Hinata terbangun kala merasakan sinar matahari masuk kedalam kamarnya. Meraba sampingnya tapi ia tidak merasakan kekasihnya.
' dimana dia?'
Hinata beranjak dari tidurnya dan turun kebawah. Mencari kekasihnya.
Ia melihat Secarik kertas dimeja dan membacanya.'Aku sudah berangkat kerja. Aku sudah menyiapakan sarapan untukmu. Makanlah '
Hinata terdiam, tidak biasanya Kageyama pergi sepagi ini. Apa ada masalah serius hingga ia pergi sepagi ini.
Ia mengedipkan bahunya tidak peduli. Mengambil sarapannya dan memakannya.
Selesai sarapan, ia mulai membersihkan rumah. Sekitar 3 jam ia selesai merapikan rumah.
Hinata menghela nafas puas, melihat hasil kerjanya.
Setelah selesai. Ia berjalan menuju kamarnya, ingin menyelesaikan novelnya.
Skip
Hinata meregangkan tubuhnya, tubuhnya terasa sangat kaku. Apalagi ia hampir 5 jam duduk didepan laptop, pantatnya terasa keram kelamaan duduk. Melirik jam dinding menunjukan pukul 8 malam.
Hinata berjalan kedapur. Ingin membuat makan malam untuk kekasihnya. Tidak lama kemudian makanan telah siap. Hinata menatap puas dengan hasilnya. Ia yakin Kageyama pasti sangat menyukainya.
" Aku pulang"
" Selamat datang" Hinata menghampirinya " Kageyama, kau ingin mandi dlu atau makan dlu"
" Tidak perlu. Aku sudah makan tadi"
" Tapi aku-"
" Kau makan aja sendiri. Aku mau ngerjain tugas" ucapnya sambil berjalan pergi meninggalkannya.
Hinata terdiam, melirik kemasakannya. Padahal ia sudah membuat banyak. Tapi-, dengan berat hati. Hinata memasukan semua makanan ke dalam kulkas. Berharap Kageyama akan memakannya nanti.
Hinata memutuskan untuk membuat secangkir kopi. Ia yakin sekali pasti kekasihnya akan begadang malam ini.
Tok tok
" Kageyama?" Panggilnya
" Masuk"
Hinata masuk kedalam, terlihat kekasihnya sedang sibuk berkutik dengan laptopnya. Berjalan kearahnya
" Ini kopinya "" Tarok aja disitu" ucapnya tanpa menoleh
Hinata menghela nafas pelan, meletakan kopi dimeja. Menatap kekasihnya " ada yang bisa Kubantu?" Tanyanya Berharap
" Tidak. Lebih baik kau pergi tidur" usirnya tanpa menoleh sedikit pun.
Dengan berat hati, hinata pamit pergi. Berjalan menuju ke kamarnya. Merebahkan tubuhnya dikasur. Mungkin Kageyama hanya lelah makanya dia bersikap seperti itu.
Memejamkan matanya, Berharap esok Kageyama akan bersikap seperti biasanya.Besoknya.
Kageyama masih bersikap dingin dengannya. Parahnya Kageyama tidak pernah menyentuh masakannya. Kalo ditanya pasti jawabannya sudah makan. Ia tidak tau kesalahan apa yang dibuatnya. Sehingga Kageyama bersikap seperti ini kepadanya.Hari mulai berlalu. Sifat kekasihnya tidak kunjung membaik. Malahan dia terang-terangan mengabaikannya. Tidak hanya makanan, malahan saat dia mendekati kekasihnya. Kekasihnya malah kabur dan mengunci dirinya dikamar.
Hinata memijit kepalanya pening. Sebenarnya apa yang terjadi dengan kekasihnya? Fikirnya.
Bukannya seharunya ia yang harusnya marah karena dia menolak melakukannya kenapa malah sebaliknya! Hinata mengambil ponselnya, menelpon seseorang.
" Halo, kenma-san?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Work Together
Teen FictionKageyama dan Hinata sepasang kekasih yang saling mencintai. Hari demi hari masalah selalu saja datang menghampiri mereka. Bisakah mereka tetap bersama atau memilih untuk mengakhirinya?