"Huh dasar jelek, kumuh, ngapain si sekolah disini malu-maluin aja."
"Iya, lo tuh ga pantes sekolah disini dasar miskin."
"Udah miskin jelek, hidup lagi."
Brukk
"Arggh." Cowok itupun meringis tat kala sebuah kursi yang entah darimana melayang begitu saja hingga menggores pelipisnya dan membuatnya jatuh terduduk dilantai.
"Hahaha rasain tuh."
"Sakit? Sakit? Obat-mana obat hahaha." Teriak salah satu dari mereka dengan nada sedikit mengejek.
"Wuuu dasar cowok lemah, liat gais penampilan doang cowok tapi sifatnya kaya cewek hahaha."
"Dasar lemah wuu."
"Eh gais tau gak sebenernya dia tuh cowok yang nyamar jadi cewe hahaha," dan tawa itu pun menular kepada yang lain yang sedang menonton.
"Makanya kalo orang susah itu gausah gegayaan sekolah disini malu-maluin aja udah gitu jelek lagi wuuu."
Dan masih banyak lagi cibiran pedas yang dilemparkan kepada lelaki itu. "Pergi lo dari sini muka jelek lo bikin gua muak tau gak."
Dengan rasa campur aduk dan menahan sakit cowok itu pun keluar dari dalam kelas, harga dirinya sebagai seorang laki-laki seperti diinjak-injak begitu saja hanya perihal uang, kasta dan fisik tentunya.
"Mengapa semua orang disini berteman hanya karena uang, popularitas, dan fisik. Memangnya kenapa jika berteman dengan ku? Apakah salah jika aku miskin dan tidak populer disekolah ini? Huft ... Tidak ada yang ingin berteman denganku dengan tulus." Jeremy siswa yang di-bully tadi sedang merenung di taman belakang sekolah jika kalian berpikir bahwa dia menangis maka kalian salah besar. Hal itu sudah seperti makanannya sehari-hari saat dirinya baru dipindahkan beberapa hari ke sekolah ini, SMA Galaxi.
"Udah anjir ngapain nangis mulu, makanya lain kali kalo di-bully tuh nge-lawan jangan diem aja, diem terosss bisanya, ngerasa sok paling kuat, lemah dan tersakiti." Ujar seorang cewek tiba-tiba yang membuat Jeremy kaget.
Jeremy yang mendengar itu pun kaget bukan main. "K--kenapa kamu bisa disini?"
"Emang ada larangan ya kalo gue ke sini." Balas cewek itu nyolot.
"G-gak bu-kan bukan gg-gi-tu,-" panik Jeremy.
"Ya terusss ...?" Sambar cewek itu nge-gas.
"C--cuma kk--kaget a--aa a,"
"A a a a" ikut si cewek yang mengikuti gerakan mulut si Jeremy yang gelagapan. Tanpa disadarinya bahwa Jeremy memperhatikannya, seperti terpana melihatnya. Imut woey mukanya, atuh kiyowok. Skip,-
"Woy kenapa lo malah ngeliatin gue." Teriak si cewek di depan mukanya, hingga membuat seluruh yang ada di rongga mulutnya berhamburan keluar seperti gerimis kecil dimuka Jeremy.
Jeremy pun meringis mendapat percikan kecil diwajahnya. "Kamu ngomong sampe muncrat ke muka aku tau," beritahu Jeremy dengan polosnya sambil mengelap seluruh muka dan kacamatanya yang agak basah.
Embun pun ikut meringis, anjir bisa-bisa hilang harga diri gue didepan si cupu. -batinnya.
"Oh iya kenalin nama aku Jeremy, kamu?" Ujar Jeremy memperkenalkan dirinya, lalu mengulurkan tangan di depan si cewek.
"G-gue Embun" balas si cewek yang ternyata namanya adalah Embun.
Sial bisa-bisanya gue gugup benar-benar jatuh harga diri gue didepan ni cupu. Batin Embun.
Jeremy tahu pasti topik tadi membuat Embun malu lihat saja mukanya sudah merah seperti tomat hahaha, makanya dia mengganti topik dengan memperkenalkan dirinya.
Entahlah kedatangan Embun membuatnya lupa dengan kejadian tadi dan jangan lupakan luka di pelipinya yang sudah mengering.
*****
Saat ini jam istirahat Embun yang sedang laparpun menuju kantin sendiri, gini nih kalo langganan BK ngga ada yang mau temenan sama dia karena seringnya langganan ke sana gak ada yang mau temenan satu pun sama dia takut ketularan nakalnya, katanya. Kalo di pikir-pikir si siapa juga yang mau temenan sama mereka iyuh prik. Namun, saat ia melewati koridor yang sedang sepi tiba-tiba mendengar suara seseorang.
"Mana duit lo siniin cepet."
"Lo budeg? Gua bilang mana duit lo." Ujar si cowok bernama Keenan, memaksa Jeremy, untuk memberikan uangnya kepadanya.
"Lo bisu juga? Atau mau gua pukul dulu bari dikasih hah?" Keenan pun emosi karena sedari tadi ia seperti ngomong dengan patung alias di abaikan.
Wah gabisa dibiarin nih. -batin Embun
"HEH!" teriak Embun dari belakang mereka, lalu menyamperi mereka.
"Lo miskin apa emang ngga di kasih duit sama emak lo hah? Kalo berani tuh sama cewek sini jangan sama cowok." Maki Embun songong.
Keenan yang mendengar penuturan Embun pun seketika melongo. BUKANYA KEBALIK YA?
"Eh lo gausah ikut campur ya lagian ini masalah gue sama dia." Tunjuk Keenan pada Jeremy, yang sedari tadi diam saja.
"Lagian ya harusnya cowok lawan cowok bukan cowok lawan cewek kalo pun ada cowok lemah itumah namanya," lanjut Keenan.
Seketika Embun pun mengangkat wajahnya angkuh, "Lo ga liat sekarang lo lawan siapa? Cewek men berarti lo yang lemah." Ucap Embun sembari memberi smirk miringnya.
Keenan pun menggeram kesal. "Shit, kali ini lo menang dan lo--? Tunjuk Keenan pada Jeremy lagi, "Urusan kita belom selesai."
Setelah kepergian Keenan dengan wajah kesalnya, Embun pun melihat ke arah Jeremy. "Lo gapapa?"
"Aku gapapa ko makasih yah udah tolongin aku tadi." Balas Jeremy tulus sembari tersenyum hingga matanya menyipit.
Sial ganteng banget. -batin Embun.
"Y--yaudah ayo ke kantin." Ajak Embun mengalihkan perhatian dari pada ia ke-gep merhatiin si cupu bisa malu lagi dia.
"Ayo,-
"Eh bentar." Embun pun melihat penampilan Jeremy dari atas sampai bawah baju yang di masukkan, dasi yang panjangnya melebihi ikat pinggang yang di pakai, celana yang dipakai agak terlalu atas, intinya rapih karena selalu mengikuti tata tertib sekolah, terlihat rapih men dan jangan lupakan kacamata bulat dan rambut ke depannya ck ck pantas saja di-bully, bukanya rambutnya seperti Oppa Korea tapi malah terlihat seperti mangkok hahaha. Tapi, bisa-bisanya gua berpikiran dia ganteng tadi hih.
baiklah kali ini ia akan mengubah penampilan si cupu yang tadinya di-bully akan jadi di cintai. Asekk
Embun pun menimang-nimang sehingga otak encernya pun mendapatkan sebuah ide. "Ahha."
Anjirr ini si bukan ganteng banget lagi, tapi udah savage, -batin Embun.*****
Jangan lupa komen kalo ada typo.
Jangan lupa follow sebelum baca dan jangan lupa tinggalin jejak ya, see you.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl [ On Going ]
Teen FictionThe girl Menceritakan tentang seorang gadis langganan BK dan seorang cowok cupu, lalu akankah mereka bersatu sesuai apa yang di harapkan sesuai harapan mereka masing-masing? Cuss baca~ Note : - No nyopas