Bagian 1

8 1 0
                                    

Adelia menatap gerbang yang sudah tertutup rapat di hadapannya. Sial, kenapa di hari pertamanya sekolah harus isi acara telat segala. Ini semua karena kemarin dirinya terlalu asik menonton drakor hingga lupa waktu dan lupa bahwa besoknya akan sekolah.

Sekarang adalah hari pertama sekolah setelah libur kenaikan kelas. Akibat terlalu lama libur membuat dirinya jadi lupa waktu.

Adel segera berjalan kearah belakang sekolah, ia berinisiatif memanjat pagar belakang sekolah yang tidak terlalu tinggi.
Adel melempar tasnya terlebih dahulu kedalam, kemudian secara perlahan ia memanjat pagar tersebut.

Brukk

“Aww..” ringis Adel saat pantatnya menyentuh tanah dengan mulus.
Adel segera berdiri dan membersihkan roknya yang sedikit kotor. Kemudian ia mengambil tasnya dan segera berjalan menuju ke kelas.

Sesampainya di depan ruang kelas, Adel menatap pintu yang sudah tertutup. Adel meremas roknya dan menarik napas pelan menyiapkan mental untuk masuk ke dalam kelas tersebut. Saat Adel membuka pintu ia melihat seorang guru laki-laki muda tengah menerangkan materi di depan kelas.

“Permisi Pak,” sapa Adel sopan kepada guru yang mengajar di dalam kelasnya.
Semua orang yang berada di kelas itu menatap ke arah Adel yang berdiri di depan pintu.

“Siapa kamu?” tanya guru itu bingung ke Adelia.

“Sa..saya, Adelia Queensha Elvina. Saya siswi di kelas ini, Pak,” jelas Adelia.

Jujur sekarang dirinya merasa sangat takut melihat tatapan tajam guru yang ada di depannya ini. Aura dingin dari guru laki-laki ini begitu kuat, sampai-sampai membuatnya merinding.

“Kenapa baru datang?”

“Saya terlambat Pak,” jawab Adel dengan bodohnya.

“Saya tahu kamu terlambat. Alasan kamu terlambat apa?” tanyanya semakin menatap Adel tajam.

“Saya bangun kesiangan, Pak,” jawab Adel jujur sambil menunduk tak berani menatap gurunya. Saat ini Adel merasa malu sekaligus takut. Semoga saja guru di hadapannya ini mau berbaik hati tidak menghukumnya. Awas saja jika dirinya di hukum membersihkan wc seluruh sekolah, Adel bersumpah akan membuat perhitungan pada gurunya ini. Tidak peduli Adel di sebut murid yang durhaka terhadap gurunya.

“Berdiri di depan kelas sampai pelajaran saya selesai!” Baru saja Adel mau protes guru itu sudah berbalik dan melanjutkan kembali menerangkan materi. Mau tak mau Adel terpaksa berdiri di depan kelas hingga pelajaran guru menyebalkan ini selesai.

***
“Adelia Queen, gue kangen banget sama lo.”  Fani dengan hebohnya langsung memeluk Adel. Fani adalah sahabat Adel sejak SMP, mereka sudah seperti saudara.

“Mana oleh-oleh gue?”

“Ah elah, bukannya nanya gimana kabar gue, malah nanya oleh-oleh dulu,” Fani cemberut dan berpura-pura kesal.

“Canda sayang, serius amat lo. Gimana kabar lo? Om sama Tante juga gimana?” tanya Adel sambil memeluk Fani erat.

Selama liburan Fani dan keluarganya pergi ke Swiss. Katanya biar terlihat kaya kalau liburan ke luar negeri. Padahal nyatanya keluarga Fani memang keluarga yang berada.

Fani tersenyum senang mendengar pertanyaan Adel. “Gue baik-baik aja, Del. Papa sama Mama gue juga baik.”

“Lo kenapa sih nggak ikut ke Swiss juga liburan sama gue?” lanjut Fani.

“Gue nggak punya duit,” jawab Adel asal.

“Sok miskin banget lo. Padahal kalau keliling dunia pun cukup uang bokap lo,”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zaki | Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang