Zarine itu gadis perawan yang sangat pemalas. Di hari minggu ini, sampai jam menunjukkan pukul 09.00 ia tidak kunjung bangun juga.
Juliet, ibunya sejak tadi memanggil-manggil Zarine untuk sarapan tapi anak gadisnya itu tidak nyaut-nyaut. Karena sudah gedek, Juliet pun memutuskan ke kamar Zarine dengan membawa seember air bekas cucian.
Dibukalah pintu kamar yang berwarna soft pink itu. Amarah Juliet langsung memuncak kala mendapati pemandangan seorang gadis remaja yang tidur tak beraturan. Posisi tidur nunjang palang dengan kepala hampir jatuh dari kasur. Mulutnya terbuka dan pipinya basah oleh air jigong. Di atas perutnya ada seekor kucing anggora warna putih dengan totol hitam di kepalanya. Kucing itu juga terlihat tidur dengan pulas.
Kondisi kamar sangat memprihatinkan, bungkus makanan tersebar di mana-mana, bantal juga mawut-mawut di lantai.
Juliet mengelus dada. "Dosa besar apa yang saya perbuat Gusti sampai punya anak model kaya gini. Emaknya udah jumpalitan masak, nyuci piring, nyuci baju tapi anaknya masih molor, astaghfirullahaladzim."
"ZARINEE! BANGUN NGGAK KAMU!" teriak Juliet dengan mengglegar.
Namun, naas sekali sepertinya anaknya itu titisan kebo atau bisa jadi juga kuping anaknya itu kuping wajan sehingga sudah diteriaki tetap tidak kunjung bangun. Yang bangun hanya si kucing yang kemudian naik ke meja belajar lalu menjilat-jilati badannya.
Wanita paruh baya yang memakai krudung besar tapi pake lengan pendek itupun semakin murka. Dilemparlah seember air ke ke tubuh gadis yang tidur itu.
byur
Zarine yang nggak tahu apa-apa alhasil mulutnya minum air tadi. "Argh banjir banjir tolong aku ga bisa renang tolong banjir banjir !" teriaknya heboh sambil lari-lari panik memutari kasur. Sangat tidak jelas.
Karena saking marahnya, Juliet melempar ember tadi ke lantai dengan keras. Saaking kerasnya enber tersebut sampai mental ke dinding, menimbulkan dua kali debuman.
Zarine yang lagi panik langsung terlonjak kaget. "Allhuakbar Allhuakbar!" latahnya.
"Dasar kamu! Mama udah capek capek ngerjain ini itu tapi kamu masih molor? Cepat bersihin kamarmu! Lihat tuh udah kaya tempat pembuangan sampah! Bungkus kuaci di mana-mana! Libur bukannya bersih-bersih malah molor. Kalo Mama ke sini lagi kamarmu belum juga bersih, awas kamu!" Juliet langsung memegangi dadanya yaampun rasanya sesek banget. Oke dia harus mengontrol emosi.
Zarine itu namanya juga cewek bebal, dia mengerucutkan bibirnya. "Mama bawel banget deh, lagian kan ini hari libur ngapain bersih-bersih. Libur ya libur capek tau Zarine mau tidur aja."
Tak mempedulikan baju serta kasurnya yang sudah basah, Zarine menggulung badannya dengan selimut lalu kembali menuju alam mimpi.
Krak
Begitulah bunyi retakan kesabaran Juliet. Kalau ini film sih mungkin sudah ada efek muncul asap di kedua telinganya.
"Zarine dasar kamu! Kalo gini caranya lebih baik kamu jadi kucing aja kaya si Bondol!"
Brak!
Juliet pergi dari kamar Zarine dan membanting pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAZA BECOME A CAT!
FantasyZarine itu gadis yang sangat pemalas! Setiap hari ia hanya makan-tidur-makan-tidur, yah kegiatan sibuknya hanya sekolah. Sampai suatu ketika Mamanya menyuruh Zarine untuk mengepel dan membereskan kamarnya yang sangat berantakan tapi Zarine nggak mau...