P R O L O G

15.9K 1.6K 173
                                    

HANYA KARANGAN KISAH FIKSI!!!

FOLLOW DULU BARU BACA!!

TYPO BERTEBARAN!!

TYPO BERTEBARAN!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💅💅💅

"M-Mama"

"APA!"

Alkana terlonjak kaget mendengar bentakan dari sang mama yang menatap penuh amarah dan kebencian kepadanya.

"K-Kana mau minta izin pergi ngikut kak Alaska"

"PERGI! PERGI SEJAUH YANG KAMU INGINKAN! SAYA TIDAK PERDULI MAU KAMU PERGI ATAU TIDAK, ITU BUKAN URUSAN SAYA!!" bentak Dinda penuh amarah.

Keadaan wanita paruh baya itu sangat kacau ia tidak terima kalau Alkara, anak kesayangannya telah tiada. Dan sekarang Alkana meminta izin kepadanya untuk pergi mengikuti Alaska, sang suami.

"M-Mama kenapa ngomong g-gitu?" tanya Kana.

"Masih nanya kenapa saya bicara seperti ini kepada kamu? Saya mohon Alkana! Saya mohon kepada kamu! Tolong sadar diri! Kamu gak malu setelah bikin anak saya jatuh dari gedung tinggi dan sekarang anak saya mati. TOLONG SADAR DIRI!! APA KAMU BISA MENGEMBALIKAN ANAK SAYA! SEHARUSNYA KAMU IKUTAN MATI!!"

Hiks!

Alkana menundukkan kepalanya dalam, hatinya sakit mendengar Dinda selalu menyebut Alkara dengan sebutan anak saya, lalu Alkana di anggap apa oleh Dinda? Apa Kana tidak anak kandung nya begitu?

"M-Maaf ma"

"PERGI!! MENJAUH DARI HADAPAN SAYA! PERGI!"

Dengan langkah gemetar, Alkana berlari dari hadapan Dinda. Berlari sejauh yang ia bisa, agar sang mama tidak dapat lagi melihat wajahnya.

ーーー

"Kak Aska! Hari ini ada jadwal check up Kana sama dokter Bian! Kakak mau nemenin Kana?" tanya Kana kepada Alaska yang sedang duduk diatas sofa apartemen mereka.

Alaska mengalihkan pandangannya kepada Kana yang berdiri tidak jauh darinya.

Dengan tatapan tajam, "Check up?" beo lelaki itu.

Alkana menganggukkan kepalanya sedikit antusias.

"Iya"

"Masih sehatkan? Kaki masih lengkap, dan lo juga gak buta ataupun tuli. Masih bisa pergi sendiri, gue sibuk!" balas Alaska menohok hati Alkana.

ALKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang