Part 30

1.4K 122 14
                                    

"Bagaimana kabar singto?" Tanya papa Singto kepada anak buahnya.

"Masih sama seperti biasa tuan, suaminya selalu berkerja di luar dan tuan singto menjaga anaknya sendiri di rumah"

"Bagaimana suaminya di tempat kerja?"

"Saya masih belum menemukan kesalahannya tuan, dia tak pernah berbuat salah, dia benar-benar pergi berkerja dan tak pernah terlihat tengah bercanda dengan wanita atau pria lain kecuali satu orang dan orang itu memang temannya sejak lama"

Sudah terhitung enam bulan semenjak kejadian rumah krist kebakaran saat itu, enam bulan juga singto dan krist tinggal di kontrakan mereka dan papa singto selalu mengawasi keduanya, dia tahu semua yang terjadi kepada anaknya.

"Ma....."

"Hmm" ucap mama singto.

Setelah itu papa singto keluar bersama dengan anak buahnya menuju rumah singto.

*Tok... Tok... Tok.... Singto yang tengah memberi fiat susu beranjak dari kamar dengan menggendong fiat, dia membuka pintu dan menatap datar pada papanya.

"Ikut papa pulang!"

"Tidak mau pa, aku bahagia tinggal di sini"

"Kasian cucu papa jika tinggal di rumah kecil ini, dia pasti kepanasan!"

"Yang penting kami bahagia tinggal bertiga"

"Suami mu juga boleh tinggal bersama kita, papa dan mama sudah memberi kalian restu"

"Benarkah pa..." Ucap singto ,dia tersenyum senang mendengarnya.

"Iya, sekarang ikut papa pulang"

"Aku akan pulang, tapi bersama krist nanti"

"Baiklah, papa tunggu"

Setelah papa singto pergi, singto masuk lagi ke dalam dan menidurkan fiat di kamar mereka, dia ikut merebahkan tubuhnya dan tidur.

Beruntung selama enam bulan ini fiat sangat pintar singto tak terlalu kesulitan menjaga fiat sendirian.

Krist yang baru pulang berkerja langsung mandi sebelum menemui suami dan anaknya, setelah mandi krist menghampiri singto di kamar, di lihatnya kedua pria manis itu tengah tertidur.

Krist ikut merebahkan tubuhnya di samping singto dan memeluk singto dari belakang sehingga membuat singto terbangun.

"Kamu sudah pulang, krist"

"Hmm..."

Singto melihat fiat masih tidur, dia mengubah posisinya menjadi menghadap ke arah krist dan membalas pelukan krist.

"Aku ada kabar gembira"

"Apa?"

"Papa dan mama sudah merestui kita dan papa meminta kita untuk tinggal bersama mereka"

"Aku tidak mau"

"Kenapa?"

"Kamu dan fiat sudah menjadi tanggung jawab ku, aku tak mau tinggal bersama orang tua mu apalagi menumpang di sana, dimana harga diri ku sebagai suami sing!"

"T-tapi..."

"Tapi apa? Kamu tak betah tinggal di rumah kecil seperti ini?"

"Kamu marah?"

"Aku tidak pernah bisa marah dengan mu, maafkan aku... Tapi jangan pernah meminta untuk tinggal bersama orang tua mu, aku masih mampu menghidupi kalian, aku masih mampu untuk membelikan fiat susu"

"Maaf"

"Kamu tak salah" ucap krist sembari mengusap bibir singto.

Krist mendekatkan wajahnya ke wajah singto dan menciumnya, krist melumat bibir singto dengan lembut dan di balas lumatan juga oleh singto, mereka saling menghisap dan bertukar saliva, krist membawa tubuh singto ke atas tubuhnya kemudian memperdalam ciuman mereka.

Amazing LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang