Kamui x Gintoki
Kamui dom! Gintoki sub!
Genre: YAOI
Tag: Rape, kissing, fingering, nipple play, rough sex, blowjob, public sex, dirty talk, porn without plot.
Sakata gintoki tidak menyangka ia akan berakhir seperti ini. Sungguh demi apapun ini melukai harga dirinya sebagai pria!!!
Bagaimana ini menjadi seperti ini?!
Padahal sebelumnya ini merupakan pertempuran hebat antara dirinya dan komandan divisi 7, tapi mengapa ini berakhir dengan sex panas antara dirinya dan komandan divisi 7 itu?!!
"Gintoki..ngh..ginto..ki" desah pemuda yang berada di atas Gintoki. Pinggulnya bergerak cepat, menggerakkan maju mundur untuk mengejar kenikmatan yang ada di dalam lubang hangat milik pria bernama Gintoki.
Ya, Gintoki berada diposisi bawah dan itu sangat menyakiti harga dirinya.
Gintoki mendorong kepala Kamui dengan keras, berharap bocah Yato itu tersadar bahwa hal yang bocah itu lakukan sungguh tabu.
Tapi dorongan tangan Gintoki tidak menghasilkan apa-apa, Kamui tidak terdorong bahkan sedikitpun.
"Oi..oi...sadarlah bocah bangsat..akhhnhh...nghh..akhhh" racauan tak jelas berasal dari Gintoki membuat Kamui semakin semangat menggerakkan pinggulnya.
Kamui menyeringai kala matanya menatap wajah Gintoki yang telah acak-acakan, rambut basah akibat keringat, wajah yang memerah, dan air liur yang berada di sela dagunya, sungguh pemandangan yang indah. Tak ada kata-kata yang dapat menggambarkan bagaimana paras milik pria bermarga Sakata saat ini selain indah.
Sial, Kamui semakin terangsang.
"Ekkhh kenapa itu membesar....akhhh...ahhh...ahk"
"Itu karena kau terlalu indah" ucap Kamui diselingi oleh tawa mengejek.
Sialan.
Dirinya direndahkan.
"B-BERISIK BRENGSEK AKHH...p-pelanh..." teriak Gintoki kala tempo gerakan Kamui membuatnya tersentak.
"Eh... Aku tidak bisa mendengar mu, katakan dengan jelas danna" goda Kamui dengan suaranya yang mendayu.
"Pelan...ahkk...ku mohon.."
"Ah.. apakah aku terlalu pelan? Baik aku akan menambah tempo nya danna" Kamui menghentak pinggulnya dengan keras dan dalam, terus seperti itu secara berulang-ulang.
Gila.
Bocah ini benar-benar tak mendengarkan nya.
"AKHH KAU TERLALU NGH DALAM" desah Gintoki dengan kuat.
"Sebuah pujian untuk saya"
Perut Gintoki terasa keram, bocah brengsek yang telah memperkosanya sungguh tidak ada belas kasih sedikitpun. Tidak memberinya waktu untuk bernapas barang sejenak.
Pria yang egois.
Dan gila nya, ia merasa nikmat dengan hujaman-hujaman di bokongnya. Ia tak mau munafik tapi sungguh ini terasa nikmat.
Kamui merasa penisnya mengeras, sesuatu akan segera keluar dari sana dan ia harus mengeluarkannya, harus.
"AKH TIDAKKAH KAU TERLALU CEPAT BOCAH"
Kamui mengabaikannya ia sudah sibuk untuk mengejar pelepasan.
Lebih keras, lebih dalam, lebih, lebih, lebih.
"AHhhhh" desah keduanya kala pelepasan telah datang.
Kamui mendekatkan wajahnya ke wajah Gintoki lalu menciumnya dengan ganas. Kamui mendominasi ciuman, ia melilit menghisap dan menjelajahi mulut Gintoki dengan rakus, seakan lupa bahwa manusia perlu bernapas.
