chap one ( l )

2.2K 192 27
                                    

Hai, ini cerita pertama ku jadi, kalau aneh tolong maklumi baru pertama bikin soalnya 🙏

Sebaiknya yang homophobic menjauh

Tolong jangan sangkut pautkan cerita ini ke real life ya, cerita ini cuma ada di dunia oren saja

Kapal langka ada yang baca gak ya?

Happy reading
Sorry kalau typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jisung" panggil wanita paruh baya kepada Jisung. Tak perlu waktu lama, Jisung segera menghampiri wanita paruh baya yang tadi memanggil namanya.

"Iya nek kenapa manggil Jisung" ah, ternyata wanita paruh baya itu adalah nenek Jisung.

"Nenek mau tanya jwi, kamu kapan nikah? Umur kamu udah 25, seharusnya umur segitu sudah punya anak satu" Jisung berdecak malas dalam hati, lagi dan lagi pertanyaan yang ia tidak suka, kembali ditanyakan.

"Aku—" Jisung baru saja akan menjawab, tapi ibunda tercintq nya telah memotong.

"Ibu, mau sampai kapan ibu menanyakan itu? ibu tau kan dia itu sangat keras kepala? ck entah dari mana turunan keras kepala itu. Dan ibu, aku kan sudah beri tau ibu, kenapa anak keras kepala ini tidak dijodohkan saja, dari pada kita harus menunggu lama dia menikah." Keras kepala? Jisung bergumam dalam hati, 'bunda, bunda, harus kah anak mu yang tampan ini memberi mu kaca supaya kau juga sadar, bahwa kau juga keras kepala? cih, mengataiku keras kepala, padahal mah dia sendiri keras kepala'

Jisung benar-benar tidak mengerti kenapa bunda nya ini tidak pernah melihat dirinya sendiri sebelum mengatai anaknya. Tunggu, tunggu tadi bunda bilang di bagian akhir? dijodohkan? pendengaran Jisung tidak salah kan?

Jisung mendesah frustasi, apa dia terlalu lama menjomblo sampai-sampai dia ingin dijodohkan?

"Ya kau ada benarnya Baekhyunnie, jadi cari kan jijis kesayangan ku ini calon mmm.... Jijis? kamu ingin calon suami atau istri sayang?" Ucap sang nenek sambil mengusap wajah Jisung. Jisung dengan terpaksa harus menjawab, dia tidak bisa terus menerus menolak nenek nya, rasanya tidak enak jika terus menerus menolak nenek nya.

"Huh... calon apa saja nek, yang penting terbaik untuk jijis" Jisung tersenyum manis setelah berucap seperti itu, ya walaupun ada sedikit keterpaksaan.

"Calon suami saja ya jis, tapi kamu nanti tidak akan menikah dengan satu orang tapi dua orang sekaligus ji" Jisung terkejut dengan apa yang baru saja diucapkan oleh bundanya. Iya tadi yang berbicara untuk menjawab Jisung adalah bundanya bukan neneknya. Dan ya, Jisung hanya berdehem untuk itu.

————

Kini kalian tahu Jisung dimana? pasti tidak tau? Oke, oke. Jisung kini berada di cafe, bunda yang mengajak nya. Dia bilang hari ini, hari perkenalan diri nya dengan calon suami nya, emm
...ralat, dengan kedua calon suami nya. Garis bawahi oke.

"Baekhyunnie" panggil seorang laki-laki manis lalu memeluk bunda Baekhyun, Jisung sudah menebak, pasti dia adalah ibu dari calon suaminya (?).

"Ummm....tae sudah lama kita berjumpa. Bagaimana kabarmu? Seperti nya kau baik sehat sentosa tae. Mari duduk" yah begitulah, kalian tahu pasti bagaimana ibu-ibu jika bertemu, HEBOHH LUAR BIASAA pasti?

"Ya aku sehat sentosa hyung, kau juga sepertinya sehat sentosa hyung. Hyung apa dia anak mu yang akan dijodohkan dengan anak ku?" Tae melirik Jisung yang sedari tadi diam, Jisung berterimakasih kepada Tuhan, akhirnya dia tidak dikacangi oleh kedua orang tua itu.

Perjodohan? { SungJiChen } slow updateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang