Ruang makan♥
"Yin-Chan! Saya tak tahu pula awak ada bakat untuk memasak! Semuanya nampak sangat sedap! " Mina menelan airliur, melihat ke arah makanan yang sudah terhidang dengan kemas itu, baunya yang lazat dan menusuk sehingga ke rongga hidungnya membuatkan dia mengosok - gosok perutnya yang leper itu.
Gadis itu mengaru perlahan lehernya, walaupun dia pandai memasak namun kebiasannya dia memasak hanya untuk dirinya ataupun untuk hidangan dua orang makan, ini adalah kali pertama dia menyediakan hidangan yang pelbagai dan banyak itu, sesekali dia menghela nafas panjang, terasa sengal - sengal di bahunya.
"Yin-Chan, sedapnya " Mina mencebik, suaranya yang kedengaran merengek itu membuatkan gadis itu tertawa kecil melihat gelagat Mina.
"Tapi, saya masih tak pasti masakan saya menepati cita rasa mereka atau tidak, memandangkan ini kali pertama saya menyediakan hidangan yang banyak. " Gadis itu mengeluh perlahan, Mina menepuk lembut bahu Yin, memberikan semangat untuk gadis itu.
"No, dengan bau yang sedap dan memikat hati ini, saya pasti mereka akan suka! Trust the process! Gambate! " Mina berkata dengan nada semangat, menaikkan semula semangat Yin yang tiba - tiba merundum itu.
"Baiklah, saya akan berusaha Mina-chan. " Yin mengengam kedua tanganya, menunjukkan aksi yang dia sudah berusaha sedaya upaya dalam menyiapkan hidangan yang bermacam jenis pilihan dan resepi itu.
"Demo, masakan awak nampak sedap, Yin-Chan, huargh. " Mina merengek, dialah orang yang sibuk memberikan gadis itu semangat tiba - tiba dia yang hilang semangat apabila melihat masakan yang lazat dan mengiurkan itu. Yin tertawa kecil, berjalan menuju ke gadis itu lalu berbisik.
"Nanti, saya akan masakan untuk awak, okay? "
Gadis itu melemparkan senyuman manis kepada Mina, Mina yang tadinya seperti mainan tanpa bateri kini adalah mainan yang sudah diisi dengan bateri baharu.
"Yin-Chan! Gomen, saya lupa saya kene uruskan bahagian pakaian sekarang, sudahlah saya tak dapat rasa masakan awak lepastu tak dapat tengok reaction boss makan. Hm, apa - apa pun, Gambate! "
Mina bergegas ke dapur selepas membuat pinky promised, berkaitan dengan masakan yang Yin janjikan sebelum bergegas ke arah tempat cucian.
Dada Yin terasa terkena tamparan yang kuat, sesekali dia membetulkan kedudukan rebennya dan memperkemaskan pakaian seragamnya. Udara yang sangat segar dan berbau lemon itu dihirup seketika, matanya tertumpu kepada tangga yang terletak di ruangan tengah, menunggu ketibaan boss - bossnya di ruang makan.
What should i do!
Jantungnya berdegup dengan semakin laju, mendengar suara - suara yang mula bergema dari tingkat atas menuju ke tingkat bawah. Matanya tertumpu kepada susuk tubuh lapan orang jejak tampan yang sedang berjalan menuruni anak tangga ke bawah.
"Hey Hey number 40! " Sanzu berteriak, berlari terkoco - koco menuruni tangga berpusar menuju ke arah ruangan makan mereka diikut rapat ketujuh - tujuh orang ahlinya dari dibelakang.
"Shit, Sanzu! " Ran mendengus kuat, bahunya yang dilanggar Sanzu membuatkan badanya hilang keseimbangan, untung sahaja dia menyambar lengan Rindou kalau tidak sudah tergolek jatuh tangga.
" Wah, smells good! Did anyone help you? " Kokonoi bertanya dengan nada sinis sebelum dia mengambil tempat di sebelah Takeomi diikuti mereka yang lain, sudah duduk memenuhi kerusi di meja makan itu.
YOU ARE READING
Dark 闇 ● RH ●
Random" smiling doesn't mean being weak, it's just not yet time for true nature " "しかし、私はあなたを愛していました " Malay fanfic ⁄(⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)⁄