THE NAME
_______________________________________________pukul 6.25 waktu korea selatan
"kay! bangunin ara, udah siang nih" titah dinda seraya menyiapkan beberapa olahan makanan untuk mereka sarapan
"ayy ayy captain" setelah menjawab sembari bergaya bak anak tk itu kay segera menaiki anak tangga menuju kamar adik satu satunya itu
Setelah tragedi peperangan, keempat putri ini berhasil menyelamatkan diri mereka namun naas setelah perang besar tersebut seluruh kalangan vampir musnah begitu saja bagai kertas yang di lahap api hanya mayat para vampir saja yang tersisa.
"kak kita mau terus tinggal di kota ini apa gimana?" tanya tiara
yap benar! selama ini mereka terus menerus berpindah dan bergonta ganti data diri agar menghindari kecurigaan masyarakat. ini sudah tahun ke 3 mereka berada di negri gingseng ini entahlah mereka juga sebenarnya bingung mengapa mereka bisa bertahan. terlebih lagi mereka sudah tidak mengomsumsi darah sejak saat itu
"haduh aku pusing kalo mikirin itu, kita netap di sini dulu deh beberapa tahun lagi aku juga ga tega kay sama ara pasti capek sekolah terus" sahut dinda
tiara hanya tertawa renyah kembali mengunyah rumput lautnya. benar juga si kedua adiknya itu memang terus menerus bersekolah lulus lalu sekolah lagi Untung tidak ada yang curiga
"tapi kak, kenapa kita ga tua tua ya? dari dulu stuck mulu" tanya Tiara random. Memang benar wajah mereka sama sekali tidak mengalami perubahan apa apa padahal seharusnya mereka sudah berkeriput atau semacamnya karna tidak memakan makanan seharusnya. Dinda hanya mengedikan bahu
"KAK ADIN ARA NIH GAK MAU BANGUN!!" teriakan nyaring terdengar dari kamar sang bungsu. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Kay, salahkan Ara yang tak kunjung bangun seperti orang mati suri
"Hadeuhh mana udah siang" Dinda berucap sembari melenggang pergi dari sana "ti kamu tolong siapin bekel buat mereka" ujar nya sebelum menghilang masuk ke kamar ara
...
Pukul tujuh lewat tiga menit, mobil sedan putih sudah sampai di depan sebuah SMA yang cukup highclass. Setelah insiden ara tak mau bangun tadi Dinda buru buru membujuk sang adik agar tidak membuat Kay dan dirinya terlambat dan itu berhasil
"Inget Ra jangan bikin Kak Kay kesel dan jangan berantem! faham!"
"Iya kak iyaa ishhh" Ara bersumpah kupingnya pengang mendengar Dinda yang berceloteh itu itu lagi. Entah sudah keberapa si sulung mengucapkan 'jangan menggangu Kay! Dan berantem!'
Kay sendiri hanya tersenyum simpul memang sudah kebiasaannya dijahili oleh adiknya itu "udah kak udah telat nanti" ujar nya menengahi
"Jangan lupa bekel nya juga dimakan" tambah Tiara.
"Yaudah sana hati hati" final Dinda mengizinkan kedua adik nya untuk turun dari mobil. "Tunggu sampai di jemput nee?"
"iyaaaa"
Setelah mengatakan itu, kendaraan roda 4 itu langsung melaju meninggalkan Ara dan Kay "ayo dek masuk" Kay segera mengandeng tangan adik kecil nya itu memasuki sekolah baru nya.
Ini adalah kesekian kalinya mereka menapaki kaki di sekolah menengah atas. Jujur saja Ara sudah muak terus menerus mendapatkan pelajaran yang itu itu lagi sangking sering nya sampai ia dan sang Kaka hafal betul di setiap ujian. Jadi tak heran mengapa mereka sangat pintar
Seharusnya mereka berkuliah tapi Dinda dan Tiara tidak mengizinkan nya kalau kata mereka 'muka kalian terlalu bayi' begitu
"Udah Ra jangan cemberut mulu" seperti telepati Kay mengetahui apa yang ada di fikiran si bungsu "masuk kelas gih kaka mau ngurus ke ruang kepala sekolah dulu gak papa kan?" Tanya nya. Sebenernya tak perlu bertanya pasti Ara tak mau di tinggal sendiri
Ara menggeleng ribut "enggaaa!" Ara berbicara sedikit kencang hingga membuat beberapa antesi langsung menuju ke arah mereka "gak mau! Mau ikut.." cicitnya pelan
Kay menghela nafas, padahal tujuan agar membuat Ara tidak lelah jika harus bolak balik tapi yasudah lah daripada terjadi apa apa "yaudah ayo ikut" wajah cemberut itu berubah menjadi sumringah cepat cepat Ara mengandeng kembali tangan sang Kaka. Memang lucu sekali mereka ini
Disisi lain sepasang mata telah mengitai kedua putri kerajaan tersebut tanpa sepengetahuan mereka. Smrik kecil ditunjukan oleh manusia berbaju gelap tersebut
"Akhirnya kalian datang kepadaku"
___________________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
the name [Slow Up]
FantasySebuah ramalan yang dibuat 1000 tahun silam membawa petaka bagi keempat putri kesayangannya tuan gevatnest. menjadikan mereka harus keluar dari wilayah kerajaannya dan menempuh hidup baru sebagai mahluk setengah manusia akankah ramalan itu terwujud...