1

37 9 1
                                    

Hallo halloo....

Kasih tau dong gimana kalian bisa nyasar kesini?!

Panggil saya Nanai ya gais!

Semoga betahh❤🖤

Jangan Lupa Vote!

klik tombol bintang di pojok kiri bawah! 😗

Makasih banyaakkk!!!

.
.
.














Hari ini cuaca begitu cerah namun berbeda dengan suasana hati Laura Athanalia yang begitu suram ,bukan karena apa, alasannya hari ini adalah pembagian nilai ulangan matematika kelasnya.

" berdoa aja yang terbaik Ra" ujar Naura yang yang kasihan melihat temannya yang begitu gelisah.

" Ada diskonan keajaiban nggak ya?!." Laura berucap frustasi sambil menelungkupkan muka cemasnya di lipatan tangannya.

Naura mengusap pelan punggung Laura, menenangkannya.

Beberapa menit kemudian Bu Lala, guru matematika mulai memasuki kelas mereka, X Ipa 1.

Jangan tanya dulu tentang kelasnya ya prend xixi...

" anak-anak yang Ibu Panggil namanya nanti maju ke depan ngambil kertas hasil ulangan ya!" ucap Bu Lala dengan nada yang riang. Murid-murid berseru ogah ogah an menanggapinya. Laura mengangkat kepalanya pelan

" abis gue kali ini! " sahutnya sambil menelungkupkan wajahnya kembali. Tak lama kemudian namanya pun dipanggil. Laura berdiri dengan kakinya yang melemas, berjalan gontai kedepan.

"Belajar yang lebih serius nak! " Seru Bu Lala datar namun penuh penekanan,sambil menyerahkan kertas ujian Laura.

Bu Lala memang selalu memanggil dengan panggilan "nak" Ke murid murid nya.

"Makasih bu" Laura buru buru balik badan karna merasa ngeri mendapat tatapan tajam bu Lala.

"Gimana? " Tanya Naura Antusias, setelah ia duduk. "Bagus kan? " Lanjutnya.

Laura menatap kertasnya sekilas, lalu menunjukkannya ke Naura dan kembali menyembunyikan wajah cantiknya lagi. Naura mengerjap beberapa kali, setelahnya merangkul punggung laura dan berucap lirih

"Nanti kita belajar bareng lagi ya!"
Laura masih berada diposisinya, tersenyum kecil.

Laura
sangat bersyukur memiliki sahabat sepertinya.

* * *

Setelah pelajaran bu Lala,tidak ada lagi pelajaran di kelas X ipa 1 alias jamkos!

Laura tetap diposisi sebelumnya, tertidur.

"Kayaknya ada yang dapet nilai jelek nih!." Riska berucap keras disertai kekehan pelan.

"Mulut lo tuh banyak cincong ye!" Naura berdiri, berucap galak, melotot.

"Urusan lo emang?!" Riska ikut berdiri, melempar tatapan sengit kepada Naura.

Laura mengeliat, merasa terganggu dengan keributan. Riska berjalan pelan menuju meja Laura.

"Nyenyak tidurnya tuan putrii?!" Rizka menatap sebal, dan sengaja memperjelas kata tuan putri.
"Lo tuh emang nyari ribut ya!" Ujar Naura sebal.

Laura berdiri, tanganya menyentuh bahu Naura, menyuruhnya duduk. Naura pun menurut, namun tetap menatap tajam kepada Rizka. Laura tetap berdiri. Kedua tangannya menyentuh ujung meja.menatap ke sembarang arah.

"Lo mau apa? " Tanya Laura to the point.
Ia tak mau menatap wajah kesal Rizka.

Seluruh murid kelas itu menonton perdebatan itu bak pertunjukkan yang seru.

"Gue heran deh sama lo! Kok bisa ya, lo tuh masuk kelas ini dengan otak lo yang nggak ada isinya sama sekali?!" Rizka terkekeh pelan
"Jangan jangan lo jual badan ke kepsek lag--"
Laura mendorong keras bahu Rizka. Punggungnya membentur meja dibelakangnya. Wajahnya meringis.

"Mulut lo kayak nggak pernah sekolah ka!" Laura berucap datar, matanya menatap lurus ke mata Rizka. Tangannya bersedekap.

Rizka mendekat, menjambak rambut Laura, dan juga sebaliknya. Seluruh murid kelas itu berusaha melerai keduanya. Rizka terus melemparkan makian kasar.

"Dasar tololll"

Laura hanya diam, membalas makian Rizka dengan lebih keras menarik rambutnya.

"Bisa Diem Nggak?!"

Lenggang...
Semuanya menoleh ke arah Cowok yang baru saja berucap. Tidak keras,namun cukup untuk membuat semua perhatian kelasnya mengarah padanya. Devanio Agashtya namanya..

Cowok yang cukup populer dan terkenal dengan otak yang cemerlang juga sikapnya yang cool abiss.. Padahal ini masih semester pertama dia di kelas 10.

Bagi kalian yang mengira Devan itu pake kaca mata, culun, kuno dan lainnya,,, plisss yaa kaliann salah besar gais!!

Devanio Agashtya... Cowo dengan segala kelebihannya. Ganteng? Pastinya, badannya tinggi atletis, Irit kalau ngomong, Rambutnya beuhh as badboy tapi versi kiyowo boy, aaaaaa Nanai nggak ngerti lagi gimana jelasinnyaaa...

Maap gais...

Lanjutt...

Devan beranjak dari kursinya,memang hanya dia yang tetap tenang dikursinya, meski kondisi kelas sedang ramai. Ia pun berjalan santai diantara Laura dan Rizka, seperti tidak ada apapun yang terjadi.

Sesaat Laura melongo melihat kelakuan Devan, yang terlihat sok cool.

Laura kembali menatap Rizka yang masih terpana dengan Devan. Ia mendorong nya pelan, merapikan rambutnya, dan beranjak pergi keluar kelas. Meninggalkan Rizka yang mengumpat umpat dengan wajah merah padam, kesal.

* * *

Gimana gimana?

.
.
.

Mau lanjut??

Jangan lupa vote nya ya gaiss..

Ada yang mau disampein ke Nanai?

DEVARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang