Tok tok tok (suara ketukan pintu)
"Masuk" ucap Tina
"Makan malam sudah siap ayok kita makan" ucap Lia dengan senyuman ramahnya, Tina hanya membalas dengan anggukan dan menghampiri Lia
Di tengah makan malam mereka sedikitpun tidak ada suara yang mereka ciptakan tak butuh waktu lama akhirnya Lia dan Tina selesai dengan kegiatan singkat itu.
"Lia mau ikut dengan ku?" Tanya Tina tanpa mengalihkan pandangannya dari sang sahabat
"Kemana?" Tanya Lia
"Aku mau latihan badmintoon di lapangan sebelah rumah" ucap Tina
"Aku ikut, aku akan menemanimu latihan" ucap Lia dengan semangat dan beranjak dari kursinya untuk menuju ke kamarnya hanya sekedar ganti baju
Tina hanya menggeleng pelan dengan tingkah sahabatnya, Tina sangat bersyukur mendapat sahabat seperti Lia karena Lia benar benar teman yang selalu ada untuk Tina
"Aku akan melindungi mu" batin Tina
15 menit berlalu Tina dan Lia sudah siap dengan stelan olahraga mereka tak lupa memakai sepatu yang menjadi kesukaan mereka
"Oke Ayuk kita berangkat" ucap Tina setelah mengunci pintu rumahnya dengan aman
Sesampai di lapangan Tina langsung meletakkan perlengkapan badmintoonnya di kursi penonton. Melihat Tina mengambil raket Lisa pun mengambil raket Yang ada didalam tas Tina
"Lia, ini raket mamaku" ucap Tina sambil menunjukkan raket yang ada ditangannya ke Lia
"Raket ini penuh dengan kenangan perjuangan mama, sekarang raket ini menjadi milikku agar aku bisa memenuhi perjuangan mama dengan sempurna" ucap Tina lagi
"Kamu tahu alasanku mengikuti badmintoon ini?" Tanya Tina, namun Lia hanya menggeleng sebagai jawaban
"Karena aku menginginkan kemenangan diatas keadilan ini" jelas Tina lagi
"Hm apa karena ayahmu Tin?" Tanya Lisa hati hati
"Sebenarnya iya, tapi ada satu sisi lain yang belum bisa ku ceritakan, kalau aku sudah menemukan jawabannya pasti aku ceritakan kok" ucap Tina spontan Lia memeluk Tina
"Aku selalu ada untukmu" ucap Lia dipelukan Tina
Setelah sesi curhat selesai Tina dan Lia langsung memulai pemanasan mereka dan melanjutkan latihan badmintoon dengan semangat hingga waktu menunjukkan 10.30 malam, karena merasa sudah terlalu larut Tina dan Lia memutuskan untuk pergi dari lapangan
"Apa yang mereka lakukan di tengah tengah malam begini" ucap laki laki yang ada di samping luar lapangan
"Sepertinya mereka baru siap latihan badmintoon" ucap yang lainnya lagi
"Ayuk pergi" ucap laki laki itu dan meninggalkan lapangan berpapasan dengan Tina dan Lia keluar dari lapangan
"Kamu tau Tin, tadi aku mengalami kejadian lucu di sekolah. Aku kira yang ada di depan aku itu kamu eh ternyata bukan. Salah manggil orang itu memalukan banget issssh" gerutu Lia
"Aku juga pernah gitu, kamu ingat kejadian yang waktu kita berpapasan di supermarket nya pak Dimas? Nah disitu aku malah manggil seseorang. Aku fikir itu pak Dimas ternyata adiknya mana wajahnya mirip banget lagi" jelas Tina dengan nada gelinya
"Hahahha" tawa sahabat yang serempak memenuhi malam
Berjalan beriringi dengan tawa memang terasa menyenangkan seolah melepas semua rasa lelah yang ada, terlebih lagi dengan sang sahabat semuanya menjadi terasa indah rasa lama saat berjalan kaki pun tidak terasa
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
AcciónTina adalah seorang yang memiliki kehidupan yang suram ketika orang tuanya meninggal, ia menjadi sangat tertutup dan enggan bersosial dengan orang lain. Namun semua itu perlahan hilang ketika ia bertemu dengan Lia di bangku kelas 1 SMA. Tina jadi se...