Yoo Jonghyuk tidak gagal, Semesta.
Dia berhasil bawa Kim Dokja.•~•
Setelah Kim Dokja pergi, Yoo Jonghyuk membenci malam.
Dia juga menjauh dari sesuatu yang berbau nama itu.
Namun setiap kali, setiap hari, dia selalu berdiri di tempat di mana dirinya merasa dekat dengan orang tersebut.
Jembatan Dongho.
Tempat mereka pertama kali bertemu di regresi ketiga.
Yoo Jonghyuk tidak dengan sengaja pergi ke sana. Kakinya, setiap kali dia bawa ke suatu tempat, selalu mengantar tubuhnya kemari. Tak pernah gagal.
Sekali, dua kali, tiga kali....
Lambat laun, jembatan itu menjadi tempatnya tinggal di malam hari. Ia akan berdiri di sana menontoni bintang-bintang. Kadang sambil tersenyum, atau bahkan bersedih-raut sedih.
Tak ada kenyamanan lain yang bisa ia temukan selain berada di sana. Walau pemandangannya membosankan, walau kadang bintangnya tertutup awan, atau bahkan tubuhnya terbasahi air hujan.
Yoo Jonghyuk selalu berada di sana.
Dia merasa damai. Jauh lebih baik daripada tertidur dan jatuh dalam mimpi yang berujung tragedi.
Hari ini dia datang seperti biasa.
Menenggelamkan wajah ke dalam angin malam, menikmati ketenangan di kesunyian.
Hingga suara itu datang, memanggil namanya.
Lagi, lagi, dan lagi.
Yoo Jonghyuk tahu benar pemilik suara ini. Dia selalu menjumpai sosoknya jikalau terperangkap ilusi. Bertemu dengan seseorang yang ia cari-cari setengah mati.
Tentu, dia senang bukan main walau semua hanya kebohongan.
Dalam mimpinya, orang itu juga memanggil. Dan dia kerap menyahut. Mereka mengobrol, bertualang bersama, melakukan hal-hal yang Yoo Jonghyuk harap ia bisa lakukan di kenyataan; melindungi si bodoh itu.
Ia rela terjebak sihir tak diundang ini jikalau Kim Dokja ada di sana; hidup, bahagia, berisik, selalu mengganggunya.
Bukan Kim Dokja dengan fasad tanpa jiwa. Bukan orang yang ia tak tahu menahu hidup matinya.
Yoo Jonghyuk mabuk dengan mimpi itu. Amat manis, menggairahkan keinginan terdalam yang tak bisa dia wujudkan.
Lalu lambat laun, manis itu berubah hambar, kemudian menjadi pahit. Seperti bunga mawar yang membusuk; bau, jelek, tak diinginkan.
Tapi Yoo Jonghyuk candu. Ia ingin merubah takdir walau itu dalam dunianya sendiri. Dia berniat menyulap kepahitan itu menjadi kemanisan yang lebih dari semula ia rasa.
Dia mencoba, mencoba, mencoba, terus mencoba.
Tak apa gagal berkali-kali, tegasnya dalam hati saat memulai langkah pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omniscient Reader's AU [Post Story]
FanfictionA happy ending Joongdok. Kim Dokja terbangun setelah tertidur begitu lama. Han Sooyoung menyuruhnya menemui Yoo Jonghyuk. Yoo Sangah mengantarnya. - Epilog imajinasi dari penulis Ru buat kalian yang kurang puas sama ending Omniscient Reader's. I...