Sepasang mata indah milik seorang gadis sedang memperhatikan seseorang yang tengah bermain basket dilapangan. Melihat dengan mata berbinar dan tidak lupa senyum Pepsodent yang terpancar.
Tapi perlahan senyum tersebut pudar kala objek yang diperhatikan jalan mendekat kepadanya. Binar-binar indah yang tadinya melekat diwajah, kini berganti menjadi datar ketika seseorang tersebut sudah berada tepat didepannya.
Seorang laki-laki tinggi, tampan, rambut sedikit bahas karna keringat, dan tangan yang sibuk mengelap keringat dilehernya. Sexy
"Na aus" ucap laki-laki tersebut.
Alena mengangkat sebelah alisnya, "ya terus?"
"Air"
"Ohh bilang dong vin" Alena memberikan air yang ia pegang lalu diberikan kepada laki-laki yang kini sudah duduk disebelahnya.
Alvin tidak menggubris Alena, ia langsung menegak air tersebut sampai sisa setengah.
"Gue ganti baju dulu, Lo tunggu disini aja ya jangan kemana-mana" ucap Alvin yang jawab anggukan Alena.
Setelah Alvin pergi, karena Alena bingung harus ngapain sambil menunggu Alvin, dan kebetulan Alvin menitipkan hpnya kepada dirinya jadilah Alena otak-atik hp Alvin. Tenang saja bukan Alena yang tidak sopan, tapi karna mereka berdua sudah sering melakukan ini bahkan hampir dibilang tidak ada rahasia diantara mereka berdua.
Alena melihat isi galeri Alvin, disana banyak foto-foto mereka berdua, foto Alena dari kecil bahkan aib Alena pun ada. Ingin sekali rasanya Alena menghapus foto aibnya, tapi keburu dirampas oleh sang pemilik hp tersebut.
"Eitsss tidak bisa" ucap Alvin dengan cengirannya.
"et apuss Vin astaga aib banget ituu" kesal Alena.
"Ya terserah gue dong kan ini hp gue" Alvin lantas memasukkan hpnya kedalam saku.
Alena yang sudah sangat kesal langsung pergi meninggalkan Alvin.
"NA MAU KEMANA?" teriak Alvin
"PULANG"
Alvin dengan cepat menyusul Alena. "Nana makan yuu laper ni gue" Alena memang punya panggilan 'Nana' yang biasa memanggilnya seperti itu hanya keluarganya dan juga Alvin.
"Gamau, Lo aja sendiri"
"Beneran ni gamau? Terserah Lo deh mau makan apa aja bebas gue yang teraktir" rayu Alvin.
Alena berhenti dan seolah sedang berfikir.
"Ok mie ayam" keputusan Alena tertuju kepada mie ayam.
Alvin segera mengiyakan, daripada ia kelaparan. Sebenarnya bisa saja ia pergi makan sendiri, hanya saja ia tidak mau terlihat seperti jones makanya ia lebih milih mengajak Alena untuk makan bersamanya.
"Yauda ayo" lalu Alvin menggandeng tangan Alena menuju motornya.
Saat hendak berangkat Alvin menyuruh Alena untuk memakai helm, tapi bukan Alena namanya jika tidak ada penolakan.
"Gamau gue" kekeuh Alena.
"Harus pake na, gue gamau nanti kena tilang polisi ya"
"Gabakal ada polisi si"
"Tetep aja harus pake helm Nana, harus taat peraturan lalu lintas" Alvin masih sabar ngadepin Alena.
"Ya orang gue gamau"
"Gue gamau nanti lo kenapa-kenapa kalo misalnya ada musibah Alena." Finally, jika Alvin sudah menyebut nama Alena maka mau tidak mau ia harus menuruti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Capek Ga Terjebak Friendzone? (SABAR)
Teen FictionTidak ada yang tau kapan cinta akan tumbuh, dan tidak ada yang tau kapan cinta akan berhenti. Dan juga kita adalah pasangan yang sempurna, hanya saja kita tidak sedang berada di situasi sempurna. Kau menjadi penenang bagi hatiku sekaligus jadi bagia...