13 : surakin ayah

1.1K 253 83
                                    

malam nih. biasanya keluarga gantara selalu kumpul bareng di rumah nenek kalau sedang lagi ada di kampung. kalau bagi mereka, rumah harus berdekatan dengan saudara. bahkan rumah 3 anak gantara ini bersebelahan alias tetangga.

"let's go!! kita beraksi seperti ketek bijer!" teriak jake yang total kena jewer oleh ayah

orang tua mereka naik motor masing-masing, sedangkan anaknya ada yang pakai sepeda anak kecil, sepeda tetangga yang mereka pakai tanpa izin dari orangnya. yang waras sedikit hanya jungwon, pakai motor milik abi jimin. iya nih, ayah satu ini motornya ada 3. pulang kampung jarang, tapi panen motor terus di rumahnya.

heeseung bisa saja bonceng jungwon atau pakai motor abi jimin. tapi ia ingin mandiri, tidak mau menyusahkan orang tua, katanya. padahal niat terselubungnya nanti setelah pulang dari rumah nenek, ingin membawa motor galon milik kakek riki.

maaf ya, saya aja pusing duluan kalau jimin ternyata dipanggil abi. dia mau jadi orang tua yang terpandang baik dan sholeh, makanya dua anak yang terlihat tak punya akhlak diajari sejak kecil memanggil orang tua dengan sebutan umi dan abi. JIAKH KEREN PARAH, GUE MALAH KALAH.

"miskin ... mau ke mana nih?" teriak jay

dia berani teriak karena orang tuanya sudah berada jauh di depan. mereka sengaja jalan agak lambat karena ingin menghujat apa yang mereka lihat. kalau orang tua terutama ayah yang dengar, sudah pasti kena hantam olehnya.

"bacot lu brengsek!"

"yah katanya orang kaya, masa naiknya sepeda butut sih!"

"maling maling,"

tenang, lima cucu gantara ini tidak marah. malam ini mereka akan berusaha untuk mengontrol emosi agar menjadi pria yang jauh lebih baik dari sebelumnya. berusaha menjadi good boy karena tahun 2021 akan berakhir.

maka dari itu ... jeno mengambil petasan yang ada di tangan jake, ia nyalakan petasan tersebut sebelum akhirnya di lempar ke arah musuh bebuyutannya yang bahkan mereka tidak sadar akan kehadiran petasan.

JDER

"aaaa!"

"YAAAA KATANYA COWOK TULEN, DENGER PETASAN AJA KOK TERIAKANNYA KAYAK BANCI!" ujar jay, manusia paling kalem sedunia

"HAHAHAHHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAH"

"lo di diemin makin diem ya!"

"IYALAH! GUE GAK SALAH, YANG SALAH TUH LO NGAPAIN ADA DI KAWASAN GUE,"

enak aja. jangan menyepelekan komplotan kolor ijo dong! anak jakarta dilawan, nanti di lawan balik nangis. apalagi berhadapannya sama mereka, geng motor tapi tingkahnya kayak bocah dongo.

dan akhirnya mereka berhenti di pinggir jalan untuk memberi bakso. cocok dimakan saat sedang kumpul keluarga. gayanya sudah pantas menjadi bapak-bapak dari anak kita.🙏🏻

"heyo wassup madafaka," kata jake ke yedam, anak si tukang bakso

"apa kunuh artine?"

(apa tuh artinya?)

"pujian sebab ketemu karo lanang ganteng kaya sira,"

(pujian karena ketemu sama lo)

si yedam mengangguk setuju. maklum orang kampung, apalagi bertemunya sama mereka. pintar kagak di begoin iya. jay sudah ketar-ketir di samping adiknya, antara menahan tawa dan menahan tai yang sudah ada di ujung.

"bakso 5 ya! sambelnya 10 sendok!"

"gak kebanyakan? nanti mules loh!" tanya yedam khawatir . agaknya yang bikin yedam takut bukan soal kesehatan 5 bocah bekantan yang ada di depannya, tapi sambel dia bisa-bisa habis dalam sekejap.

the gantaras, taennie ft jay & jakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang