Buat cerita baru ini bantu suport aku ya supaya ceritanya sampai ending semoga kalian suka
see you <3"Naya tolongin bunda angkat jemuran!"ucap bunda Elva berteriak dari ruang tamu.
"Bentar bun, nanggung 10 menit lagi." ucap Naya ikutan berteriak dari kamar dengan mata yang masih fokus ke layar laptop.
"Lama banget, keburu hujan ini!"ucap Elva mengedor- gedor pintu kamar Naya.
"Bilang ke hujan nya bun turunnya di pending dulu."
"Kamu kira bunda pawang hujan, cepetan!" ucap Elva mulai kesal dengan tingkah putrinya.
"Iya-iya." ucap Naya menutup leptop, kemudian bergegas membantu bunda mengangkat jemuran.
Namanya NAYANIKA SALSABILA biasa di panggil Naya. Hidupnya cukup berwarna di kelilingi keluarga dan teman yang menyayanginya dan tak lupa sifat ceria dan cerewetnya lah yang membuat semua orang gemas kepadanya.
Bersekolah di SMK 1 Bina Semangat dengan jurusan Akuntansi Naya bisa sampai di kelas 12 akl 1, kurang lebih 1 bulan lagi adalah masa dimana lembaran hidup barunya akan dimulai.
Naya bukanlah orang yang ambis dalam pendidikan, dia membuat tugas di kala ada dan menonton drakor dikala senggang. Menggulang pelajaran di rumah di kala senggang tidak ada di dalam kamusnya.
"Bun, tamat dari smk enaknya Naya kuliah atau langsung kerja?"
"Yo seterah kamu aja."
"Naya nanya pendapat bunda kok di jawab seterah sih."
"Bunda ga tau Naya, ikutin aja kata hati kamu."
"Kalau bunda tanya hati Naya sih pengen nikah."
Elva menatap Naya dari sudut mata berusaha mencerna kata-kata yang keluar dari anak sulungnya.
"Kamu punya pacar?" ucap Elva mengintrogasi.
"Nggak." ucap Naya santai.
"Siapa juga yang mau sama kamu Nay nay, orang kamu nyebelin banget." ucap Elva kemudian mengalikan perhatiannya ke majalah yang dia pegang.
"Naya kan cantik, nyebelin itu poin plus di mata cowo yang tepat bun."
"Seterah kamu." ucap bunda elva mengalah
"Papa kapan pulang bun?"
"Bunda belum tau, papa kamu nga ada ngabarin."
"Hayoloh bun, jangan jangan-"
"Mulutmu." ucap Elva melempar bantal sofa ke arah Naya yang sudah berlari kearah kamarnya.
-//-
"Kak!" Afdal GILANG Aditya, adek kandung satu-satunya Naya.
"Apa?" Ucap Naya Mendongak kearah pintu dimana tempat Gilang berdiri.
"Bayar utang kakak sekarang!" ucap Gilang dengan penekanan.
"Yang punya utang siapa?" ucap Naya menaiki satu alisnya.
"Kakak."
"Yang harus bayar siapa?"
"Kakak."
"Lah terserah kakak dong mau bayar kapan." ucap Naya kemudian langsung menutup pintu kamarnya.
Gilang menatap kakaknya sebal dan berlalu pergi meninggalkan Naya yang sibuk menonton drama koreanya, berdebat dengan Naya bukanlah sesuatu yang mudah bagi Gilang.