Gone

1.9K 273 52
                                    

kalian ini kenapa serem banget??

ada yang ngajak berantem, ada yang mau nyantet, ada yang mau dribble kepala.

aku salah apa kak? :'(

happy reading~

.
.
.
.
.

Sore ini suasananya tegang, semua orang cemas nunggu hasil operasi Jihoon. Jaehyuk sama Haruto bertugas tenangin Asahi sama Junkyu meskipun mereka juga ngerasa khawatir.

Mau ngga mau juga mereka harus ngabarin Jinhwan soal kondisi Jihoon sekarang karena gimana pun mereka butuh persetujuannya buat proses operasi.

Jinhwan tadi sempet mohon sama dokter biar Jihoon langsung ditangani sebaik mungkin. Jinhwan sebelumya  dikasih tau gimana kondisi Jihoon dan tindakan apa aja yang harus diambil, yang tentu aja langsung dia setujui karena ngga mau Jihoon kenapa-kenapa.

Sekarang cuma Jihoon yang dia punya, dia ngga mau kehilangan lagi.

Besok dia bakal ngambil penerbangan jam 8 pagi dari Bali karena cuma itu jadwal penerbangan yang paling cepet.

Kembali ke rumah sakit, semua ngga ada yang bersuara. Mereka sibuk sama pikiran masing-masing dan tentunya doa ngga pernah berhenti mereka ucapin dalam hati.

Buat Jihoon, dan juga buat Hyunsuk.

Ngomong-ngomong soal Hyunsuk, dia ditemenin sama Yeonjun dan juga Soobin. Hyunsuk belum tau keadaan Jihoon, mereka emang sengaja buat ngga ngasih tau dulu, biar Hyunsuk fokus sama penyembuhannya.

Junkyu genggam satu tangan Haruto di atas pahanya, dia tentu takut banget apalagi inget kondisi Jihoon pas pertama kali mereka temui di gudang itu. Dan juga tadi dokter sempet bilang kalo dua tulang rusuknya retak. Beberapa bagian tubuh Jihoon juga cukup parah karena dipukul berkali-kali bahkan hampir kehilangan banyak darah kalo mereka telat sedikit aja.

Junkyu ngga bisa bayangin gimana sakitnya Jihoon.

Ngga jauh berbeda dari Junkyu, sekarang Asahi lagi bersandar di bahu Jaehyuk. Dia terus bergumam, berharap Jihoon baik-baik aja. Sama kayak yang lain, Asahi ngga mau kehilangan temen baiknya.

Setelah 4 jam mereka nunggu, akhirnya pintu ruang operasi dibuka. Dokter keluar dengan wajah yang keliatan capek, dan itu bikin semua orang yang nunggu semakin tegang.

"Operasinya lancar, tapi pasien belum melewati masa kritisnya. Pasien akan dipindahkan ke ruang ICU sebentar lagi. Doakan yang terbaik ya. Saya permisi."

Badan Junkyu hampir jatuh ke lantai kalo aja ngga segera ditahan Haruto. Mereka semua bersyukur karena operasinya lancar, seengaknya mereka ngerasa bebannya sedikit berkurang.

Tapi mereka juga sedih karena Jihoon masih dalam masa kritis. Lagi-lagi, cuma doa yang bisa mereka andalkan.

"Jihoon bakal baik-baik aja kan?" tanya Junkyu yang bisa didengar sama temennya yang lain.

Haruto ngangguk, "Abang kuat. Kak Junkyu kan tau sendiri."

Asahi dan Jaehyuk ngeliatin punggung Junkyu dari belakang. Mereka sama sedihnya tapi ngga bisa bohong kalo terjadi sesuatu sama Jihoon, Junkyu bakal jadi orang yang paling terpukul.

Meskipun sering berantem, tapi mereka tau kalo Jihoon sama Junkyu saling sayang. Mereka berdua kayak anak kembar, kalo yang satu sakit maka yang lain seolah bisa ngerasain sakitnya.

"Kyu..." panggil Asahi, dia nepuk pundak Junkyu pelan.

"Asa..."

Junkyu berbalik, kali ini dia peluk Asahi erat. Tangan Asahi ngusap punggung Junkyu.

It's Ok, That's You | HoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang