Part 2

150 28 2
                                    


*Maaf kalau ada typoo, ini ngetiknya pake jurus kilat wkwk*
Selamat menikmati eh selamat membaca.
Semoga sukaa

Hari ini tepatnya hari selasa.

Jam pelajaran yang terakhir matematika telah usai. Waktunya Alya dkk untuk pulang kerumah masing-masing.
Sejujurnya Alya tak begitu menyukai pelajaran Matematika, namun ia berusaha untuk memahaminya agar siapa tau ilmu yang ia pelajari hari ini bermanfaat di hari kemudian, meskipun tidak ditekuni ilmu apapun di dunia ini pasti akan ada manfaatnya.

Kini di kelasnya tersisa Alya, Aleta, Icha, aca dan anak-anak yang ikut ekstrakulikuler basket. Setau Alya mereka sedang  membahas perlombaan akhir pekan depan.

"Al, lo hari ini free time kan? Gak ada jadwal kegiatan osis kan?" Tanya Aleta.

"Enggak, kenapa?" Tanya Alya yang sudah menenteng tasnya dan sebuah buku serta jurnal organisasi yang ingin ia kembalikan ke ruang osis

"Gapapa sih, pengen tanya aja." Jawab Aleta sambil ber-oh saja. Membuat Alya menaikkan satu alisnya, heran-menatap respon temannya yang ingin sekali ia jitak.

"Maksud Aleta tuh, dia pingin quality time bareng." Sahut Aca yang sudah berdiri di ambang pintu dengan aleta yang sudah berjalan menuju keluar kelas. Sedangkan Alya mengekori mereka.

"Boleh aja tuh, kapan? Hari ini?" Tanya Alya gantian sambil berjalan beriringan.

"Iya hari ini, bisa kan? Pesta piyama yuk di rumah lo al, gimana?" tawar Aca yang kemudian dibalas anggukan oleh kedua temannya itu pertanda setuju.

"Yaudah deh, gue mau balikin jurnal osis dulu, lo pada tunggu di parkiran ya." Mereka pun hormat kepada Alya dan mengacungkan jempolnya kompak, alih-alih mereka patuh dengan perintah temannya itu. Respon Alya hanya tertawa melihat kelakuan temannya yang freak.

Selama perjalanan ke ruang osis, koridor sekolah tampak sepi, jelas waktu pulang  sudah dari tadi.

Setibanya di ruang osis, Alya langsung menaruh jurnal itu di meja tempat ia bertugas sewaktu di organisasi osis. Setelahnya ia awalnya ingin langsung menutup pintu ruang osis, namun melihat barang-barang Denish masih ada di ruang itu, ia mengurungkan niatnya dan mencari Denish sambil keluar dari ruangan itu.

Tak lama ia pun menemukan seseorang yang dicari dari arah kanan koridor.

"Denish, lo dari mana?"

"Gue dari kelas. Lo mau pulang?" Tanyanya sambil menenteng jaket di pundaknya

"Iya, kenapa?"

"Mau bareng? Sekalian kalau mau ngafe juga gapapa." Ucap Denish sambil tersenyum singkat

"Eh maaaf ya den, gue ada janji sama temen-temen mereka udah nungguin di parkiran."

"Ada Aleta?"

"Iya lah, kan kita bareng."

"Oh yaudah jagain Aleta ya."

"Iya tenang aja kan mereka sahabat gue den. Maaf ya lain kali aja, gue duluan." Ucap Alya

"Oke lah gapapa, sans aja, habis ini gue juga mau pulang kok." Ujar Denish.

"Oh, yaudah kalau gitu hati-hati di jalan."

"Lo juga sama yang lain." Selepas mereka melambaikan tangan untuk mengakhiri pertemuan singkat itu,

Tanpa Alya sadari Denish tersenyum kepadanya setelah punggung Alya berbelok ke kiri dan menuju ke arah parkiran dimana temannya sudah menemuinya disana.

Alya tau bahwa Denish sudah dari lama menyukai Aleta, namun gengsi cowok itu tinggi sekali, gak bakalan peka langsung kalau terus dikodein, karna Aleta tipikal orang yang bodoamat meskipun di hatinya penasaran akut.

Alya Mission [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang