Bagian 7

71 6 0
                                    

"Pak bos ngapain disitu?" tanya Ryujin bingung. Pasalnya ia melihat sang atasan sedang jongkok didepan pintu sembari menyembunyikan wajahnya dengan telapak tangan. Taehyun segera bangkit.

"Saya nunggu kamu. Kenapa? Salah saya nunggu disini?" tanya Taehyun nyolot. Mata besarnya semakin besar saja.

"Eh eh tidak pak. Bapak selalu benar dan saya yang salah," Ryujin membungkuk hormat, "maafkan keterlambatan saya ini pak."

Dengan angkuh Taehyun berjalan menghampiri Ryujin hanya sekedar ingin mengambil pesanannya.

"Lama sekali, kemana saja?"

"Itu pak, tadi yang jualan genit banget. Masa mas-masnya mau jual es batunya kalau saya mau barter pakai nomor telpon," curhat Ryujin sembari mengingat kejadian yang tadi menimpanya. Tangannya kini digunakan untuk menggosok lengan, saking merindingnya.

"Terus gimana? Kamu kasih?"

"Ya enggaklah pak, saya mah ogah sama orang modelan gitu. Tadi saya tendang aja anu nya. Terus dikasih deh."

Ah bangga sekali Taehyun dengan karyawannya satu ini. Memang Ryujin itu anak buah kesayangannya. Selain dekat karena tugasnya sebagai sekertaris pribadi, gadis itu juga kerap dijadikan bodyguard. Segala macam tehnik bela diri dikuasainya.

"Oke nanti kirim ke saya data diri penjual itu."

Ryujin memberikan gesture ok dengan jarinya. Agaknya senang karena mengetahui rencana bos nya ini. Besok atau bahkan hari ini dirinya tak akan berjumpa lagi dengan pria genit yang tadi mengganggunya.

Ryujin kembali ke ruangannya bersamaan dengan si pak bos yang juga berjalan menuju ruangan pribadinya.

Sebelum memasuki ruangan, Taehyun menyempatkan diri untuk mengetuk pintu. Setelah dirasa aman karena Beomgyu telah menyahut, barulah ia berani masuk.

Setelah masuk, Taehyun agak terkejut. Kenapa Beomgyu lucu sekali dengan setelan olahraga? Mengingatkan dirinya dengan masa-masa sekolah mereka dahulu.

"M-maaf pak, tadi OB nya lama jadi saya yang bersihkan," cicit Beomgyu yang masih menunduk takut.

Taehyun menoleh ke arah yang dimaksud kemudian mengangguk paham, dalam hatinya mendengus kesal. Setelah ini ia pastikan OB tersebut keluar dari perusahaannya.

Taehyun mendekat, mendorong tubuh Beomgyu pelan untuk kembali didudukkan pada sofa. Ujung celana dinaikkan, kemudian mulai mengompres kaki kemerahan itu dengan es batu.

Karena merasa tak enak hati Beomgyu ingin mengambil alih es batu, namun tangannya ditepis.

"Pegang gelas saja tidak bisa, apalagi pegang es batu. Nanti kalau jatuh lagi bakal banjir," cicit Taehyun yang membuat Beomgyu mendengus kesal. Tadi kan dia gak sengaja, kenapa taehyun sensitif banget kayak anak perawan yang lagi PMS. Bikin kesal.

Akhirnya Beomgyu menurut saja, malas berdebat.

Tak beberapa lama Taehyun menghentikan aksinya. Kemudian ikut duduk disamping Beomgyu.

"Kamu.... apa kabar?"








 apa kabar?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Don't Tell Them || TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang