CHAPTER 4

617 100 12
                                    

Eh mohon maaf semuanya 🙏 jadi beberapa chapter sebelumnya ku hapus karena pas ku baca ulang ya gimana gitu kan...
Yaudah buat baru yang lebih menarik dan kreatif gitu ya walaupun ku bukan pembuat cerita handal ye.
Oke semoga kalian suka dan terhibur ya !

Happy reading !


Jihoon duduk di bangku taman belakang sekolah dengan santai, mendengar kan musik dan membaca buku adalah hobi nya.
Sekarang Jihoon sedang dalam perasaan badmood karena masalah pertengkaran antara kedua orang tuanya.

Bell pulang sekolah telah berbunyi beberapa menit lalu, dengan cepat sekolah pun menjadi sepi hanya ada beberapa siswa yang memiliki kegiatan di sekolah saja.

Jihoon mengadah ke atas, melihat langit yang mulai mendung, tanpa sadar air matanya turun begitu saja.

Jihoon dengan cepat menghapus air matanya lalu mulai berjalan ke arah luar sekolah dengan melewati pintu belakang sekolah, yang sudah beberapa kali di ingatkan untuk jangan melewati pintu belakang sekolah yang banyak rumor beredar bahwa gang di situ sangat rawan.

Jihoon yang tak peduli dengan rumor itu pun melewati gang itu.

Dengan selamat jihoon sampai rumah, dan ya lagi dan lagi pertengkaran itu pun belum selesai, Jihoon yang sudah capek akan semua nya pun berteriak yang seketika membuat orang tua nya bungkam.

"AYAH IBU CUKUP!!! APAKAH KALIAN AKAN TERUS BERKELAHI SEPERTI INI?!! AKU MENGINGINKAN KELUARGA YANG DAMAI!! BUKAN SEPERTI INI!! AKU CAPEK AYAH IBU!!"

Dengan satu gerakan tangan, ayah Jihoon berhasil menampar pipi chubby Jihoon dengan keras.

"Apakah ayah pernah mengajari mu seperti ini anak bodoh? Ingatlah ayah yang membesarkan mu jadi kau harus nurut dan jangan ikut campur urusan ayah!"

Jihoon yang shock sambil memegangi pipi nya yang memerah akibat tamparan keras dari ayahnya. Hidung dan mulut yang mengeluarkan darah membuat Jihoon menatap ayahnya tak percaya.

"Ayah..." Jihoon menahan air matanya dengan cepat kilat iya berlari dari rumah ke suatu tempat yang jauh dari lingkungan rumah nya.

Jihoon berhenti di sebuah taman kota, lalu duduk di salah satu kursi di sana, tiba-tiba saja ada seseorang yang menepuk bahunya.

Puk !

"Jihoon-ah?" Orang yang menepuk bahu jihoon pun segera tersadar dan segera duduk di samping jihoon.

"Hey kau kenapa?" Ucap nya panik.

"S-seungmin..." Jihoon berucap dengan lemah dan suara bergetar.

"Orang tua mu lagi?" Jihoon mengangguk lemah menyetujui pertanyaan seungmin.

Seungmin menghela nafas lalu mengambil sapu tangan di dalam sakunya, mengusap pelan darah yang mengalir dari bibir dan mulut hidung jihoon.

"Udah jangan khawatir ada aku di sini" seungmin tersenyum lalu memeluk tubuh jihoon.

Jihoon membalas pelukan seungmin.

Ada seseorang yang mengintai dari jauh, dengan tangan terkepal erat iya menahan amarahnya.

"Kau sudah berani melukai kesayangan ku lelaki tua brengsek" lalu ia pun pergi dari sana begitu saja untuk melancarkan aksinya.


Vote and comment !
Eh btw ada yang masih stay?
Semoga kalian suka !
Dadah see you next chapter ! 👋
Love you !

Mafia [Jikyu Ver.]✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang