prologue

299 27 0
                                    

"Cepat buka pintu di mobil yang berada paling depan dekat dengan truk!"

"TELFON DAMKAR DAN AMBULAN LAGI! KITA MEMBUTUHKAN BANYAK AMBULAN SEKARANG JUGA!"

"Dek, apa kau bisa mendengarku?! BU, PAK, SADARLAH! KAMI AKAN BERUSAHA MENGELUARKAN KALIAN!"

"Pak, pintu yang depan tidak bisa di buka karena sudah terlalu rusak, bagaimana ini?!"

"Cari alat yang bisa membuka pintu itu cepat! Kita harus menyelamatkan yang bisa kita selamatkan dulu"

"BAGIAN DEPAN TRUK SUDAH MULAI MENGELUARKAN PERCIKAN API!! CEPAT MENYINGKIR DARI SANA SEGERA!"

"PINTU MASIH TIDAK BISA DIBUKA KARENA POSISI KORBAN YANG TERJEPIT PINTU DAN ATAP MOBIL, BAGAIMANA INI!!?"

"TIDAK ADA WAKTU KITA HARUS SEGERA MENJAUH DARI SINI!"

"KORBAN SEDAN 5-6 TELAH BERHASIL DISELAMATKAN!"

"Kita hanya bisa menyelamatkan anak ini, AYO SEMUA KITA MENYINGKIR TERLEBIH DAHULU!"

DUARRR

Ledakan besar terjadi dan keenam mobil truk pengangkut bahan bakar dan 6 sedan, beserta tiga orang korban yang ikut hangus terbakar.

"Ayah... Bunda..." dia melihat sendiri, melihat bagaimana kedua orang tuanya yang ikut hangus terbakar di dalam mobil yang mereka tumpangi. Dan itu, adalah awal dari berbagai macam penderitaan yang akan ia hadapi kedepannya.

.....

Breaking news, kecelakaan beruntun yang mengakibatkan satu mobil container pengangkut bahan bakar minyak dan juga 6 sedan yang menabrak truk secara beruntun....

Menyemburkan cola yang ada di mulutnya, pemuda yang baru saja meneguk cola langsung menganga tak percaya melihat apa yang ada di televisi. Matanya membola begitu mengenali mobil yang berada persis di belakang mobil pengangkut BBM itu. Mobil yang tertabrak oleh 5 mobil sedan di belakangnya.

Itu... Mobil orang tuanya!

Terburu-buru ia mengambil handphone dan menelfon nomor kedua orang tuanya, berharap apa yang ia lihat adalah salah.

Tiga kali menelfon dan tidak ada jawaban akhirnya ia beralih menelfon sang adik yang memang dari kemarin meminta agar kerumah neneknya yang berada di bandung.

Nihil, tidak ada satu telfon pun yang diangkat oleh mereka. Dan dia melihat bahwa sang adik telah dikeluarkan dari dalam mobil. Tapi anehnya semua orang terburu-buru menjauhi tkp kecelakaan. Ternyata mobil container tersebuf meledak hingga ke mobil paling belakang yang terkena kecelakaan.

Tapi tunggu, dia tidak melihat orang tuanya dikeluarkan. Mulai menangis hingga berteriak, dia tidak percaya jika orang tuanya ikut termakan kobaran api di tempat kejadian. Dia berharap ini adalah mimpi buruk dia. Atau dia berharap bahwa orang tuanya telah diselamatkan, hanya saja dia terlewatkan atau kamera sedang tidak menyorot proses penyelamatan orang tuanya. Ya, dia berharap ada keajaiban yang terjadi.

Tapi sepertinya tuhan bekata lain.

.....

Semua orang dengan menggunakan baju serba hitam datang ke rumah duka dengan di selimuti perasaan sedih dan kehilangan. Berbagai macam suara pun terdengar.

Mulai dari keluarga besarnya, dan juga kerabat yang sangat dekat dengan kedua orang tuanya. Ada juga yang sedang memberikan salam penghormatan di depan dua peti mati yang di depannya terdapat foto kedua orang tuanya yang tersenyum bahagia. Dan juga ada yang mendatanginya dan memberikan kata kata penenang dan penyemangat untuk anak yang baru masuk SMA belum genap saru bulan itu agar tetap semangat untuk kedepannya.

Tersenyum miris sambil menatap foto yang sedang diberikan salam penghormatan tersebut sambil berfikir bagaimana nanti dia akan menjalani masa depan tanpa kedua orang tuanya nanti? Apakah di bisa? Bahkan adiknya saja belum bangun dari komanya.

Ngomong-ngomong soal adiknya, dia di vonis tidak bisa mendengar karena gendang suaranya pecah. Dan juga tangan kirinya mengalami luka dalam yang cukup parah sehingga dia tidak akan bisa menggunakan tangan kirinya entah sampai kapan.

Tetapi jika di ingat-ingat bukankah akar semua ini adiknya? Andai saja saat itu adiknya tidak merengek untuk pergi ke rumah neneknya yang ada di Bandung. Andai saja saat itu dia mencegah mereka semua agar tidak jadi pergi ke Bandung. Terlalu banyak kata 'andai' yang menjadi penyesalannya.

Ini semua salah adiknya! Adiknya yang menyebabkan orang tua mereka tiada. Adiknya yang menjadi akar semua permasalahan ini. Adiknya! Ini adalah salah adiknya! Dia bersumpah jika adiknya bangun nanti dia akan mencaci maki dan membenci dia seumur hidup karena telah membuat orang tua mereka pergi. Ya, dia bersumpah akan hal itu.

 Ya, dia bersumpah akan hal itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc

23.12.2021

Bintang Dan Dunia - (Jukyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang