Saat ini zheva dan ketiga teman nya sedang berada di UKS.
Tadi setelah Al pergi dari kantin, zheva langsung jatuh pingsan dan untung nya teman teman Al dengan sigap membantu membawa zheva ke UKS.
Siswi yang tadi tidak sengaja menumpahkan kuah pun sudah meminta maaf.
Setelah kejadian tadi, banyak siswa siswi yang mencibir Al dengan berbagai kata kata pedas.
"Lo beneran gapapa zhev?." Tanya Alda entah sudah yang ke berapa kali nya.
Zheva memutar bola mata nya malas, "Tau ah, capek gua jawab nya." kesal zheva.
Alda hanya cengengesan mendengar jawaban dari zheva.
"Lo gak marah?." Tanya Kella yang sedari diam.
Zheva mengernyit kan dahi nya, "marah kenapa?." bingung zheva.
Kella menghela nafas lelah, apa zheva sudah melupakan kejadian tadi?
"Al." ucapan singkat itu, berhasil membungkam mereka semua.
Zheva tersenyum tipis, "kenapa gua harus marah Kel?, Gua gak berhak marah." sungguh, jawaban zheva benar benar bodoh.
"Lo udah nolongin dia zhevaa. Dan dengan nggak tau diri nya, dia malah dorong dan ngata ngatain Lo." Kesal Sinthya.
Lagi lagi zheva tersenyum tipis, "Dia gak minta gua buat nolongin dia." jawab zheva.
"Lo gila zhev! Banyak yang suka sama Lo, kenapa Lo harus ngejar orang yang jelas jelas cuma bisa nyakitin Lo?." Kella benar benar tak habis pikir dengan zheva.
"Yang suka gua emang banyak, bahkan gak sedikit dari mereka yang udah terang terangan nembak gua. Tapi sekarang pertanyaan gua gini, klo gua suka nya sama Al, mereka bisa apa?." jleb. Ucapan zheva ada benar nya juga.
Ya tapi, Zheva itu suka nya udah kelewat bodoh.
"Trus sampai kapan Lo mau kayak gini trus zhev?." Tanya Sinthya.
"Sampai nanti waktu nya gua nyerah." balas zheva.
Kella tersenyum remeh, "Kapan zhev?, Sampe Lo mati?." shit,
"Z-zhev mak-..." ucapan Kella terpotong,
"Omongan Lo bener. Justru gua seneng banget klo misal nya, rasa cinta gua bakal abadi walaupun tak terbalas." potong zheva.
Mereka semua terdiam mendengar perkataan zheva.
Sampai, satu pertanyaan terlintas di pikiran Alda. " Kenapa Lo bisa se sayang ini sama Alfa zhev?." tanya nya.
Zheva tak menjawab, tapi di dalam matanya memancarkan kerinduan yang dalam. Ntah apa itu
✨✨✨
Zheva sudah pulang ke rumah dengan keadaan yang lebih baik dari pada tadi.
Zheva juga pulang di antar ketiga temannya.
Baru saja memasuki rumah, zheva dapat melihat ayah nya sedang bercumbu mesra dengan perempuan yang zheva yakini adalah selingkuhan baru ayah nya.
Sesak, ayah nya benar benar gila.
Tanpa mengatakan sepatah katapun zheva langsung pergi menuju kamarnya, Tapi sebelum itu...
"Zheva mau ke mana kamu?." Suara ayah nya terdengar.
Zheva berbalik, "kamar." jawab nya singkat.
"Apa kau tidak memiliki sopan santun hah?, Apa kamu tidak melihat jika ada kami disini?." ucap rendra tajam.
Narendra Maheswara, ayah zheva.
"Apa ayah pernah mengajarkan ku sopan santun?." balas nya tenang.
"Berani kamu sama saya?." Rendra berdiri dari duduknya menghampiri Zheva.
"Kenapa saya harus takut?." Tantang nya.
PLAK
TBC.
Kependekan gak si?😌
Update lagi besokk yaa✨