Bagian 1

163 14 4
                                    

Angin berhembus di sore hari yang indah. Mengajak dedaunan menari-nari sebelum memutuskan untuk terjun bebas ke atas tanah.

Hari itu menjadi saksi pertama bagi keduanya dalam menjalin suatu hubungan. Dimana sosok bermarga kang tengah mendamaikan diri menikmati semilir angin dengan ditemani lagu yang hanya ia dengarkan sendiri menggunakan earphone, merasa ingin egois atas kenyamanan yang ia peroleh.

Disebelahnya pemuda bermarga Choi menggerutu sembari menggoyangkan lengan milik sosok penikmat sore di sampingnya.

"Taehyun-ah, jangan cuekin aku!"

Jemari lentik itu bergegas meraih earphone yang terpasang apik pada dua sisi telinga. Menariknya dan menggenggamnya dengan kuat.

"Kenapa Beomgyu?"

Yang ditanya mempoutkan bibir.

"Taehyun gak denger aku bicara dari tadi?"

"Ya kan aku lagi denger lagu."

Menghembuskan nafas kasar sebelum akhirnya memejamkan mata.

"akusukakamuayopacaran!"

Ucap cepat pria yang dikenal memiliki nama lengkap Choi Beomgyu dengan satu tarikan nafas. Cosplay menjadi rapper dadakan.

Yang baru saja ditembak hanya menatapnya, agak terkejut karena pengakuan yang tak pernah ia pikir akan diucapkan oleh si manis.

"Gimana?" lanjut Beomgyu yang kini menundukkan wajahnya.

Si tampan tersenyum teduh, kemudian mengacak surai kecoklatan orang di sebelahnya.

"Karena kamu sudah berani jujur, untuk apa aku tolak?"

Senyuman itu terukir dibibir keduanya.

















"TIDAK! Tidak seperti itu ceritanya!"

Sosok besurai kecoklatan menggeleng ribut, bahkan kedua tangannya digunakan untuk membentuk silang di udara.

"Ya Choi Beomgyu, alam pun tau kisah itu. Kau duluan yang menembakku."

"Ya Kang Taehyun! Jangan membalikkan fakta, kisah yang sebenarnya tak seperti itu!"















Angin berhembus di sore hari yang indah. Mengajak dedaunan menari-nari sebelum memutuskan untuk terjun bebas ke atas tanah.

Hari itu pemuda cantik nan manis sedang duduk dibawah rindangnya pohon bersama seorang pria lainnya. Keduanya menikmati suasana sore hari yang menyejukkan hati dan pikiran.

Seorang pria tampan yang sedang kalut akan suasana mencoba meningkatkan mood dengan mendengarkan lagu, dipasanglah earphone pada telinga kanan dan kirinya. Beberapa kali melirik ke sebelahnya yang sedang asyik dengan buku bacaan. Bukan buku pelajaran, melainkan komik.

"Kenapa liat-liat?"

Pria yang lebih manis mendelik sebal ketika memergoki temannya yang melirik ke arahnya.

"Rambutmu berantakan."

Alasan yang membuat si manis segera merapikan surainya yang sebenarnya tidak berantakan meskipun tertiup angin.

"Sini aku bantu!"

Kepala itu digeser agar menghadap ke arah si tampan. Kedua netra itupun bertemu.

Tangan yang sebelumnya sibuk mematikan playlist lagu, kini beralih. Diangkat dengan tinggi ke udara kemudian dijatuhkan tepat di atas kepala orang yang ada di hadapannya. Diusap pula surai kecoklatan itu dengan penuh kasih sayang.

Don't Tell Them || TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang