Prolog

49 6 4
                                    


Seorang gadis cantik kini sedang berjalan melewati lorong sekolahnya, gadis itu berjalan dengan tatapan kosong dan hampa.

DOR!
Tiba-tiba saja ada yang mengejutkan gadis tersebut dari belakang.

"ALVAN! CHANA! Kebiasaan! Untung jantung gue gak copot" Ucap gadis tersebut dengan nada sedikit kesal.

"Ehh gue gak ikutan ya Sya, hajar aja tuh si Alvan jail bener sama lo" Ujar Chana membela dirinya.

"Lagian lo kebiasaan kalo jalan suka melamun, kesambet setan baru tau rasa lo" Oceh Alvan, namun tak digubris oleh Parisya.

"Anyway, kalian berdua mau kemana?" Tanya Parisya.

"Ehh ini, mau tanding basket sama anak kelas sebelah, lo mau ikut gak Sya?" Jelas Alvan sembari menawari Parisya untuk ikut bersamanya

"Ikut apa? Ikut tanding basket?" Balas Parisya.

"Ikut nonton lah Sya! Kalo lo ikut tanding yang ada baru mulai pertandingan langsung kalah tim kita hahaha" Ucap Alvan membuat Parisya tertawa.

"Hahaha oke deh kalau gitu, gue ikut nonton" Balas Parisya.

"CUSS KITA KE LAPANGAN!" Ajak Chana yang dibalas anggukan oleh Alvan dan Parisya.

*****

Mendengar namanya dipanggil dari speaker sekolah Alvan pun berlari mendahului kedua temannya itu. Sesampainya di lapangan Chana mengajak Parisya untuk duduk di barisan paling depan.

"Sya, duduk di paling depan aja yuk!" Ajak Chana

"Eehh bentar, kenapa paling depan?" Tanya Parisya dengan mengerutkan dahinya

"Iissh biar pandangannya luas lah." Jawab Chana sedikit geram

"Oohh oke." Balas Parisya disertai anggukan mengerti

Pertandingan pun dimulai dan suara bergerumuh memenuhi lapangan itu. Chana juga ikut berteriak menyemangati tim kelasnya sedangkan Parisya sibuk memerhatikan bola itu bergerak kemana saja.

"Sya syaaa, liat deh anak kelas sebelah yang lagi giring bola itu ganteng banget." Ucap Chana sembari memukul-mukul tangan Parisya.

"Aduh iya iyaa gue liat kok." Balas Isya mengaduh kesakitan.

"Namanya siapa ya sya? Nanti kita kenalan yuk! Aduh ganteng banget sih." Oceh Chana dengan tak henti menggoyangkan tubuh Parisya

"Ya ampun iya Chan, stop dulu ini gue pusing." Balas Parisya sedikit kesal

WOOYYY AWAASSS!!!

Tanpa mereka sadari bola basket itu sudah mengarah ke mereka.

TTAAAPPP......





Bersambung~





Hi!

Gimana prolognya?

Tertarik?

Penasaran gak nih sama chapter selanjutnya?

Oh iya, jangan lupa tinggalin jejak kalian ya!
Dengan cara vote dan komen sebanyak-banyaknya!

See u in the next chapter guys!❤️

A Fragile AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang