatannya.

"Mau aku tunggu?" Tawaran Toneri cukup menggiurkan mengingat sekarang kantor mulai sepi.

Hinata bukan penakut sih, hanya saja saat tubuhnya cukup lelah. Fikirannya akan ngelantur dan imajinasinya akan kemana-mana.

Hinata mengangguk membalas tawaran Toneri. Toneri tersenyum lembut cukup untuk membuat para gadis terpesona.

Hinata menunggu Toneri di halte kantor. Toneri memang memberinya tumpangan karena rumah mereka bersebarangan. Apartemen Toneri berada diseberang Apartemen Hinata. Hinata hanya tinggal menyeberangi JPO saja.

Hinata tidak enak kepada Toneri jika pria itu memutar arah untuk mengantarkan Hinata. Dengan bujukan akhirnya Toneri menerima Hinata yang menyeberangi JPO untuk sampai ke apartemennya.

Hinata berjalan bersama orang yang berlalu lalang di JPO tersebut. Terkadang ia memberikan senyuman untuk sekedar menyapa salah satu tetangganya yang kebetulan sedang berada di jalan yang berlawanan dengannya. Hinata memang ramah😂.

Hinata terpaku, saat tak sengaja melihat Sasuke dan Kekasih barunya berada di apartemen mereka. Ah, ralat. Sasuke dan Hinata memang tinggal dalam satu gedung Apartemen. Beruntungnya, mereka berbeda lantai.

Ajari ku cara melupakanku
Agar ku tetap kuat tanpa pelukanmu
Agar terbiasa ku dapat jalani hidup
Tanpa cintamu
Ajari aku rahasiamu...

Hinata menatap nanar pada pasangan tersebut. Pasalnya, mereka baru sebulan lebih putus dan Sasuke sudah berhasil menggaet wanita cantik. Sungguh secepat itu mantannya move on. Sungguh miris, ia yang berjuang melupakan kenangan mereka dan pria tersebut sudah sukses berpindah ke lain hati.

Hinata berjalan melewati pasangan kekasih tersebut tanpa menoleh atau melirik kearah mereka.

Sasuke yang melihat Hinata lewat didepannya hanya tersenyum menyapa Hinata, tapi ia diacuhkan.

"Kau mengenalnya,anata?" Tanya Shion kekasih Sasuke.

Sasuke mengangguk.

Shion terkekeh. Jelas mereka mengenal, mereka tinggal dalam satu gedung.

Minggu cerah, Hinata ingin berbelanja kebutuhan mingguan. Ia ingin membeli sayur, daging dan beberapa bumbu masak yang sudah habis. Musim gugur telah tiba. Angin mulai sering menyapa, sehingga Hinata memutuskan untuk menggunakan sweater yang tidak cukup tebal tapi masih bisa menghalau angin agar tidak langsung menerpa tubuhnya.

Hinata memainkan ponselnya saat lift yang membawanya turun mulai bergerak. Apartemen Hinata bukan apartemen mewah dimana lift mereka bisa digunakan secara pribadi atau segelintir orang. Seperti saat ini, Lift tersebut berhenti di lantai 6 gedung tersebut.

Hinata terkesiap saat menyadari Sasuke yang masuk kedalam lift. Dan secara kebetulan, disana hanya ada mereka berdua.

"Hinata," panggil Sasuke lembut.

Hinata menoleh memberikan senyum canggungnya.

"Apa kabar?" Tanya Sasuke.

"Sangat tidak baik," jerit Hinata dalam hati. Hanya saja mulutnya mengucap "Baik,Sas."

Sasuke memperhatikan Hinata. Dia masih sama seperti saat mereka bersama. Hinata dengan kesederhanaannya. Hinata itu cantik, dia juga cerdas, cekatan dan penuh pengertian. Hanya saja, perbedaan visi mereka membuat mereka memutuskan berpisah. Perpisahan tanpa drama, keduanya berdiskusi dan sepakat saling meninggalkan. Sasuke menggelengkan kepala pelan saat mengingat momen terakhir mereka bertemu.

"Boleh aku bertanya?" Hinata memberanikan diri membuka suara.

"Tentu saja."

"Apa kau punya rahasia untuk bisa move on?"

Pertanyaan Hinata membuat Sasuke mematung. Ia sendiri juga sebenarnya belum sepenuhnya melupakan Hinata. Ia masih sering merindukan gadis itu dan masih sering stalking media sosial dan kehidupan gadis itu.

Dulu ku kira katamu sungguh
Kan kita pelihara rasa cinta hingga akhir masa..
Belajar tuk menjaga
Dan saling oercaya
Namun kini
Tak berarti...

Ting.
Lift berhenti di lantai lobby. Hinata yang belum mendapatkan jawaban dari Sasuke tersenyum lembut. Ia mengangguk sebentar kemudian keluar dari lift tersebut. Sedangkan, Sasuke hanya mengangguk sebagai respon.

Hinata melangkah melanjutkan tujuannya ke halte dekat apartemen tersebut. Dalam hati, ia mengutuk mulutnya yang lancang mempertanyakan hal tersebut. Seharusnya Hinata diam, tidak membuat masalah baru dengan kekasih orang. Seharusnya Hinata bisa bersikap biasa, seakan dia juga sudah bisa move on.

Hinata memandangi ponselnya, saat menunggu bus datang. Ia membuka akun sosial media miliknya dan membuka direct message yang pernah Sasuke kirimkan padanya.

"Banyak quote yang sudah tidak berarti," gumam Hinata pelan. Bahkan hanya bisa didengar olehnya.

Sejauh langkahku lari dari kerinduan
Tak ku temukan cara tuk lupakanmu
Aku hanya inginkan rahasiamu yang bisa
Sembuhkan ku dari luka lama
Yang menjerat menyayat hati..

Sasuke yang mengendarai mobilnya membagi fokusnya menyetir dan memikirkan pertanyaan Hinata. Apa gadis itu tak menyadari, jika masih ada cinta untuknya. Apa gadis itu juga menyadari hubungannya dengan Shion.

Tentu saja! Sasuke memukul kemudinya pelan. Ia lupa, beberapa hari yang lalu mereka bertemu saat Sasuke bersama Shion.

Sasuke sengaja mengunggah sebuah foto di media sosialnya. Siluet tubuhnya dengan caption.

"Yesterday, Today, Tomorrow. Get future gather😎"

Dan ditempat yang berbeda, Hinata menyukai postingan yang baru saja Sasuke buat. Ia tersenyum paksa, jadi ini rahasianya secepat itu dia Move on darinya.

Hinata keluar dari akun sosial media miliknya lalu memasukkan ponsel kedalam tasnya dan bergegas menaiki bus saat bus tersebut datang. Seperti Sasuke, ia ingin memperbaiki kualitas hidupnya. Karena Hinata juga punya masa depan yang harus ia perjuangkan.

Tanpa mereka sadari keduanya belum benar-benar melupakan satu sama lain.

RHAPSODYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang