part17

147 77 8
                                    

"BANG BARA," teriak Bianca dan  Balqis.

Para anggota DaFi dan Tiger yang sedang bertarung mengentikan aksi itu saat mendengar suara teriakan dan tembakan, Para anggota Tiger berlari ke arah sumber suara begitu juga Alvano dan Hermawan.

Bianca dan Balqis menghampiri Bara, ada rasa sesak dan sedih melihat Bara yang sudah penuh darah,

"Bang Bara bangun Bang," ucap Bianca sambil mengoyakan tangan Bara.

Dengan kesadaran yang masih ada Bara membuka mata.

"No-na A-ca dan No-na Bal-qis,tu-gas sa-ya unt-uk men-jaga kal-ian sud-ah sel-sai,sa-ya pa-mit dan ter-ima kas-ih sud-ah meng-angap sa-ya sep-erti Ab-ang kal-ian sa-ya san-gat say-ang sa-ma kal-ian ber-dua,sa-ya pam-it sel-mat ting-gal Nona," ucap Bara setelah itu matanya tertutup rapat.

"Bang hiks Bara Abang Bara hiks jangan pergi hiks, kita masih  butuh Abang,Abang bangun katanya Abang mau jagain Aca Sama Balqis sampe Aca dan Balqis nikah," ucap Bianca.

"Abang ayo bangun,Abang jangan tinggalin Balqis, Balqis masih butuh Abang, Abang udah janji sama Balqis dan Bianca bakal selalu jaga dan lindungin Balqis sampe nanti kita nikah, Abang ayo buka mata Abang," kata Balqis sambil berusaha membangunkan Bara.

"Abang ayo buka matanya jangab tinggalin kita Abang ayo, katanya Abang mau liat kita wisuda bentar lagi kita wisuda lo Bang ayo Bang bangun," ucap mereka berdua dengan air mata yang sudah banjir.

"Abang ingkar janji, Abang ayo buka mata Abang,"

Para anggota Tiger dan Alvano Hermawan datang bersama beberapa anggota, mereka terkejut sekali melihat Bara yang sudah penuh dengan darah.

"Bianca," panggil Hermawan

"Balqis," panggil Alvano

"Papih,"

"Dady,"

"Ikhlaskan Nak, tugas Bara sudah selesai untuk menjaga kalian, Bara sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik," ucap Alvano.

"Engga Bang bara ingkar janji sama kita, Bang Bara bilang dia mau liat kita wisuda dan mau jagain kita sampe kita nikah nanti Bang Bara ingkar janji Dady," ucap Balqis sambil menangis.

"Papih Aca belum siap kehilangan Bang Bara Aca masih butuh Bang Bara papih," kata Bianca.

Rafatar dkk merasa bersalah tak seharusnya mereka meminta bantuan kepada Alvano dan Hermawan, jika jadinya seperti ini

"Om saya minta maaf karena saya Om jadi kehilangan salah satu anggota Om," ucap Rafatar dengan rasa bersalahnya.

"Tidak apa apa Rafa semua yang terjadi sudah jalan takdirnya kita tidak dapat mengubah apa yang sudah Allah kehendaki," kata Alvano.

"Kalo saya nanti mati karena tertembak itu artinya tugas saya untuk menjaga kalian sudah selesai,"

Kata kata itu terus saja berputar di otak Bianca Dan Balqis mereka tak percaya bahwa ucapan Bara menjadi nyata.

"Abang kita ikhlas, Kita mau bilang makasih karena selama ini Abang sudah menjaga kita,Maafin kita ya Bang kalo punya salah sama Abang, kita ikhlas kok Bang, selamat jalan Bang Bara yang tenang ya Bang disana, terima kasih untuk semuanya kita sayang Sama Bang Bara," ucap Bianca dan Balqis.

"Selamat jalan Bara Gio Mahendra, terima kasih untuk semuanya atas pengorbananmu untuk melindungi putri putri kami dan terima kasih telah menjadi anggota yang tangguh dan rela berkorban, selamat jalan Bara," ucap Alvano.

"Sekarang kita pulang dan bawa Bara kerumah sakit," ucap Alvano.

Sementara Aditiya tersenyum dengan smirk.

1 jam kemudian

Mereka telah sampai di rumah sakit dan Bara pun sudah berada di ruang kamar jenazah setelah tadi di bereskan.

Sementara Bianca dan Balqis masih menangis sambil menduk melihat lantai ubin rumah sakit berharap ini hanya mimpi namun tidak, Dani dan Daniel yang melihat Bianca dan Balqis menangis menghampiri keduanya.

"Bianca,"

"Balqis,"

Merasa di panggil Bianca dan balqis menengakan dan melihat Dani dan Daniel.

"Butuh sandaran?" tanya keduanya.

Dani dan Daniel duduk disamping bianca dan Balqis.

"Nangis sini di pundak gue Ca," kata Daniel.

"Sini Qis nangis di pundak gue, gue siap jadi sandaran di saat lo rapuh," ucap Dani.

Bianca dan Balqis akhirnya menangis di pundak Dua D

"Nil kenapa Bang Bara cepet banget perginya ya, padahal gue masih butuh dia Nil, kalo engga ada dia nanti yang jagain gue siapa?" tanya Bianca.

"Itu jadi takdir Ca, Bang Bara pergi itu takdir dari allah itu artinya allah lebih sayang Bang Bara, gue yang bakal jagain lo nanti, gue yang akan gantiin Bang Bara buat selalu jagain lo sampe kapan pun," jawab Daniel.

"Lo serius Nil, mau jagain gue sampe kapan pun, nanti lo nikahnya ama gue ajah ya Nil," ucap Bianca.

"Iyah," kata Daniel.

Sementara Dani dan Balqis tak saling bicara tapi percayalah keduanya sedang menahan rasa yang ada didada.

"Kok gue deg deg ginih ya," batin  Balqis.

"Anj*** kenapa jantung gue gini ya," batin Dani.

Keesokan harinya

Di gundukan tanah terdapat batu nisan yang bertuliskan Bara Gio Mahendra, semua yang ada disana menangis termasuk Gisel dan Salwa yang memang juga kenal dan dekat dengan Bara.

"Bang Bara Gisel engga nyanga Abang pergi secepat ini, baru kemaren rasanya Gisel kenal sama Abang eh sekarang Abang udah pergi, selamat jalan Bang yang tenang disana ya Bang," ucap Gisel.

"Bang Bara ini Salwa, Kok Abang perginya cepet banget sih, emang Abang engga mau liat Salwa, Bianca, Balqis sama Gisel wisuda bukanya Abang pernah bilang pengen liat kita berempat wisuda, bentar lagi kita wisuda loh Bang, tapi engga apa apa itu artinya allah lebih sayang sama Bang Bara, selamat jalan Bang Bara," ucap Salwa.

"Bang terima kasih ya untuk selama ini Abang udah mau jagain kita, Abang udah selalu lindungin kita, sebenernya kita masih butuh Abang, kita belum siap kehilangan Abang sekarang, tapi kita akan berusaha ikhlas Bang, selamat jalan Bang yang tenang disana Bang, jangan lupa dateng ke mimpi kita," ucap Bianca dan Balqis.

"Bara terima kasih untuk semua jasa dan pengorbananmu selama ini jujur saja saya tidak percaya jika kamu pergi secepat ini, beribu terima kasih saya ucapkan kepada kamu, selamat jalan Bara," ucap Alvano.

"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada kamu Bara, terima kasih sudah selalu menjaga putri saya, selamat jalan Bara semoga kamu tenang disana," ucap Hermawan.

"Bang Bara gue emang engga kenal lo Bang, tapi gue mau bilang terima kasih karena lo udah bantu gue buat nyelamatin ade gue dan Salwa, selamat jalan Bang Bara," ucap Rafatar dan menaruh bendara kebanggaan Tiger disamping batu nisan.

"selamat jalan pahlawan, terima kasih untuk semua jasa dan pengorbananmu, semoga tenang disana ya Bang Bara." ucap mereka serempak.

"Tiada kepedihan dan kesedihan saat ditinggalkan oleh seseorang yang kita sayang namun pada hakikatnya kita semua akan meninggalkan orang orang yang kita cintai hidup ini hanya ada dua pilihan meninggalkan atau ditinggalkan."
#AULAN1203

BOGOR,20DESEMBER 2021
AULAN1203

RAFATAR(END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang