(Bukan) Rumahku

15 2 0
                                    

"Yan...." panggil Arum lirih.

"Iya?" Sahut Ryan dengan pandangan masih lurus ke depan.

"Harusnya seneng gak sih kalau kita pulang, tapi kenapa rasanya gue tersiksa ya setiap masuk ke dalam rumah, rasanya batin gue tersiksa banget. "

.......

Gadis itu menggeram tertahan, tangannya menjambak rambutnya sendiri berharap rasa itu segera pergi. Dari hidungnya mengalir cairan merah pekat yang sudah tiga kali ia usap namun cairan itu seperti enggan berhenti mengalir.

Ini bukan yang pertama kali untuknya merasakan kepalanya seakan ingin pecah, namun cairan merah pekat ini sangatlah asing ia alami.

Dengan rintih gadis itu melangkah mendekati nakas yang terletak di tepi ranjang, tangannya mengobrak-abrik isi laci mencari benda kecil yang bisa menghilangkan semua rasa sakit ini walau hanya sementara.

Ketemu!

Dengan segera gadis itu mengambil air putih putih di atas nakas untuk membantu dirinya meminum sebuah pil berwarna putih yang sudah tiga bulan ini ia konsumsi secara acak ketika rasa sakit menyerangnya.

Gadis itu sedikit bernafas lega, walau rasa sakit itu masih terasa setidaknya akan hilang beberapa menit lagi, karena obat yang telah ia minum.

"Dua kali dalam seminggu ini." Gumam gadis itu.

Gadis itu membuka ponselnya, membuka sebuah room chat yang sering ia hubungi, mengetik beberapa kata sebelum kembali menutup ponsel berwarna hitam itu.

Setelah menerima notifikasi balasan dari seseorang diseberang sana, Gadis itu merebahkan tubuhnya yang terasa begitu lelah, tubuhnya terasa remuk padahal hari ini ia tidak begitu banyak beraktivitas. Ini hal biasa tapi aku masih belum bisa terbiasa- batinnya.

Mungkin tidur adalah pilihan yang tepat, sakit dikepalanya sudah sedikit berkurang. Besok hari Senin, banyak yang harus ia lalui alangkah baiknya jika dirinya meng-istirahatkan tubuhnya.

Kembali bersinar dalam gelap yang disembunyikan, mungkin sekarang ia redup, namun besok ia harus kembali bersinar untuk tetap terlihat kuat dan bahagia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(Bukan) RumahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang