2. Hari Pertama Sekolah

4 3 0
                                    

18.00

Naura turun dari kamarnya karena momynya memanggil untuk makan malam. Setibanya dia di meja makan semua makanan terlihat sangat menggoda dimatanya, memang momynya sangat pandai memasak. Dan rata rata semua adalah makanan kesukaan Naura, dia duduk dan  memulai makannya dengan tenang, hingga dipertengahan makan dadynya bertanya padanya, terpaksa Naura menghentikan makannya.

" Ra, besok kamu udah bisa masuk sekolah..."

"Iya Dad"

"Kamu gak papa kan sekolah di Zellar High School..."tanya sang Dady

Setelah mendengar itu, Naura terdiam begitu lama, dia berfikir keras, sebenarnya dia sangat malas bersekolah di sekolah milik dadynya itu, banyak sekali hal hal yang dipikirkan Naura jika dia bersekolah disana. Tapi mau bagaimana lagi dia tidak mau merepotkan orang tuanya.

"Dady hanya khawatir sama kamu sayang, kalau kamu sekolah disana ada abang kamu yang bisa jagain kamu..." Lanjut sang Dady karena melihat Naura hanya diam tak menjawab pertanyaannya.

"Iya sayang, apa yang dikatakan Dady kamu benar" sahut sang Momy

Naura masih diam, dia masih berfikir keras tapi akhirnya dia mengangguk mengiyakan. Kedua orangtuanya tersenyum setelah Naura menyetujui permintaannya.
Mereka melanjutkan makan malamnya yang sempat tertunda tadi.
Setelah semua selesai Naura pamit terlebih dahulu dan langsung naik menuju kamarnya.
.
.
.
.
.
.

-Naura pov-

"Perfect" satu kata yang terucap untuk diri gue sendiri.

Rok abu-abu diatas lutut, baju putih yang sedikit agak ketat, dan tak lupa rompinya, serta rambut panjang yang gue gerai.
Setelah gue rasa semua selesai, gue turun dan dipertengahan tangga gue ngeliat Momy, Dady dan Abang sedang sarapan.

"Pagi semua..."

"Pagi juga sayang..." balas dady dan Momy bersamaan, kecuali Abang gue

"Sarapan dulu Ra..." Ajak Momy

Gue tersenyum dan langsung duduk disamping Bang Varo.
Semua makan dengan keadaan tenang, setelah selesai, gue langsung pamit dan pergi ke garasi.

"Enaknya gue pakek yang mana ya..."

Setelah gue berpikir lama, akhirnya gue mutusin pakek mobil sport gue yang hitam.
Saat gue mau masuk bomil, gue ngeliat bang Varo juga ngeluarin mobil sportnya yang berwarna putih.
Pandangan gue masih dengan bang Varo dan ngeliat apa yang dilakukan dia.

"Masih sama dan gak akan berubah..." Batin gue, karena gue ngelihat bang Varo yang menata jambul khatulistiwa nya itu dispion mobilnya dan tersenyum sendiri.

"Lama lama bisa gila tuh orang..."

Gue gak merduliin bang Varo  yang sok ganteng itu, gue masuk kemobil dan melaju menuju ZHS.

Naura pov end
.
.
.
.

Mobil Naura terparkir sempurna diparkiran ZHS.
Dia belum turun dari mobilnya dan melihat keluar, dia mendengar ada kehebohan disana.
Tak berapa lama ada seseorang yang keluar dari mobil yang berada disampingnya. Setelah orang itu keluar mereka semua semakin heboh, Naura mengerutkan keningnya karena terheran.

"Apaan coba yang mereka teriakin kek gitu... Orang yang keluar juga manusia" Batin Naura heran

"Udahlahhh... Bodo amat"

Naura langsung menyampirkan tasnya dan keluar dari mobilnya. Seketika semua orang yang heboh tadi menatapnya. Naura tidak memperdulikan semua tatapan itu dan terus berjalan.
Ditengah perjalanan nya dia mendengar orang" itu sedang membicarakannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang