[hhh, typo lagi typo lagi.]
****
"Lo pikir gue takut?"
Rajen berjalan maju menghampiri Bela, dengan tatapan tajam dan senyuman licik namun membuat siapapun yang melihatnya akan tergoda, ketampanannya pada detik ini berhasil membuat para siswi mendesis, kecuali Bela, dan itu sudah di garis bawahi.
Sepasang sepatu Rajen telah berhenti tepat di hadapan sepasang sepatu mungil milik Bela, "Gue denger-denger, lo suka balapan mobil, iya 'kan?"
Wajah Rajen yang menunduk menatap wajah cantik Bela dengan senyuman smirk yang meremehkan, dengan jelas Bela melihat ada aura kelicikan dalam netra Rajen yang bening dan indah itu.
"Yap, lo ga salah!" Bela menaikan dagunya tampak menantang keberanian Rajen.
Rajen tertawa kecil hingga bahunya bergetar sejenak, matanya terus saja menatap tajam mata cantik milik Bela.
"Gimana kalo kita taruhan? Kalo lo kalah, lo harus enyah dari sekolah ini, gimana?" tawar Rajen dengan wajah licik yang menggoda.
Bela tersenyum licik, "Motor lawan mobil?"
"Gue emang anggota geng motor, tapi bukan berarti gue ga punya lamborghini." sombongnya.
Lama-kelamaan Bela menyadari bahwa Rajen semakin mendekatkan wajahnya sehingga Bela mampu merasakan deru napas dari hidung Rajen dan tentunya tak membuat Bela bergetar nyalinya.
"Gue terima dengan sepenuh hati. Kalo lo kalah, lo dan temen-temen lo harus mati di depan mata gue. Mati dan sehancur-hancurnya." Jawab Bela menajamkan tatapan matanya dan melebarkan senyuman miringnya.
Rajen melebarkan senyumnya, "Gue terima. One by one."
"Angkat mereka ke tandu dan bawa mereka ke uks..." Suara ketua OSIS terdengar memerintah kepada para anggotanya. Nampak ketiga anak buah Rajen diangkat dan ditandu
Ketua OSIS menatap Rajen dan Bela, "Kalian, IKUT SAYA KE RUANG BK!"
***
"Lo diapain sama kak Rajen?" tanya Rika saat Bela sudah menduduki bangkunya yang berada di belakang Rika. Bela tertinggal pelajaran matematika selama 1 jam karena harus berurusan dengan si manusia biadab di ruang bk, siapa lagi kalau bukan Rajen.
Di sebelah Rika ada Taffa Aurelia yang ikut membalikan badannya menatap wajah Bela yang terlihat masam. Taffa menatap wajah Bela dengan raut wajah berbinar karena rasa bangga terhadap keberanian Bela tadi pagi. Hari ini, SMA Rajawali dibuat heboh dan bangga atas keberanian Bela yang berani melawan the bad boys in school, yaitu Rajen dan anak buahnya, apalagi Bela berhasil melumpuhkan tubuh anak-anak buah Rajen dengan cepat.
"Gue salut sama lo! Lo dengan beraninya nantang si Rajen dan kawan-kawannya, terus pulang dalam keadaan baik-baik aja! Marvelous!" puji Taffa berdecak kagum pada Bela diselingi tepuk tangan yang suaranya ringan, tidak berisik karena ada guru di depan kelas yang sedang menulis berkasnya.
Bela berdecak kesal, "Gue ga diapa-apain, cuma gue nantang si biadab itu!" kesal Bela sambil membuka lembaran buku tulis matematikanya.
"Siapa? Rajen?" tanya Rika.
"Yaiyalah! Gue berhasil bikin anak-anak buah Rajen pingsan dengan pukulan gue, trus gue ngajak one by one sebagai karena masih kesel sama si Rajen." Bela meraih bolpoinnya dan mulai menuliskan soal ulangan yang tertulis di papan tulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJEN HUSEIN
RomanceWARNING 21+⚠🔞 (cerita mengandung kekerasan dan seksualitas, untuk yang masih dibawah umur jangan baca!) ⚠⚠⚠ "LO JADI ADIK KELAS GA USAH BELAGU!" "LO JUGA JADI KAKEL JANGAN NGERASA SOK RAJA! MASA SEMUA ADIK KELAS HARUS MANUT SAMA LO!" *** "Gue benc...