9

3K 337 39
                                    

Hallo hai hai wassap🤘
Eyy ternyata tidak terasa terakhir saya up tahun lalu, ehehe maaf maaf aje nih yeeヾ(^-^)ノ
Bertemu lagi dengan saya🐭

Langsung saja, typo? tandai, terimakasih.

Membenarkan posisi tidur Al kemudian mengecup lembut dahi, mata, pipi, dan tak ketinggalan tentunya bibir milik Al sebelum ikut merebahkan dirinya untuk menyusul Al menjelajah dunia mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membenarkan posisi tidur Al kemudian mengecup lembut dahi, mata, pipi, dan tak ketinggalan tentunya bibir milik Al sebelum ikut merebahkan dirinya untuk menyusul Al menjelajah dunia mimpi.

"Mimpi indah baby."











~•~













Hari telah berganti menjadi malam, jam menunjukkan pukul 07:00. Ellano, pemuda yang sedari siang tertidur lelap dengan sang kembaran yang berada di dekapannya kini mulai menampakkan tanda-tanda akan terbangun.

Mencoba mengumpulkan nyawa agar sepenuhnya berkumpul, kemudian beranjak pergi untuk mandi dan membersihkan diri.

15 menit kemudian

Tampaklah seorang remaja dengan keadaan yang lebih segar. Rambut yang terus meneteskan air karena tidak dikeringkan dengan benar.

Menghampiri seonggok pemuda yang masi terbaring nyaman diatas kasur berukuran king size. Ellano terduduk termenung disamping pemuda yang masi terlelap tersebut. Memandangi wajah yang menurutnya tampak imut dan cantik. Perfect, itulah kata yang menggambarkan pelukan wajah seorang Allaro, pemuda yg terbaring lelap itu.

Mengelus lembut wajah, mata dan hidung kemudian tatapannya terhenti di bibir yang tampak seksi nan menggoda iman untuk menciumnya. Mulai mengelus bibir yang memiliki warna merah muda dan bertekstur kenyal tersebut.

"aishh sadarlah, dia itu kan kembaran gue sendiri yakali mau cium bibirnya. Aishh dasar otak nego mesum." batin Ellano yang tengah bergelut dengan otaknya.

Pemuda yang tadinya tengah tertidur kini mulai menampakkan tanda-tanda kehidupan. Mulai mengerjapkan matanya dan menggerakkan tangan untuk menggosok kedua matanya. Namun gerakan tersebut dihentikan oleh kembarannya.

"Jangan digosok, nanti mata Aro merah" ucap pemuda tersebut, Ellano.

"Enghh iya maaf Ano" jawab Allaro

Setelah itu keduanya mulai mempersiapkan diri masing-masing untuk kemudian melaksanakan kegiatan makan malam bersama keluarga.











~•~













Makan malam kini telah selesai dilaksanakan. Kini keduanya (Al dan El) tengah bersantai dikamar milik El. Keduanya kini tengah sibuk dengan handphone masing-masing.

Hingga Ellano kini mulai merebahkan kepalanya kenapangkuan sang kembaran. Mulai menduselkan diri ke perut rata milik Allaro. Tangannya kini mulai masuk kedalam baju milik sang kembaran kemudian mengelusnya pelan.

Sementara si pemilik perut tidak terusik oleh pergerakan pemuda yang berada di pangkuannya tersebut.

Kini Ellano mulai menjalankan aksinya, dimulai dengan memberikan kecupan-kecupan kecil keatas perut milik Allaro.

"Ughhh." sebuah erangan keluar dari mulut Al.

Kini sang pemilik perut yaitu Allaro mulai terganggu dengan kegiatan yang dilakukan olahraga kembarannya itu. Tangannya mulai berusaha untuk menjauhkan kepala yang berada di perutnya itu.

"Ishhh susah banget, awas deh ganggu banget si." kesal Al kepada El yang susah disingkirkan dari perutnya.

Menegakkan badannya untuk kemudian duduk dengan bersandar pada kasur, kemudian secara spontan mengangkat tubuh milik Allaro ke pangkuannya. Lalu secara tiba-tiba dan tanpa aba-aba Ellano mulai mengecup bibir milik Allaro yang sedari tadi bertengger di pikirannya. Sementara si korban hanya diam mematung sambil mencoba mencerna kejadian yang saat ini sedang dialaminya.

Beberapa saat kemudian yang tadinya hanya berupa sebuah kecupan namun dengan perlahan berubah menjadi sebuah lumatan. Ellano mulai mengecap rasa manis yang ada pada bibir merah milik Allaro. Karena tak kunjung mendapat balasan dari pemilik bijir yang saat ini tengah dilumatnya Ellano pun menggigit bibir tersebut.

Dari bibir keduanya pun terus terdengar erangan-erangan merdu nanti menggodah. Kini lumatan-lumatan panas tengah terjadi. Keduanya kini tengah berperang lidah, bertukar saliva (air liur). Setelah dirasa cukup keduanya menyudahi acara lumat-melumat tersebut dan mulai mengatur nafas.

Ellano memandang wajah Allaro yang tampak seksi. Wajah yang tampak sayu, dan entah saliva milik siapakah yang menetes di dagunya tersebut.

Kini wajah milik Al memanas setelah mengingat-ingat kejadian yang baru saja dialaminya. Sungguh mencengangkan bukan.

"A-ap-apa yang Ano l-lakuin." ucapan tersebut keluar dari bibir yang kini tampak merah merona dan sedikit bengkak.

"Em maaf kelepasan ehehe."

Menjengkelkan bukan. Dan ya itulah yang dipikirkan oleh Allaro atas tanggapan yang keluar dari bibir seorang Allano yang tadi maen nyosor ajee.

"Aihhh untung kembaran." batin Ellaro kezal, sebaliknya, marah, kecevva, perih, pedih, terluka tapi tak berdarah.

"Hm." dehem Allaro.

"Ehehe, tidur aja yuk kan ini udah malem. Tuh liat udah jam 10." balas Ellano dengan nada cengengesan.

"Hm ya." jawab singkat Allaro. Padahal mah dalam hati dah ngebatin gjni kira-kira gini,

"Busett ini beneran Ano yang biasanya dingin, datar, kezam macam kulkas berpintu kek human-han wattpad itu." julid kan

Akhirnya keduanya memutuskan untuk tidur karena ya emang udah ngantuk aja. Pengen peluk-peluk juga kan🌚. Setelah beberapa menit, akhirnya keduanya tertidur dengan begitu lelapnya. Kok bisa tau? Ya soalnya terdengar dengkuran halus dari keduanya serta nafas yang tampak teratur.










~•~




















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hadu jadi meresahkan, ini beneran melenceng jauh dari perkiraan awal saya buat ini cerita. Tapi yaudah deh. Maaf juga bila kurang/tidak memuaskan.

Maaf lama, lagi banyakkkk sekali perkerjaan. Contohnya bernafas, makan, minum, sekul, pergi ke kamar tidur terus ke kamar mandi, dan banyakkk lagi. Btw berak juga melelahkan bray, butuh niat berhari-hari baru bisa terselesaikanಥ‿ಥ








13:35, 06-01-22








Sekian

Equanimity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang