2

19 1 2
                                    

13 years later ~

Sebuah lagu terdengar dari ponsel yang tergeletak di atas kardus. Tak jauh dari sana Pria bersurai Cokelat sedang fokus merapihkan barang barangnya ke dalam kardus.

Sesekali, pria itu ikut bernyanyi mengikuti lagu yang terputar dari ponsel nya.

Setelah selesai merapihkan barang barangnya, dia memilih untuk beristirahat sebentar.

Tubuhnya cukup lelah karna sedari tadi dia terus mengangkut barang barang, ya walaupun di bantu oleh Ayah nya tetap saja dia mengangkut barang yang paling berat.

Dia melirik ke arah jendela kamarnya, di luar cuaca nya cukup panas mengingat sekarang sudah masuk waktu untuk makan siang.

Tok tok tok

Tidak lama setelah itu, pintu kamarnya terbuka. Menampilkan sosok wanita yang selalu cantik di matanya, walaupun sudah sedikit terlihat kerutan di wajah itu.

"Jiji sudah siap?" Ucap wanita itu sambil melihat setiap penjuru kamar.

"Sudah ma, hanya tinggal mengangkut nya ke mobil. Lalu kita siap berangkat"

Wanita itu tersenyum, membuatnya ikut tersenyum.

"Mama ga nyangka, Jisung sudah besar. Jisung jangan tinggalin mama ya"

"Ma... "
Jisung, pria itu memeluk mama nya erat. Tangannya terus mengusap punggung sang mama, mencoba memberikan ketenangan untuk mama nya.

"Ma, Jisung kan sudah bilang. Jisung ga akan ninggalin mamah, Jisung ga akan pergi" Ucap nya yang mengerti ke arah mana pembicaraan mama nya.

Jisung mengerti kenapa mama nya seperti ini. Papa nya pernah bercerita, kalau dulu sebelum diri nya ada. Mama nya pernah mengandung bayi laki laki, namun sayangnya saat kandungan mamanya berusia 7 bulan, mamanya mengalami kecelakaan yang membuat bayi yang ada di kandungan mamanya meninggal.

Itu sebabnya, saat diri nya lahir. Mamanya sedikit overprotective, bahkan hingga sekarang pun mama nya selalu seperti itu.

"Jisung ga akan pergi ma, mama ga perlu khawatir." Gumamnya.









"Wah... Ada apa nih? Ko Papa ga di ajak?"

Jisung terkekeh saat melihat Papa nya yang sedang berdiri di ambang pintu. Sedangkan Ny.Park sudah melepaskan pelukannya dan menatap ke arah Suaminya.

"Papa juga mau Jiji peluk?"

Tn. Park bergidik ngeri saat mendengar suara anak nya yang di buat imut.

"Gausah, kalo Papa di peluk sama kamu bisa remuk badan Papa"

Jisung mendengus saat mendengar ucapan Papa nya. Dia tau, jika Papa nya itu sedang mengejek diri nya yang tidak mempunyai otot seperti sang Papa.

"Gini gini jisung punya abs ya" Ucap Jisung tak terima.

"Oh ya? Kalau kamu punya abs harusnya kamu punya otot seperti Papa"

Jisung menatap datar Papa nya, sedangkan Ny.Park yang sedari tadi menonton hanya bisa terkekeh saat melihat wajah masam sang anak.

"Tuan Park yang terhormat, apa anda bisa pergi sekarang? Karna saya harus mengangkat barang barang ini dan pergi makan siang. Saya yakin anda juga pasti sudah lapar, bukan begitu Tuan Park?"

Tawa Ny.Park terdengar, sedangkan Tn.Park Menatap datar Jisung yang sedang menunjukan muka mengejek nya.

Jisung tau jika Papanya itu tidak suka di panggil dengan sebutan 'Tuan', katanya jika di panggil seperti itu, Papa nya merasa jika dirinya sangat tua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Different [ Chenji ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang