9 renjun

2.1K 171 2
                                    

" Huang Renjun " Sapa seseorang

" Hm? " Tanya nya

" Lu lupa sama gua? " Tanya orang itu , yg membuat renjun menoleh ke belakang

" Ck.. Lu? Ngapain lu di Korea? " Tanya renjun

" Gak papa gua cuma mau jenguk calon gua.. Dia gak gatel kan di Korea? " Tanya orang itu

" Berhenti bicara omong kosong, doyoung si " Ujar renjun kesal.

" Kenapa lu terus manggil gua doyoung si? " Tanya doyoung

" Karna lu bukan jaemin.. Lu orang asing "  Sarkas renjun

" Siapa jaemin? " Tanya doyoung dengan tatapan tajam.

" Jaemin is mine.. And my future husband " Ujar nya sambil mendelik tajam.

" Lu gak akan bisa lepas dari gua jun " Ujar doyoung bersmirk.

.
.

" Mom.. Jisung berangkat ya " Ujar jisung.

" Iya. . Eh gak berangkat bareng jaemin? " Tanya sang mama

" Gak mom  Hari ini jisung ada piket perpus " Ujar jisung.

Sang mama mengangguk, dan melanjutkan memasak nya.

.

.

.

" Ck.. Terlalu melelahkan setiap hari begini! Kalau saja aku masih lupa ingatan mungkin aku akan serajin saat pertama kali piket! " Gumam jisung sambil menata beberapa buku.

Tak sengaja dirinya melihat seseorang ketika iya akan meletakan sebuah buku.

" Berhenti lah mengejarnya! " Teriak seseorang dari balik rak buku.

" Lu yg seharusnya berhenti ngejar gua! " Teriak lawan bicara orang itu

" Gua suami lu huang Renjun berhenti terobsesi pada jaemin jaemin itu! " Ujar orang itu datar.

Karna penasaran jisung memutuskan untuk mengintip nya.

Ternyata itu huang Renjun dengan seseorang yg tak di kenal nya, tengah bertengkar seperti pasutri

Emang pasutri :) _mimin.

" Gua gak bisa kayak gitu! Gua cinta jaemin bukan lu! Kalo aja dulu lo! Gak nerima perjodohan itu pasti sekarang gua bisa balikan sama jaemin tanpa ada gangguan kayak lu sama si babi jisung! " Teriak renjun.

" Kenapa lu kayak gini sih jun. Dulu waktu pertama kali kita ketemu lu gak gini! " Pasrah orang yg tak dikenal jisung.

" Ya! Itu semua karna lu, gara gara lu gua, gua hampir gila setiap hari di teror sama orang gak jelas di apart, lu tau itu? Gak! Gak akan lu tau itu, karna lu gak pernah peduli sama gua, berhenti bersikap sok perhatian gua jijik doyoung! " Sarkas renjun lalu pergi meninggalkan perpustakaan.

Jisung membekap mulut nya.
" Doyoung? Kim Doyoung? " Pikir jisung.

.
.
.

" Park Jisung! " Teriak haechan

" Hm? Wae? " Tanya jisung

" Waaaaaaahhh! Sung lu.. Kayaknya ingatan lu udah balik deh! " Ujar haechan

" Apa? Uhuk .. Apa maksud  mu chanie " Ujar jisung.

" Huh.. Sung jangan berpura pura lagi gua lelah " Ujar haechan

" Apa maksud mu ? "

" Lu pikir gua gak tau kejadian lu sama renjun di toilet? " Tanya haechan

" Huft  emang sulit ya kalo temenan sama lu chan. Lu tau aja " Kekeh jisung.

" Hah sejak kapan " Tiba tiba ada yang nongol dari balik tubuh haechan

" Aaaaa! Bangsat " Teriak haechan lalu menggeplak kepala jeno.

" Aduh sakit untung sayang " Ujar jeno

" Hah? Kalian? " Ujar jisung

" Ntar kita jelasin, jadi lu udah inget? Kenapa gak bilang jaemin? " Tanya jeno

" Gua mau dia sadar sama perasaan dia ke gua " Ujar jisung

" Dengan cara nyakitin dia dan ngebuat renjun punya kesempatan deketin jaemin " Tanya haechan

" Gak gitu chan gua --

--konyol, itu gak lucu kalo seandainya jaemin balikan sama renjun beneran " Ujar haechan

" Tenang sayang "

" Diem! Gua lagi ngomong sama nih aktor " Ujar haechan sarkas

" Gua gak bermaksud, gua cuma mau tau chan, dan gua udah nyiapin hati kalo suatu saat nanti jaemin lebih memilih yg lain karna muak sama kelakuan gua " Ujar jisung

" Ck.. Gini nih dua orang bodoh yg akan di persatukan Tuhan ,yg satu gak peka sama gak sadar yg satu lagi berusaha nya setengah setengah " Ujar haechan

" Chan " Tegur jeno karna sepertinya kekasih nya sudah terlalu berlebihan.

" Denger sung, lu tu selama ini cuma berusaha di balik bayangan dengan kata lain, lu tu gak ada usaha di mata jaemin, kalo lu bener bener mau deketin pikirin cara lain selain ini, karna gua yakin selama ada renjun rencana konyol lu ini bakal gagal " Ujar haechan

" Gua gak pernah bilang ini rencana
Gua chan! Gua punya rencana gua sendiri terlepas dari pikiran lu yg ini, apa yg mau gua lakuin itu jauh beda " Ujar jisung.

" Ji lu--

-- kalo lu gak mau ngedukung gua mendingan lu diem chan " Ujar jisung yg sudah naik pitam.

Karna haechan terlalu  suudzon.

Lalu jisung berjalan menjauhi kedua orang itu

" Lu tau gak sih, kalo lu bedua itu saling nyakitin secara gak sadar? " Ujar haechan

" Gua harap lu mau ngedengerin kata kata gua, karna gua pernah berada di posisi lu sung " Lanjut nya.

" Oh iya gua gak marah sama lu jadi santai aja " Kemudian haechan pergi meninggalkan jisung yg sudah terengah menahan emosi dan sedih.






satu atap  (jaemsung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang