WAP Squad: Weird-Ass Police Squad (Terjemahan)

Chapter 04

Yibo memarkir motornya sekitar satu blok dari toko kue, lalu dia dan Xiao Zhan merapikan pakaian mereka dari perjalanan sebelum berjalan ke arah tempat itu. Setelah tempat itu terlihat, Yibo dengan percaya diri meraih tangan Xiao Zhan dan memberikannya seringai. Xiao Zhan menarik nafas dalam-dalam untuk terakhir kalinya sebelum mereka membuka pintu dan memasuki toko.

"Halo! Selamat datang di Empire Cakes, ada yang bisa kami bantu?" Pelayan toko yang bertemu dengan mereka di konter cukup ceria meskipun panas sore itu mengalir melalui pintu toko yang terbuka. Dia tersenyum pada mereka dan memberi isyarat kepada mereka untuk masuk.

Sebelum Xiao Zhan bisa menjawab pertanyaannya, Yibo menariknya ke depan dengan tangannya, melihat sekilas padanya dan mencium bagian belakang tangannya sebelum menyelipkannya ke lekukan sikunya.

"Tunanganku dan aku memiliki janji konsultasi dengan pembuat roti pada pukul tiga. Reservasinya atas nama Chen". Xiao Zhan mendengarkan Yibo berbicara dengan pelayan toko seolah-olah kapas tersangkut di telinganya. Mereka baru saja memulai peran mereka dalam misi dan dia merasa benar-benar memerah dan keluar dari elemennya hanya karena satu ciuman di tangannya. Dia berpikir dalam hati, bagaimana aku bisa menyakinkan target kami jika aku terus kebingungan seperti ini? Aku harus naik ke level Yibo.

Tekadnya mengeras, dia tersenyum pada pelayan toko saat pelayan itu memeriksa reservasi mereka di tabletnya dan memberi isyarat agar mereka mengikutinya ke bagian belakang toko. Mereka berjalan ke belakang ke sebuah ruangan besar dengan dapur di satu sisi dan area tempat duduk di sisi lain. Di dapur ada seorang wanita, kira-kira berumur awal hingga pertengahan empat puluhan, rambut cokelatnya ditarik ke belakang menjadi kepang Prancis yang ketat. Tubuhnya cukup berotot, lengan kanannya tertekuk saat tangannya mengaduk adonan di mangkuk besar di meja.

Xiao Zhan mengarahkan matanya ke Yibo dan setelah melihat anggukan kecilnya, dia tahu bahwa ini adalah target mereka; Cassidy Spellman - atau dikenal sebagai The Cake Couple Killer. Dengan tubuh seperti itu, tidak heran dia bisa membuang mayat dengan begitu mudah. Xiao Zhan mengencangkan cengkeramannya di lengan Yibo dan memasang senyum paling ramah di wajahnya.

"Hei! Apakah kau adalah pembuat roti yang akan membuat kue kami? Aku Gu Wei dan ini tunanganku, Chen Yu. Kami sangat tidak sabar!" Xiao Zhan meremas lengan Yibo, bersandar di dekatnya untuk membantu menjual peran mereka ke Spellman. Wanita melihat ke arah mereka dan tersenyum, menyeka tangannya untuk menunjuk ke sofa.

"Aku yakin begitu! Jika kau duduk di sini, kita bisa mulai membicarakan apa yang kau inginkan untuk hari besar itu." Mereka berjalan ke sofa, tapi Xiao Zhan meneliti segala sesuatu di sekitar mereka; kemungkinan rute pelarian, apa yang bisa digunakan sebagai senjata, dll. Dia dan Yibo memiliki senjata mereka sendiri, tetapi mereka sembunyikan untuk mencegah kecurigaan. Mereka ingin wanita itu percaya bahwa mereka hanyalah pasangan yang sedang jatuh cinta dan merencanakan hari besar mereka. Semoga saja wanita itu memberi mereka sesuatu untuk dijadikan bukti kejahatannya. Dia memperhatikan Yibo diam-diam mengamati wanita itu juga, bertanya-tanya apakah dia memiliki sesuatu yang berbahaya pada dirinya.

Mereka duduk di sofa kecil, saling berdekatan. Xiao Zhan tetap mengaitkan lengan kirinya dengan tangan Yibo dan membawa lengannya yang lain untuk melingkarkan dirinya di lengan kanan Yibo dengan erat. Yibo bahkan tidak bergeming atau terlihat tidak nyaman - bahkan pria itu mengangkat tangan kanannya untuk bertumpu pada lutut Xiao Zhan, telapak tangannya yang besar menelan lututnya sepenuhnya. Meskipun merasakan detak jantungnya meningkat lagi, Xiao Zan merasa santai dalam pelukan mereka dan tersenyum pada wanita yang duduk di seberang mereka.

Di atas meja di antara mereka ada berbagai buku dengan gambar kue dan ditulis dengan resep yang rumit. Spellman memiliki daftar dan buku catatan di papan klip di pangkuannya dan dia mulai mengajukan pertanyaan tentang apa yang mereka inginkan.