Bully

195 23 5
                                    

Semua orang membenciku, hanya kakak yang aku punya sekarang. Tolong jangan membenciku juga kak.



Jam pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi, semua orang sudah pulang. Sekolah juga sudah sepi hanya tersisa oleh orang orang yang memiliki urusan di sini. Seperti anak yang masih memiliki kegiatan eskul.

Walaupun masih hari pertama masuk sekolah kembali semua orang sudah mulai menunjukkan aktifitas eskul mereka. Seperti anak basket yang sedang latihan ringan di lapangan indoor. Dan juga ada anak futsal dan anak cheerleader yang berada di lapangan outdoor.

Chandra baru saja dari ruang guru setelah dipanggil oleh guru konseling nya. Lalu hendak pergi ke toilet karena dia ingin buang air kecil sebentar lalu pulang ke rumahnya. Namun dia harus melewati lapangan indoor karena letak ruang guru juga harus melewati lapangan indoor sekolah.

Mengintip sebentar untuk melihat situasi sebelum kembali berjalan. Chandra berdiri di belakang tembok lalu menyembulkan kepalanya sedikit untuk melihat sekitar lapangan. Oh, ternyata ada sekelompok orang yang sedang bermain basket, mungkin sedang eskul? Fikir Chandra.

Dan juga ada beberapa orang yang sedang menonton eskul basket yang sedang berlangsung disana. Chandra mengenal salah seorang itu. Iya, itu kakaknya. Kakak yang selalu menjadi panutan dia sejak kecil, karena dia fikir bahwa kakaknya adalah orang hebat yang pernah dia kenal setelah kedua orang tuanya.

Melihat sedih punggung kakak yang tengah menonton kekasihnya berlatih di lapangan, Chandra mengalihkan pengelihatannya kepada sang kapten basket yang tengah berlatih disana.

Arjuna Arga Saputra.

Pria tampan yang disukai diam-diam oleh Chandra. Kekasih kakaknya, Jeffrey Dimas Angkasa. Iya, dia mencintai kekasih kakaknya ini namun dalam diam. Biarlah dia sendiri dan tuhan yang tau.

Huftt, dia harus pulang sekarang atau jika tidak dia akan ketinggalan bus terakhirnya. Mengintip sekali lagi untuk memastikan bahwa kondisinya sudah aman. Jika kalian bertanya dimana Candika? Dia sudah pulang duluan karena ada neneknya sedang berkunjung, jadi dia disuruh cepat-cepat pulang dan tidak bisa menemani Chandra menunggu bisnya. Jujur saja jika dia masih berada di sekolah tanpa adanya Candika atau Satya dia takut, takut untuk di bully karena tidak memiliki pelindung.

Bersiap-siap mengambil langkah ingin berlari, sampai tiba tiba ada yang menyekap mulutnya dan di seret ke arah tribun penonton turun ke arah lapangan. Chandra memberontak tentu saja, namun dengan badan sekecil itu apa yang bisa dia lakukan. Akhirnya dia menggigit tangan orang yang telah menyekap dia dan berusaha melarikan diri.

"Akhh"

Tapi sepertinya dia kalah cepat, rambutnya ditarik kebelakang dan dia diseret kembali ke lapangan dan dilempar begitu saja oleh orang yang menarik rambutnya. Saat dia melihat siapa orangnya baru lah dia tahu bahwa yang menyekap dan menjambak rambutnya adalah Hendra. Si biang pembulian kepada Chandra.

Takut, itulah yang Chandra rasakan sekarang ini. Dia takut dengan pandangan orang orang itu, terutama kakaknya yang menatap tajam kepada dia. Oke sepertinya dia akan parah saja jika di pukuli di depan banyak orang kali ini.

"CHANDRA!" teriak seseorang saat chandra tengah mengatur nafasnya.

"CHANDRA KO KAMU GA NELFON AKU SIH?" Tanya dia sambil membantu sahabatnya itu untuk duduk dan memberikan minum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bintang Dan Dunia - (Jukyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang