JODOH PILIHAN TANTE - 01

505 134 487
                                    

HAPPY READING
•••

"Tante! Aku gak mau di jodohin sama dia!" tolak perempuan itu, yang bernama Bulan.

"Tante mau yang terbaik buat kamu, Bulan."  ujar Tante Bulan.

"Menurut aku yang terbaik itu, aku gak di jodohin kayak begini! Aku bisa nyari pasangan aku sendiri, Tan."

"Tante gak usah repot-repot nyariin aku pasangan, aku juga udah punya pacar, Tante." lanjut Bulan.

"Mana? Mana pacar kamu, ha? Sini bawa ke tante, suruh dia lamar kamu!" ujar Tante Bulan yang bernama Eka.

"Oke! Bulan bakal bawa pacar Bulan ke Tante!"

"Oke, tante tunggu besok! Jam 10!" Tante Eka pun langsung berjalan meninggalkan Bulan diruang tamu.

"Gua harus hubungin Alvin dulu nih!" Bulan pun pergi ke kamarnya.

Sesampainya di kamar, ia langsung mengambil ponselnya lalu menelepon pacarnya itu.

Tidak butuh waktu lama, panggilan itu pun sudah terangkat.

"Halo, Bul. Kenapa?" ucap pacar Bulan di sebrang sana.

"Emm, gini."

"Gini kenapa, Bul?"

"Gini... Kita mending ketemuan aja ya, soalnya ini gak bisa di bicarain di telepon."

"Ketemuan? Mau ketemuan dimana? Mau aku jemput kamu dulu? Atau langsung ketemuan di tempatnya?"

"Langsung ketemuan aja, Vin."

"Oke, ketemuan dimana?"

"Di taman aja."

"Oke, aku siap-siap dulu ya."

"Iya."

Panggilan pun berakhir. Bulan langsung mengganti bajunya.

Setelah mengganti bajunya, Bulan langsung  keluar kamarnya dan melewati ruang tamu.

"Mau kemana kamu?" tanya Tante Eka yang kebetulan ada di ruang tamu.

Bulan menoleh. "Keluar bentar."

"Jangan malam-malam pulang nya." pesan Tante Eka.

Bulan mengangguk. "Iya, Tan."

°°°

"Jadi, kamu mau ngomongin apa?" tanya Alvin.

"Emm, jadi gini..."

"Kenapa sih, Bul? Tadi di telpon juga begini, kenapa hmm? Kamu mau ngomong apa sama aku?"

Bulan menghela napas sejenak. "Aku mau dijodohin." ujar Bulan yang membuat Alvin membulatkan matanya kaget.

"Dijodohin?"

Bulan mengangguk. "Iya, aku mau dijodohin sama Tante aku, Vin. Gimana dong ini? Aku kan udah punya kamu."

"Bilang sama tante kamu, kalau kamu udah pacar. Yaitu aku." ujar Alvin terlihat cemas, karena pacarnya itu ingin dijodohkan dengan orang lain.

"Udah, Vin. Tapi---"

"Tapi apa?"

"Tapi kata tante aku, kamu harus lamar aku." ujar Bulan.

"Lamar? Maksud kamu?" ujar Alvin bingung.

"Kamu harus ngelamar aku, supaya aku gak dijodohin." jawab Bulan.

"Ngelamar?"

Bulan mengangguk. "Iya, kamu mau kan lamar aku?"

"Tapi aku belum siap, Bul." jawab Alvin.

"Belum siap? Maksud kamu, kamu belum siap buat lamar aku?"

Alvin mengangguk. "Iya."

"Tapi kenapa, Vin? Kamu mau aku dijodohin sama laki-laki pilihan tante aku?" tanya Bulan tidak percaya.

"Aku masih mau ngejar cita-cita aku, Bul."

"Dan aku juga gak mau kamu dijodohin sama laki-laki pilihan tante kamu." lanjut Alvin.

"Kalau kamu gak mau aku dijodohin sama laki-laki pilihan tante aku, ya kamu lamar aku, Vin." ujar Bulan.

"Aku belum siap, Bulan."

"Kalau kamu mau ngejar cita-cita kamu, kamu masih bisa ngejar cita-cita kamu setelah kita lamaran, Vin."

"Apa setelah kita lamaran, aku jadi penghambat untuk kamu gapai cita-cita kamu, Vin?"

"Bukan itu maksud aku, Bul."

"Terus apa?"

"Aku belum mapan, aku juga belum punya kerjaan, Bul."

"Gapapa, Vin. Yang penting kamu lamar aku dulu aja dan aku terbebas dari perjodohan itu, Vin."

"Tetep aja, Bul. Aku belum siap ngelamar kamu." ujar Alvin yang membuat Bulan menatap Alvin tidak percaya.

"Kenapa? Kenapa kamu belum siap ngelamar aku?"

"Tadi aku juga udah bilang. Pertama, aku belum mapan untuk menafkahi kamu nanti. Kedua, aku belum punya kerjaan. Ketiga, aku masih mau ngejar cita-cita aku, Bul."

"Kamu tau kan cita-cita aku apa? Cita-cita aku kan S1 dan S2 di London. Jadi kita bakal LDR dan aku gak mau kalau kita ldr-an." lanjut Alvin.

"Jadi, maksud kamu kita putus?"

"Enggak, bukan itu maksud aku."

"Terus? Maksud omongan kamu itu apa, Vin?"

"Ya, mungkin kita break dulu aja." ujar Alvin.

Bulan membulatkan matanya tidak percaya. "Itu sama aja, Vin!"

"Beda, Bulan. Nanti setelah aku selesai S2 di London, kita balikan lagi." ujar Alvin.

"Iya, setelah kamu pulang dari London, aku udah keburu nikah sama laki-laki pilihan tante aku!"

"Tante aku suruh kamu ke rumah besok." lanjut Bulan.

"Buat?"

"Ya buat ngelamar aku lah! Jam 10 tante aku tunggu! Kalau kamu gak dateng, berarti kamu izinin aku nikah sama laki-laki lain. Dan disaat itu juga hubungan kita berakhir." setelah mengucapkan itu, Bulan langsung meninggalkan Alvin yang sedang termenung memikirkan pembicaraan mereka tadi.

THANK YOU FOR READING THIS STORY
•••

JODOH PILIHAN TANTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang