1.bertemu dengannya

66 18 2
                                    

"pangeran Jeno apa kau tidak ingin berjalan-jalan ke luar? Ayah lihat akhir akhir ini kamu tidak bersemangat" ucap raja Donghae menatap anaknya yang akhir-akhir ini setiap hari hanya berada di kamarnya dan melamun berjam-jam lamanya

"Ayah aku tidak memiliki teman, dan aku bosan. Aku harus melakukan apa supaya tidak
bosan lagi?" ucap pangeran Jeno sambil menatap wajah sang ayah

Sang raja tersenyum tersenyum lalu berkata
"Anakku kau sudah memiliki segalanya, kasih sayang ayah dan bunda, istana yang mewah, disegani banyak orang. Apa lagi yang kurang bukankah itu sudah cukup? terlebih lagi kamu akan menjadi raja di masa depan"

Sekarang raja Donghae mendekati anaknya lalu mengusap rambut anaknya tersebut dan berkata lagi
"Mungkin kau butuh keluar dan berjalan-jalan sekarang, pergilah ke pantai barat, ayah dengar pemandangan di sana indah dan udaranya sejuk. Mungkin itu dapat menenangkan pikiran mu"

Pangeran Jeno lalu tersenyum dan berpamitan dengan ayahnya

"Kalo begitu aku pergi dulu ayah, apakah aku boleh mengajak panglima Jhonny dan penasehat Kun?"

"Tentu saja putraku ajak saja mereka kemanapun kamu pergi, mungkin mereka bisa menolong mu di perjalanan nanti jika ada orang yang ingin mencelakai mu"

"Terimakasih ayah" ucap pangeran Jeno lalu meninggalkan ayahnya

Pangeran Jeno beserta penasehat Kun dan panglima Jhonny tak lupa juga dengan beberapa prajurit bersiap-siap ke pantai barat dengan menunggangi kuda mereka masing-masing dengan di pimpin oleh panglima Jhonny dan di belakangnya pangeran Jeno beserta prajurit dan penasehat kun

Di tengah perjalanan menuju ke pantai barat tiba-tiba panglima Jhonny menghentikan kudanya secara mendadak, karena sebab itu hampir saja pangeran Jeno, penasehat Kun dan para prajurit terjatuh dari kuda yang mereka tunggangi

"Ada apa panglima Jhonny?" Ucapan pangeran Jeno mendatangi panglima Jhonny

"Maafkan saya pangeran, sepertinya saya tidak bisa mengantar pangeran sampai ke tujuan, kuda yang saya tunggangi baru saja menginjak duri-duri tajam dan kaki nya terluka" Ucap panglima Jhonny sambil mengecek keadaan kaki kuda yang di tungganginya tersebut.

Panglima Jhonny pun berdiri tegap dan berkata
"Para prajurit kawal pangeran Jeno sampai tujuan sesuai permintaan raja Donghae"

"Siap panglima" ucap tiga pengawal tersebut

Lalu pangeran Jeno, penasehat Kun dan tiga pengawal tersebut melanjutkan perjalanan mereka dengan lancar dan selamat sampai tujuan.

"Wah, benar yang di katakan ayah jika tempat ini sangat indah" ucap pangeran Jeno sambil menatap lurus ke pantai tersebut sambil tersenyum dan dapat anggukan dari para pengawalnya.

"Pangeran Jeno bolehkah kami para pengawalnya beristirahatlah sebentar?" Ucap salah satu pengawal, yang biasa di panggil dengan sebutan Djun atau lebih tepatnya adalah Xiao Dejun

"Tak apa, lagipula aku juga ingin jalan jalan" ucap pangeran Jeno.

Setelah itu pangeran Jeno meninggalkan para pengawalnya dan penasehat Kun yang sedang beristirahat karena lelah setelah perjalanan yang bisa di bilang cukup jauh dan pangeran Jeno berinisiatif untuk lebih mendekat di ke arah pantai dan menikmati pemandangan pantai lebih dekat.

Terdapat dua wanita sedang bermain air di pesisir pantai yang tidak jauh dari tempat pangeran Jeno berada. Sebut saja Putri Karina dan temannya Winter.

Saat putri Karina menatap sekeliling mata indahnya menangkap sosok laki laki sendirian di pesisir pantai.

"Hey Winter" ucap putri Karina sambil memegang pundak Winter

Lalu Winter menghentikan aktivitas nya dan menatap putri Karina
"Iya ada apa Karina?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta 2 Dunia [ JENRINA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang