"Yak! Park Sohee dimana ponselku?!"
"Astaga ... Jiya, kenapa berteriak sih? Ponselmu tadi dibawa Haruto jadi jangan meminta nya padaku dong." sahut Sohee kesal mendengar namanya diteriakkan oleh Jiya padahal dia duduk dibelakangnya yang hanya berjarak satu bangku saja.
Jiya menoleh kebelakang dan tertawa geli melihat raut wajah masam milik Sohee.
"Hehehe.. Maafkan aku ya, kukira ada padamu" ucap Jiya seraya membentuk peace dengan tatapan polosnya.
Sohee menghembuskan nafas berat. Kemudian mengangguk dan kembali melanjutkan kegiatannya membaca novel yang sempat terganggu sebelum bel istirahat selesai.
Karena penasaran, Jiya menghampiri Sohee dan duduk di bangku kosong disampingnya. Matanya sedikit menyipit saat ia membaca judul novel yang sedang dibaca Sohee dengan fokus itu.
"Hirillen Castle? Aku seperti pernah mendengarnya," gumam Jiya yang masih terdengar oleh Sohee.
"Pernah membaca novel ini?"
Jiya menatap Sohee yang juga sedang menatap dirinya. Ia menggeleng tanda tidak.
"Aku jarang membaca novel tapi aku merasa familiar dengan nama itu,"
Sohee memutar bola matanya malas. "Yang benar saja, Castle ini ada di Seoul lho. Wajar kalo namanya familiar ditelingamu" cibirnya.
Jiya melirik Sohee sinis. Temannya yang satu ini tiada hari tanpa mencibir dirinya setiap ada waktu.
"Bukan begitu maksudku, tapi aku sungguh seperti mengenalnya." ucap Jiya yakin. Entah mengapa dirinya seperti sangat mengenal kastil tersebut.
"Mengenal bagaimana maksudmu?" tanya Sohee sembari menutup novelnya. Hal itu tak luput dari pandangan Jiya. Cover buku bergambar kastil yang mereka bicarakan terlihat menyeramkan. Bangunan kastil itu sudah berdiri sejak lama, namun tetap kokoh seperti bangunan baru.
Bukannya menjawab pertanyaan Sohee, Jiya justru bertanya balik. "Sudah membaca keseluruhan isi novelnya?"
"Masih setengahnya. Aku merinding setiap membaca satu persatu bab nya" Kedua tangan Sohee menjadi tumpuan di dagunya disertai helaan nafas berat.
Jiya mengernyitkan dahinya bingung. Tidak biasanya Sohee masih membaca setengah novel miliknya, biasanya setiap dia membeli novel baru pasti besoknya sudah selesai membaca semua isi novelnya. Karena jika dia menyukai alur cerita novel tersebut, pasti ia akan membaca keseluruhannya hingga larut malam. Bahkan pernah Jiya melihat kantung mata Sohee yang menghitam karena dirinya bergadang hanya untuk membaca novel kesukaannya sampai tamat.
"Tumben, biasanya langsung selesai membaca semuanya dalam semalam"
Sohee tiba-tiba mencubit kedua pipi Jiya sembari berkata, "Aku tidak berani tau.. Penulis novel ini benar-benar jago membuat pembacanya seperti membayangkan dirinya ada didalam cerita itu" jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐢𝐫𝐢𝐥𝐥𝐞𝐧 𝐂𝐚𝐬𝐭𝐥𝐞 | 𝐄𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧
FanfictionHirillen Castle adalah sebuah Castle tua terletak disudut kota Seoul yang disulap menjadi hotel mewah dengan kesan elegan dan classic. Hotel yang banyak pengunjungnya entah itu dari luar negeri maupun dalam negeri. Pada tahun 2004 hotel ini menjadi...