Jangan lupa vote & komen all♡
Happy reading
¤
¤
¤
¤Waktu menunjukkan pukul 6 pagi. Sudah waktu nya berangkat kesekolah untuk membuly orang orang yang lemah. Ralat, mengikuti pelajaran dengan baik dan benar. Rey berjalan mengikuti pola lantai kamar nya menuju kamar mandi yang beberapa meter dari kasur.
Tidak dengan Rey saja, Lona dan Firly tengah bersiap siap memasang seragam sekolah secepat mungkin mengingat Rey keduluan siap. Ingat ya bukan buru buru karena jam masuk kelas, tetapi jika Rey keduluan siap, maka kedua wanita ini akan ditinggal begitu saja tanpa aba aba.
"Eh sepatu yang gue beli kemaren kemana?!" Batin Lona antusias mencari keberadaan sepatu dengan kotak nya.
Tok tok....
"Lon, gue dah siap nih. Cepetan ntar ditinggal Rey kayak kemaren lagi. Gue lagi males bawa mobil," Pekik Firly mengingatkan.
"Bentar dongg ahhh. Gue lagi nyari sepatu gue yang baru gue beli,"
"Pake sepatu yang kemarin aja deh, baru juga sehari lo beli udah mau make yang baru aja, dasar boros," Celetuk Firly.
"Sabar dong, gue sisiran bentar. Dimana letak harga diri gue kalau seorang Lona rambut nya ku..... "
"CEPETAN BANGSAT BANYAK BANGET GAYA LU AH, GUE TINGGAL BARENG REY,NAIK ANGKUTAN UMUM BARU TAU RASA LO" Ucap Firly menaikkan suara satu oktaf lebih tinggi.
Sudah lama bersiap, Rey akhirnya keluar dari kamar nya dan berjalan menuju pintu Penthouse. Terlihat tidak ada dua teman nya, Rey bergegas menghidupkan mesin mobil sekaligus melirik pintu Penthouse menunggu Firly dan Lona keluar.
Sekedar informasi, Mereka bertiga tinggal di sebuah Penthouse milik Rey sendiri. Rey juga memfasilitasi Lona dan Firly kamar mewah masing masing. Rey adalah anak dari Pemilik sekolah Dasatriksa yang menjadi sekolah nya saat ini. 'Mahendra' ayah dari Rey bisa dibilang pembisnis dengan berbagai perusahaan minyak. Tak hanya itu, Mahendra juga pemilik tambang emas yang berada di tiga negara.
Tak kalah, Lona juga seorang anak tunggal dari keluarga konglomerat. 'Alhambra' selaku ayah Lona adalah pemegang saham sekolah Dasatriksa. Ayah nya juga orang pertama yang mendapat gelar orang terkaya di dunia. Namun ayah nya tidak begitu menunjukkan kepopularitasan nya. Berbeda dengan Lona yang selalu merasa diri nya lebih tinggi derajatnya dari orang lain.
Firly anak bungsu dari kedua kakak laki laki nya. Ayah nya meletakkan anak kesayangan nya itu disekolah yang menjadi tanggung jawab besar bagi 'Fardhana'(ayah Firly). Ayah Firly juga berperan penting dalam keuangan sekolah. Ayah nya Donatur sekolah yang Royal dan suka berbagi. Tak hanya itu saja, ayah Firly memiliki berbagai perusahaan terutama perusahaan terbesar di negara amerika serikat. Maka dari itu dirinya mengusulkan untuk meletakkan Firly dengan izin Ayah Rey untuk tinggal bersama sama di Penthouse Rey mengingat berbagai target kerja yang harus di lakukan. Sedangkan Lona atas kemauan nya sendiri dan hal itu keluarga Lona menerima usulan anak semata wayang nya untuk tinggal bersama Firly dan Rey.
"Gue hitung sampai tiga kalau kalian nggak keluar juga gue tinggal," Pesan Rey kepada dua teman nya.
Lona mendengar ucapan Rey barusan, dengan langkah terburu buru akhirnya Firly dan Lona sampai ke pekarangan Penthouse dimana mobil Rey sudah berada disana.
"Gandii !!!!!!!!" Teriak Rey kearah sisi kiri nya.
"Iya tuan," Ucap Gandi selaku pembantu di Penthouse Rey.
"Kalau nanti gue udah pergi, jangan lupa kunci gerbang rapat rapat" Titah Rey lalu menarik pintu mobil dan masuk.
Gandi menuruti perintah dan berlalu menuju pintu Penthouse.
Lona dan Firly pun bersamaan masuk kedalam mobil Rey, dimana Lona mengambil posisi disamping Rey, sedangkah Firly di belakang sendiri.
Brummmm....mobil pun meninggalkan perkarangan penthouse
Suasana sekolah sudah tampak ramai. Terlihat murid murid yang berlalu lalang berbondong bondong masuk ke gerbang sekolah yang menjulang tinggi.
Tit... Tittt......
Klakson mobil Rey nyaris memekakkan telinga semua yang berada disana. Pandangan orang-orang berhasil menuju kesatu arah melihat mobil yang baru saja masuk. Dengan parkir yang tersendiri mereka sudah tau siapa yang datang. Rey,Lona dan Firly keluar dari mobil dengan gaya tersendiri. Tidak ada tampang ramah,mereka memasang ekspresi datar bahkan sinis.
Tanpa arahan Rey langsung menuju rooftop tempat mereka bersantai. Rey menelentangkan tubuh nya lalu merogoh saku celana upaya mengambil bungkusan rokok. Sudah lama rasa nya Rey tidak merokok, hampir 2 jam. Waktu yang lumayan lama Bagi Rey.
Brakkk....
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM
Teen FictionMenjadi anak milyader sudah begitu lama dirasakan tiga manusia brengsek yang ada disekolah Dasatriksa. Ketiga nya mampu membeli semua yang ada dengan uang termasuk HUKUM. Beberapa murid sekolah mau tak mau harus bertekuk lutut jika tidak ingin di la...