TRANSMIGRASI

1.9K 174 22
                                    

SHOULDICE HERNIA CENTRE
THORNHILL, ONTARIO, KANADA

Bunyi nyaring dari mesin Elektrokardiogram menggema sebuah ruangan VVIV yang begitu luas yang ditempati oleh sosok pemuda tampan itu.

Manik mata itu terpejam rapat sejak 2tahun yang lalu, seakan tak ada niatan dari sang empunya untuk membuka mata. Tubuh kekarnya kian mengurus sebab tak ada asupan makanan yang masuk ketubuhnya, hanya obat obatan yang masuk ketubuhnya lewat infus yang membuatnya bertahan hingga saat ini, berbagai alat medis pun tertempel ditubuhnya menopang kehidupan pemuda itu.

"Eunghh" lengguh pemuda itu jemarinya mulai bergerak diiringin kelopak matanya yang mulai terbuka menyesuaikan cahanya yang masuk ke retinanya.

Ceklek

Pintu ruangan itu terbuka menampilkan sosok dokter pria yang kini diam terpaku saat melihat pasiennya yang sudah 2tahun lamanya koma itu kini membuka matanya.

Dengan perasaan lega pria itu mendekat memeriksa keadaan tuan mudanya yang hanya diam menatap langit langit ruangan itu.

"Tuan muda apa yang ada rasakan sekarang?"tanya dokter itu mengalihkan perhatian pemuda itu.

"Kamu siapa? Dan dimana ini?"lirih pemuda itu membuat sang dokter mematung mendengar pertanyaan itu.

Perasaan khawatir kian menyeruak dalam dirinya, takut pemuda yang selama ini dirawatnya mengalami amnesia.

"Tuan muda jangan becanda, apa anda tidak mengingat siapa anda? Anda tidak mengingat nama anda?"tanyanya beruntun

Pemuda itu menggeleng pelan membuat dokter itu semakin takut, dengan teliti kembali memeriksa pemuda itu lalu berlalu untuk menghubungi keluarga dari pasiennya itu.

Pemuda itu diam menatap kepergian dokter itu, tersenyum getir saat melihat tempat asing ini.

"Mommy, Daddy maafkan Tamara...  Mom, dad Tamara takut, disini aku gak kenal siapa siapa"batinnya

Tamara Febricia Abraham, gadis cantik berusia 24tahun yang meninggal akibat tertembak oleh musuh keluarganya, bukannya masuk surga atau neraka Tamara malah bangun dalam jiwa sosok pemuda tampan bernama Alares Narendra Rhaveeno Dominic, Pemuda berusia 18tahun yang memiliki sifat bak iblis berwujud malaikat, dingin, cuek, datar dan irit bicara. Sosok pemuda tampan yang ternyata seorang figuran sekaligus kakak dari antagonis wanita dalam novel "Love For Aluna" novel yang beberapa waktu lalu Tamara baca.

Ceklek

Lamunan Tamara buyar kala mendengar suara pintu yang terbuka dan menampilkan dua paruh baya berbeda gender.

"Sayang apa yang kamu rasakan? Apa yang sakit hmmm? Katakan pada oma sayang"ujar seorang wanita paruh baya itu cemas apalagi kala mendengar jika sang cucu kesayangannya ini mengalami amnesia.

Mikaila Belancia Dominic, wanita paruh baya berusia 60tahun, oma dari Alares juga istri dari Michael Juliano Dominic pria paruh baya berusia 63tahun.

"Alares bicaralah nak, kamu ingat oma kan sayang?"tanya Mikaila seraya tersenyum penuh harap menatap cucunya itu yang hanya diam menatap penuh arti kedua paruh baya itu

"Oma? Kalian siapa?"tanya Tamara meski sudah mendapat ingatan dari pemilik tubuh asli Tamara tak mau gegabah dan memilih untuk berpura pura amnesia saja.

Mikaila menatap sendu cucu kesayangannya ini, lalu tatapannya beralih pada sang suami yang hanya diam menatap cucunya itu.

"Baiklah tidak apa apa jika kamu tidak mengingatku jangan memaksakan ingatanmu, kita kenalan saja dulu aku Oma kamu Mikaila Belancia Dominic, dan ini Opa mu Michael Juliano Dominic, kamu cucu kami,  nama kamu Alares Narendra Rhaveeno Dominic, kamu anak sulung dari putra ku ayah mu bernama Xaviero Darendra Dominic dan ibumu bernama Britania Safira Dominic dan kamu punya satu adik laki laki dan satu adik perempuan mereka kembar namanya Alaric Regantara Rhaveero Dominic, dan Athalla Megantara Rhaveena Dominic. Mereka tinggal di Indonesia sekarang, dan kamu ada di Kanada sejak usia kamu 3tahun."jelas Mikaila panjang lebar

ANTAGONIS BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang