✔
Hyuuga Hinata, salah satu fashionista yang masuk dalam jajaran klien permanen di butik glamour milik Namikaze Mei. Sehingga hal demikian yang membuatnya acapkali diistimewakan oleh para pelayan yang ada di sana. Namun, hal demikianlah yang kadangkala mampu membuatnya tak enak hati, lantaran merasa sungkan kepada pelanggan butik lainnya. Hinata merasa bahwa dirinya terlalu diemas-kan seolah bak seorang maharani yang memiliki wewenang absolut sehingga semua kemauannya mutlak kunjung dipenuhi.
Valid, sebagian besar orang pasti sangat mendambakan berada diposisinya ini--sehingga Hinata sangsi jika ada seseorang yang akan menolak tegas, senyampang dia ingin menyerahkan posisinya ini kepada orang tersebut. Kalaupun ada insan yang menolak akan posisi itu--dia pastilah seseorang yang paling bodoh di antara lautan manusia yang ada di planet bumi.
Sekarang model cantik itu tengah berdiri di salah satu display tas latest collection. Hal ini sudah bagaikan ritual rutin yang tidak boleh dia tinggalkan semenjak dirinya menapaki kancah permodelan. Sebagai seorang supermodel, Hinata dituntut untuk selalu up to date terhadap rangkaian fashion yang tengah hits pada masanya. Oleh karena itu, makanya saat ini dia berdiri di display tas demi mencari sebuah luxury bag dari brand ternama favoritnya--yang kabar baiknya hari ini kembali meluncurkan desain tas terbaru. Shamanta Tsavasa, itulah nama sebuah merk tas yang banyak digandrungi oleh kaum fashionista dikarenakan kualitasnya yang terjamin bermutu berikut jua memiliki gaya mewah nan elegan namun terkesan santai untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari.
Selain itu, terdapat banyak variasi warna cerah, pastel, dan monoton yang dikeluarkan oleh Shamanta Tsavasa demi memberikan berbagai nuansa tas sesuai dengan referensi yang dikehendaki oleh si pemakai--sehingga hal itulah yang menyebabkan brand tersebut frekuen diminati lantaran mode-nya yang selalu bervariasi dan senantiasa mengikuti arus perkembangan zaman.
"Ck, aku dilema akan kedua tas ini, di satu sisi aku sangat menyukai tas purple karena itu adalah warna favoritku. Namun, di sisi lain aku juga menaruh minat pada tas dusty pink ini ... Warnanya begitu elegan dan lembut dipandang mata, apalagi aku belum memiliki satchel bag dengan palet dusty pink. Hmmm, bagaimana ya? Ini pilihan yang sangat sulit. Hey Ruiva, menurutmu aku harus pilih yang mana? Ayolah sumbangkan opinimu, aku sungguh bingung ini." Ruiva yang sedari tadi mengekori Hinata spontan tersentak kaget ketika atasannya itu meminta pendapat dari nya yang semata-mata hanyalah seorang bawahan.
Sungguh, dia sudah amat frekuen merangkap sebagai asisten dari seorang model ternama, namun inilah pertama kali pendapatnya amat dibutuhkan dan dihargai oleh sang atasan.
Pada masa-masa sebelumnya pendapat Ruiva tidak pernah dipertanyakan oleh seorang model tempat dia mengabdi. Ruiva hanya dijadikan sebatas budak dan jua pengawal yang selalu dibebani membawa barang-barang branded dari sang atasan terus jua setia mengekori atasannya kemanapun dia pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet In Bitter [Hiatus]
Fanfiction... ⚠️ ... Perhatikan letak urutan chapter 3 dan 4 ya!! Soalnya letaknya kebalik. Secangkir kopi yang pahit bisa menjadi awal pertemuan yang manis diantara sepasang sejoli penikmat minuman berkafein itu. Tanpa mereka sadari benang merah begitu saja...