Vilona Alirana seorang siswi pemalas, yang tengah duduk di bangku kelas sebelas, cita cita nya saat SMP adalah saat duduk dibangku SMA kehidupannya se menyenangkan yang sering ia baca di novel novel.
Vilona terbilang cantik, namun ia tak seterkenal itu di sekolahnya, sebab sekolah nya itu banyak sekali siswa yang lebih cantik darinya, bahkan baginya jauh lebih cantik.
Dan juga banyak pula cantik dan berbakat, maka tak heran lagi jika dia terkenal disekolahnya.
Apa gue harus jadi bad girl atau smart girl dulu biar gue bisa terkenal terus bisa kaya yang di cerita novel?
Begitulah kira-kira pertanyaan yang sering Vilona lontarkan kepada kedua temannya itu.
Tak sama juga seperti yang berada didalam novel yang ia baca, memiliki teman cowok? tidak, memiliki teman cewek cantik pintar dan famous pun juga tidak, tapi ia memiliki dua teman.
Dan keduanya itu sama sama bodohnya dengan dirinya dan juga memiliki impian yang tak jauh darinya, yang pertama Azalia hanirah, teman nya dari SMP, gadis pecinta makanan, selalu membawa makanannya kemana mana, dan temannya yang satunya lagi, kirana putri rainaya, gadis ini tukang tidur di manapun tempatnya, azalia bisa saja tidur disana.
Bahkan pernah suatu ketika, Azalia tak kunjung balik dari kamar mandinya, dan disitu Vilona berpikir bahwa Azalia sedang di bully dan juga dikunci dikamar mandi, walaupun sebenarnya Azalia tak pernah dibully, tapi bisa saja kan?
Maka dari itu Vilona mengajak Kirana untuk menyusul Azalia ke kamar mandi, dan sesampainya disana, terdapat kamar mandi yang tampak terkunci, sontak Vilona langsung menggedor pintu tersebut tentunya dengan sedikit khawatir, begitu pun dengan Kirana.
Tak lama kemudian pintu terbuka menampilkan Azalia yang tengah menggosok-gosok mata nya, dan menguap.
Tentu saja Vilona langsung menanyakan banyak hal tentang Azalia, dan jawaban Azalia membuat Vilona dan Kirana sedikit kesal.
Sebab Azalia bukannya dibully ataupun apapun itu, namun gadis itu tak sengaja tertidur di kamar mandi, tentu saja keduanya kesal karena tengah mengkhawatirkan gadis itu.
Ketiganya pun sama, sama sama memiliki kapasitas otak yang minim, impian yang sama, namun sayangnya impian itu tak kunjung juga menyapanya.
Jika kalian tau, Vilona disekolah hanya lah seperti tokoh sampingan bukan peran utama, benar benar membosankan bukan?
Ia sedikit kecewa saat ia sudah menginjakkan kakinya ke kelas 11 ia sama sekali belum melakukan adegan yang berada didalam novel, maka dari itu kini ia sedikit ber malas - malasan untuk berangkat ke sekolah.
Sangat tidak patut untuk ditiru ya teman teman
Seperti hal nya kali ini, seperti biasa, Vilona tengah berjalan menuju sekolah nya yang tak jauh dari rumah nya dengan ber malas malasan.
Sedari kelas sebelas, gadis itu tak lagi diantar oleh kedua orang tuanya, keduanya bekerja untuk membiayainya sekolah dan kuliah besok.
"Gue harap, gue telat terus di hukum sama ketua OSIS atau pun OSIS terus kita deket, atau gak gue diajak bolos sama cowok ganteng terus deket, atau enggak gue di bantuin sama cowok masuk dari tembok sekolah terus kita deket, atau enggak.... ah udah deh gak bakal juga" ucap Vilona yang tadinya tampak membayangkan kini menggelengkan kepala nya mengusir semua haluan nya.
"Nih ya, kalo gue bikin pinter bikin novel kaya orang orang, kaya nya judul nya bakal 'Kehidupan ku tak seindah cerita di novel' udah pasti gak ada yang baca anjir, orang bosen in banget"
"Tapi gak papa yang penting gue idup" lanjut Vilona yang terus berjalan menuju sekolah nya.
Sampai akhirnya, ia sampai di jalan raya sebelum sampai di sekolah nya, terdapat beberapa siswa siswi yang berboncengan dengan lawan jenisnya.
"Anjrot gue kapan ya" ucap Vilora seraya melihat pasangan tersebut, tanpa sadar ia terus berjalan ke jalan raya itu tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri.
TIN TIN!
Suara klakson mobil terdengar nyaring ia pun baru sadar ternyata beberapa orang tengah meneriaki nya, Vilona yang tadinya tengah berjalan itu menoleh, membelalakkan matanya lalu tak lama kemudian.
BRAK!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐀𝐍𝐆𝐆𝐈𝐋 𝐀𝐊𝐔 𝐕𝐈𝐋𝐎𝐑𝐀 [tahap revisi]
Teen FictionKelihatannya itu tidak seindah kenyataannya -vilora Vilona seorang siswi pemalas duduk dibangku kelas sebelas, cita cita nya saat SMP adalah saat duduk dibangku SMA kehidupannya semenyenangkan yang sering ia baca di novel novel, namun itu adalah imp...