"Ibu mau kemana?" ucap Lauren kecil penuh kebingungan. "Ibu jangan tinggalin aku kayak ayah," ucap Lauran dengan suara mulai terhisak, ingin menangis.
Ibu Lauren tersenyum sendu ke arah Lauren yang kini mata putrinya mulai dibanjiri dengan air mata.
"Lauren kamu jangan menangis, Ibu akan kembali setelah berhasil membawa ayahmu," ucap Ibuku sambil memegang pipiku.
"Tapi kata nenek ayah tidak pernah akan kembali lagi, Bu."
"Nenekmu bohong! Ayah pasti akan kembali lagi pada kita," ucap Ibuku, kini nada suaranya terdengar tidak suka Lauren berkata hal demikian. "Maaf Lauren, Ibu harus segera pergi."
Muren--Ibu Lauren, segera mengambil tas besar disampingnya dan segera pergi meninggalkan Lauren sebelum ia mengurungkan niatnya untuk pergi karena tidak tega meninggalkan Lauren sendirian.
Muren meangkahkan kakinya dengan air mata bercucuran membasahi pipinya. Muren sebenarnya tidak tega meninggalkan Lauren sendirian di rumah. Muren takut meminta mertuanya untuk menemani Lauren saat Muren ingin pergi, karena pasti mertuanya akan melarangnya pergi. Jadi, biarkan saja Lauren di sini sendiri toh pasti mertuanya akan ke sini setiap sore.
Muren berjalan cepat segera meninggalkan Lauren. Lauren yang melihat itu langsung berlari mengejar ibunya. Namun, sialnya Lauren terjatuh dan tidak berhasil mengejar ibunya. Lauren hanya bisa menangis memanggil nama ibunya sambil memegangi lututnya yang terluka.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Walk Alone
Mystery / ThrillerPerkenalkan nama ku Lauren Oktaria, saat ini aku sedang duduk di bangku kelas SMA akhir. Ayahku pergi meninggalkanku pada saat aku masih berumur dua tahun, Ia meninggal karena kecelakaan tertabrak bus saat ayahku dalam perjalanan pulang. Lalu ibuku...