Dua

1.3K 19 0
                                    

Tangan Aldert melepas satu per satu kancing kemeja yang digunakan oleh Feyrin, tanpa melepaskan ciuman mereka. “Ahh.” Ciuman Aldert beralih ke tulang selangkanya menuju ke belahan dadanya yang masih tertupi bra.

Kedua tangan Aldert meremas pelan payudaranya dari luar bra. “Apa ini, kenapa bisa tegang?” Aldert menyentuh kedua puting payudaranya, lalu memeganginya dari luar bra yang ia gunakan.

“Eughh, Aldert.” Satu tangannya menelusup ke balik punggung gadis itu untuk membuka kaitan bra-nya. Setelah berhasil, ia menariknya lepas bersama dengan kemejanya dan melemparnya asal. Ia kembali mencium bibir Feyrin, sambil memainkan dua puting payudara gadis itu dengan jari-jarinya.

“Aldert, ahhh.”

“Desahanmu sangat indah,” bisik Aldert sambil menarik-narik lembut puting payudara gadis itu dengan diapit jari telunjuk dan jempolnya. Ia menunduk mengecup puting payudara kanan Feyrin, sebelum memasukkannya ke dalam mulutnya dan menyesapnya kuat.

“Aldert!” Feyrin melengkungkan punggungnya dan menekan pelan kepala Aldert agar pria itu semakin memperdalam sesapnya pada putingnya. Aldert mengerti, tapi ia tidak melakukannya.

Aldert melepaskan sesapnya dan mengangkat wajahnya menatap Feyrin. Lidahnya terjulur keluar menggoda puting payudara gadis itu, tanpa mengalihkan pandangannya.

“Mhmm, Aldert.”

“Katakan.” Kini ia beralih ke payudara kiri gadis itu dan membuat tanda di sana.

“Jangan memainkannya seperti itu,” kata Feyrin susah payah.

“Maksudmu jangan begini?” Aldert memelintir kedua puting payudara Feyrin dan menarik-nariknya dengan lembut. Hal itu membuat Feyrin mendesah. “Kamu memintaku jangan memainkannya, tapi kamu mendesah kuat.”

Aldert mulai mengulum puting payudara kiri gadis itu dan memainkannya dengan lidahnya. Tangan kanannya turun melepas kancing celana jins yang digunakan oleh Feyrin, dan menyentuh kewanitaannya dari luar pakaian dalam gadis itu.

“Aldert!” Feyrin menahan tangan Aldert.

Aldert melepaskan kulumannya. “Kenapa, Sayang?” Ia meraih tangan Feyrin dan menahannya.

“Ouhhh.” Feyrin kembali mendesah. “J-jangan.”

“Jangan apa? Jangan berhenti maksud kamu?” Aldert menyeringai sambil memainkan klitoris gadis itu dan mempercepat gesekannya jarinya di sana.

*
*
*

Diskip untuk menjaga kesehatan kalian. Terima kasih.

MisunderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang