STAY WITH ME, PRINCE

Berpisah untuk kembali

Malam itu hujan sangat lebat dan petir pun menyambar-nyambar. Sesekali terdengar suara guntur yang sangat keras. Semua part yang dibutuhkan kini telah terkumpul delapan buah berlian Centenary dari berbagai belahan dunia. Berlian tersebut nantinya akan dimasukkan kedalam Mesin Alpha Nexus. Mesin ini dapat memanipulasi pikiran semua orang yang ada di bumi. Kini mesin Alpha Nexus telah siap untuk menjalankan misinya. Misi terlarang yang pernah dibuat oleh seorang ilmuan terkenal namun digagalan oleh pemerintahan dunia karena dikhawatirkan akan mengganggu kestabilan dunia. Namun, kini dihidupkan kembali untuk misi tertentu.

Terlihat tiga laki-laki terguyur deresnya hujan. Laki-laki pertama bernama Andrei perawakannya kekar, memiliki wajah yang tegas dan dia adalah perakit mesin terhebat. Laki-laki kedua adalah Nathan, laki-laki yang cerdas dan berwibawa serta ahli dalam dunia sains. Laki-laki ketiga dengan perawakan tinggi dan menawan dia ahli dalam dunia medis serta hacker yang handal bernama Devian.

Andrei terlihat telah menyelesaikan tugasnya di samping Mesin Alpha Nexus, “Buruan kawan! Kita tidak punya waktu lagi, sebelum pemerintahan dunia menemukan kita!”.

“Apa kau tidak lihat aku sedang fokus membuat racikan untuk katalis berlian Centenary agar dapat bereaksi!” celetuk Nathan sambil emosi.
Nathan memang terlihat sibuk sekali disamping kanan kirinya terdapat banyak cawan yang isinya cairan berwarna-warni. Tangannya pun dengan lihai memasukkan dan mencampurkan beberapa racikan bagaikan barista yang menunjukkan keahliannya.

Namun, terdengar suara nyaring dari mesin Alpha Nexus dan suhunya semakin tinggi.
“Astaga!, daya mesin ini tidak kuat menahan energi yang sangat besar dari mesin ini. Mesin ini butuh daya yang lebih besar lagi”, ucap Andrei.

“Halah, katanya seorang Engineer terhebat, mengatasi masalah seperti itu saja tidak becus”, celetuk Nathan kepada Andrei.

“Tutup mulutmu kutu buku, selesaikan saja tugasmu itu!” balas Andrei.

Langkah Devian langsung menuju Andrei sambil berkata: “Apakah kamu tidak memiliki alat untuk menambah daya mesin ini?”.

“Oh iya aku lupa, aku punya alat itu. Alat itu tersimpan di sebuah perusahaan Listrik terbesar di kota Shanghai China. Dulu rekanku meminjam alat itu untuk cadangan daya yang ada di perusahaannya.” Jawab Andrei kepada Devian.

“Apa kau gila ndrei? Kita ada di Seoul Korea, apa kau buta maps? Jarak antara tempat ini dengan Shanghai China sekitar 860 km ndrei”, ucapan Nathan kepada Andrei karena dia tidak percaya bisa pergi lintas negara dalam sekejab mata.

“Apa kau lupa dengan kemampuanku Nathan”. Andre terlihat menyeringai sambil mengeluarkan remote kecil dari dalam sakunya dan menekan remote tersebut. Tiba-tiba muncul pesawat jet entah darimana asalnya langsung mendarat di sebelahnya.

“Ini adalah pesawat tercepat yang pernah ada Nathan, kecepatannya 100 kali lipat lebih cepat dari pesawat jet pada umumnya. Pesawat ini dapat menempuh hanya 5 menit dari Seoul ke Shanghai”, Andrei terlihat meyakinkan kemampuannya.

“Kalau begitu segeralah berangkat dan ambil alat itu. Aku bersama Nathan akan menjaga mesin ini”, ucap Devian kepada Andrei”.

“Baiklah, aku tidak akan mengecawakan kalian”, balas Andrei.

Di sisi lain terlihat Nathan terlihat hampir menyelesaikan tugasnya.
Devian menatap Nathan seraya berkata: “Tak terasa kita telah sampai pada titik ini, ingat tidak kita dulu pernah melakukan hal-hal yang konyol dan hebat”.

“Iya benar Devian, salah satunya kamu dulu pernah mengobrak-abrik saham suatu perusahaan ternama dengan menggunakan aplikasi yang kamu buat dan pernah memadamkan listrik seluruh kota Seoul hanya dengan satu tombol di laptopmu”, jawab Nathan.

Devian tertawa mendengar ucapan itu, “Kau dulu juga pernah menghidupkan tanaman anggrek mati dan katak yang sudah sekarat hanya dengan satu tetes ramuan ajaibmu Nathan”.

Mereka berdua tertawa bersama bernostalgia dengan masa lalu yang telah mereka jalani. Tak lama kemudian terasa hembusan angin datang dan ternyata pesawat jet tanpa suara milik Andrei.

Andrei segera bergegas turun dari pesawat dan langsung menuju mesin Alpha Nexus.
“Alat yang kita butuhkan sudah aku dapatkan, tinggal memasangnya saja”, ucap Andrei ke Devian.
“Katalis yang aku buat juga sudah jadi Devian”, ucap Nathan.
“Kalian luar biasa, segera pasang alat itu dan pasang juga katalis yang sudah kau buat kedalam mesin Alpha Nexus sesuai dengan tempatnya. Mesin Alpha Nexus ibaratnya adalah tubuh, berlian Centenary adalah jantung sebagai pusatnya dan katalis yang kau buat ibaratkan darah yang dapat mengedarkan energi keseluruh bagian mesin”, jawab Devian.
Terlihat mereka berdua langsung menjalankan tugasnya dengan baik dan teliti.

Laki-laki dengan perawakan tinggi dan menawan yang tak lain ialah Devian berjalan menghampiri seorang perempuan cantik jelita yang dari tadi telah menunggu di sudut ruangan seraya berkata: “Kau terlihat cantik malam ini Rei”.
Reikhansa tersenyum kecil mendengar perkataan tersebut.

Perlahan tangan kanannya meraih tubuh Reikhansa dan tangan kirinya membelai rambutnya yang lurus sambil berkata: “Apakah engkau tau apa yang aku benci saat ini Rei? Aku sangat benci dengan yang namanya pertemuan. Mengapa disetiap pertemuan pasti akan bertemu dengan perpisahan. Namun ini bukanlah perpisahan Rei, banyak kenangan yang ada dalam memory dan hati kita”.

Reikhansa terlihat membendung air matanya agar tidak terjatuh, namun kesedihan saat ini membuat air matanya mengalir menghiasi pipinya.
Sambil menangis sesegukan Reikhansa berkata: “Melupakanmu adalah suatu hal yang tidak mungkin. Meskipun semua kenangan tentangmu terhapus, aku akan mencoba mengingatnya kembali. Apakah engkau mau berjanji untuk mencariku dimanapun aku berada Devian?”.

Tangan Devian langsung meraih tubuh Reikhansa kemudian memeluknya sambil berkata: “Aku berjanji akan mencarimu dimanapun engkau berada Rei, meskipun nyawa ini taruhannya”. Tangisan Reikhansa semakin menjadi-jadi, “Stay with me, Prince” kalimat terakhir Reikhansa dalam pelukannya.