2

24 6 5
                                    

Selamat pagi gaiss

Kalau dirumah kalian sekarang, pagi, siang , sore apa malem?

Selamat membaca ya

Baca dulu part sebelumnya.

Jan lupa vote nya
Klik bintang pojok kiri🖤

Terima kasih banyak gaishyy!

-Nanai

.
.
.
.
















  Laura melangkahkan kakinya pelan memasuki rumah. Terus berjalan pelan menuju kamarnya. Saat ia mulai memegang gagang pintu kamarnya...

"Kenapa?" Itu suara datar Diana, Ibunya.

Tubuh Laura menegang, dan mulai berbalik badan.

"Nggak papa ma.. " Laura tersenyum tipis.

"Kasih tau saya,berapa nilai ulangan matematika kamu! " Diana tetap berucap dengan nada datar.

Laura menatap heran,badanya bergetar takut, bagaimana mama nya bisa tau?

"Cepat"

Laura segera merogoh tasnya, mencari kertas ulangannya cepat, dan memberika nnya kepada Diana.

Diana merebut paksa kertas itu, mulai memeriksanya. Ia mengalihkan pandangannya, dan menatap Laura tajam.

"Kamu itu emang nggak berguna ya? " Diana berucap pelan. Laura hanya menundukkan kepalanya, tangannya terkepal kuat.

"Percuma saya hidupin kamu selama ini"

"Bukannya banggain, malah malu malu in"

"Maaf, maa" Laura bersuara lirih

Diana merobek kertas itu menjadi kecil kecil, setelah nya melemparkannya ke puncak kepala Laura.

Laura memejamkan matanya, kepalan tangan nya semakin kuat.Diana beranjak  meninggalkannya sendiri.

 
                           *     *    *

Di ruangan ini gelap, hanya ada suara kipas angin, dan isakan tangis.

Laura duduk memeluk kakinya, menelungkupkan wajahnya di sela lututnya, terisak.

Saat ini hanya suara kipas angin dan bunyi detik jam yang menemaninya. Jarum Jam sudah menunjukan pukul 00.25

Laura belum bisa tidur, ia mengalami insomnia sejak umurnya 6 tahun. Sudah bertahun tahun ia selalu bertemankan gelap dan sepi.

Laura mempunyai kebiasaan menulis apa yang ia alami pada apk notes di hp nya. Menurutnya itu adalah selingan yang menarik.

Kini ia tetap dalam posisinya, memeluk kaki dan menelungkupkan wajahnya di sela lututnya. Kemudian berucap lirih

"Kenapa ya, hidup gue kayak gini... "

"Gue nggak mau ngeluh tapi, capekk bangett... "

"Tuhan.. Saya nggak mau nyalahin takdir tapi... "

"Kenapa takdir kejam banget... "

Laura terdiam, kepalanya mendongak menatap langit langit kamarnya yang lumayan besar.

Setidaknya ia tak disuruh pidah ke kamar tamu oleh ibunya karena bodoh.

Laura bersiap tidur, entah ia terlelap pukul berapa namun, ia harus menyiapkan tenaga, dan hatinya untuk hari esok.

                             *  *  *

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEVARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang