Tidak ada alasan mengapa ia kembali ke planet JagJag selain untuk bernostalgia, sungguh. Lagipula setelah berbulan-bulan, Orion baginya sudah seperti rumah kedua dibanding planetnya sendiri.
Sama seperti bagaimana Orion merupakan rumahnya, para Kyuranger juga merupakan keluarganya. Tentu mereka tidak akan pernah bisa menggantikan klannya, namun tetap saja, keluarga adalah keluarga.
Angin meniup bulunya dan ada pasir di sela-sela jarinya, beberapa diantaranya terselip di bawah cakarnya. Telinganya menjentik mendengar deburan ombak di pesisir.
Garu mendesah dan duduk di bentangan pasir.
Pada akhirnya mereka tetap berpisah, melanjutkan hidup, mencari jalannya masing-masing. Spada membuka sebuah restoran, Champ membangun kembali karirnya sebagai pegulat robot profesional, bahkan Hammie melanjutkan studinya untuk menjadi seorang guru.
"Bah, seorang guru?!" ucap Garu hari itu. "Turut berduka atas calon muridmu di masa depan."
Naga dan Balance harus menahan Hammie dari mendaki meja dan menjotos Garu yang berdiri di seberangnya.
"Bagaimana dengan kalian, Naga? Balance? Apa yang ingin kalian lakukan setelah ini?" tanya Lucky dengan antusias.
Balance menjawab dengan sama antusiasnya, "BN Team akan terus mencuri harta karun!"
"Dari Jark Matter," tambah Naga. "Untuk kebaikan."
"Ya, ya, untuk kebaikan, atau apalah," ujar Balance kali ini dengan kurang antusias.
Sisanya seperti Raptor, Stinger, dan Kotaro akan tetap bergabung dengan The Rebellion, sedangkan Tsurugi akan mengurus urusannya di Federasi Angkasa. Garu bertanya-tanya bagaimana reaksi mereka mengetahui seorang legenda yang telah lama mati kembali hidup setelah ratusan tahun.
"Bagaimana denganmu, Garu?"
Disitulah otak Garu tiba-tiba mengalami kemacetan.
"Hah?"
"Apa yang ingin kau lakukan?" lanjut Lucky dengan sabar disampingnya.
Itu memalukan berapa lama dia hanya diam dan berdiri disana, berpikir keras, sebelum mengangkat bahu dan menjawab, "Entahlah, aku belum terlalu memikirkannya."
"Mungkin kau ingin jadi pengangguran," sembur Hammie dengan pedas.
Kali ini Lucky dan Spada yang harus menahan Garu dari mendaki meja dan mencakar Hammie.
Garu kembali mendesah dan mulai menggambar pola acak di atas pasir.
Dia tidak cemburu pada teman-temannya. Dia benar-benar senang untuk mereka, sungguh. Dia bahkan senang untuk Hammie, walaupun ia tidak menunjukkannya. Hanya saja tanpa mereka, Garu tidak memiliki tujuan apapun, seperti halnya ia tidak memiliki tujuan apapun tanpa klannya.
Tujuannya sejak awal adalah untuk mengalahkan Jark Matter dan membalaskan dendam untuk klannya. Namun setelah itu selesai, apa tujuannya sekarang? Bahkan sebelum Jark Matter, impiannya sejak kecil adalah untuk menjadi pejuang dan bertarung disamping teman-temannya. Kini setelah pertempuran selesai dan perang telah dimenangkan, apa yang harus ia lakukan?
Garu menggeram frustasi dan menjatuhkan diri ke punggungnya, berbaring di pasir. Sebagai tambahan ia melemparkan segenggam pasir di kepalannya ke udara dengan kekanak-kanakan.
Dia melakukan hal itu berulang-ulang untuk meredam rasa kesalnya.
Garu membayangkan nenek moyangnya mengawasinya dari atas sana dengan tatapan malu atau kecewa, tapi dia tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Purpose and Propose
FanfictionSetelah kekalahan Jark Matter dan Don Armage, Garu mencari kembali tujuan hidupnya. *** aka. bagaimana aku dihadapkan dengan kenyataan pahit bahwa gaada yg ngebikin fanfic ttg karakter favorit aku, jadi harus aku sendiri yang ngebuatnya *menghela na...