Prang
Suara dentingan vas bunga yang pecah membuat tubuh kecil yang bersembunyi di balik pintu itu terperanjat kaget
"Kau pikir aku tidak sakit kepala melihat kelakuan mu selama ini hah!!" Bentak sang kepala keluarga
"AKU BEGINI KARENA KAU TAK PERNAH MEMBIAYAI KAMI! DASAR SUAMI TAK BERGUNA" Balas sang istri tak kalah meledak, bahkan hingga suaranya hampir hilang
"Tak pernah membiayai katamu? Bahkan aku kerja siang malam untuk kalian. Kau bilang aku tak berguna? Kau pikir kau sudah berguna? Kalau tau begini aku lebih baik tak pernah menginginkan mu. Kalian hanya menyusahkan!"
"Selain menyusahkan, kau juga membuat ku malu. Apa yang kau pikirkan hwang haneul!? Kau pikir menjual diri adalah jalan terakhir? Kau pikir dengan itu kita bisa kaya raya!"
Wanita 25 tahun itu menangis sejadi-jadinya hingga nafasnya sesak
"Kalau begitu lanjut saja jual diri mu, urus anak itu. Pergi saja jika kalian hanya jadi beban di sini. Keluar!"
Anak laki-laki 8 tahun di balik pintu itu hanya bisa menangis sendirian, tiada hari tanpa pertikaian dan teriak teriakan dari kedua orangtuanya
Hwang Hyunjin, si anak malang itu berulang kali mendengar bahwa dirinya lah penyebab kesusahan ini datang, berulang kali laki-laki tua itu menganggap kelahiran Hyunjin adalah sebuah kesialan. Pernikahan ini awalnya di landasi rasa cinta, namun seiring berjalannya waktu keduanya mulai termakan ego masing-masing. Terlebih lagi mereka menikah di usia yang sangat sangat dini, Haneul melahirkan Hyunjin tepat di usia nya ke 17 tahun
Apakah ini akibat mengabaikan nasehat kedua orangtua mereka yang dulu sangat keras tidak menyetujui pernikahan dini ini. Orangtua mana yang membiarkan anak mereka harus masuk ke dunia pernikahan di saat usia mereka masih terbilang remaja
Sekarang apa? Penyesalan? Haha
Sang wanita di seret secara paksa hingga ke pintu keluar
"Mamaaa" Hyunjin berteriak keluar dari kamarnya mengejar sang Mama yang di perlakukan seperti binatang ternak
"Tch bocah ini, ikut Mama mu sana!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hero
Fanfiction-ft Chanjin Kata mereka kelahiran ku sebuah kesalahan, aku penasaran apa yang Tuhan pikirkan saat Ia ingin meniupkan nyawa dalam diriku? Apakah pernah Tuhan menciptakan makhluknya dengan sia-sia? Jika iya, sebenarnya apa gunanya aku hidup jika hanya...